Apa Itu Blockchain?

Chainlink_ID
Chainlink Community
6 min readApr 15, 2021

Blockchain adalah teknologi fondasional yang menopang proposisi nilai dari seluruh ekosistem uang kripto. Blockchain adalah mesin yang mengamankan Bitcoin dan alasan mengapa smart contract Ethereum mempunyai nilai. Sebagai bagian dari seri Edukasi tentang teknologi blockchain, artikel ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang apa itu blockchain, mengapa blockchain itu memberikan nilai, dan bagaimana blockchain itu digunakan untuk membentuk ulang bagaimana kepercayaan dikelola dalam masyarakat.

Apa itu Blockchain dan Bagaimana Cara Kerjanya

Blockchain adalah jaringan yang sangat aman, reliabel, dan terdesentralisasi yang memungkinkan orang untuk menyimpan data, nilai tukar, dan mencatat aktivitas transaksi dalam buku besar bersama yang tidak dikontrol oleh otoritas pusat manapun, tetapi dikelola oleh komputer di seluruh dunia.

Buku besar adalah buku atau file komputer yang melacak aktivitas ekonomi. Buku besar dapat melacak saldo akun individu dan / atau pergerakan uang yang sedang berlangsung di seluruh perekonomian. Saat ini, sebagian besar buku besar ditangani oleh entitas terpusat seperti bank, yang mengurus dan menyimpan buku besar di server mereka sendiri dan di dalam database dengan cara yang tidak transparan.

Blockchain adalah buku besar digital yang disimpan dan dikelola oleh jaringan komputer yang terdesentralisasi. Setiap komputer (node) dalam jaringan menjalankan perangkat lunak yang sama dan mengurus, menyimpan, dan memvalidasi salinan buku besar. Blockchain publik menggunakan aset asli mereka sendiri yang dikenal sebagai uang kripto untuk memberikan insentif finansial kepada node untuk berkomunikasi satu sama lain dan mencapai kesepakatan (konsensus) tentang validitas buku besar tersebut.

Pengguna mengusulkan penambahan ke buku besar dengan mengirimkan transaksi yang mentransfer nilai dari satu akun ke akun lainnya. Akun pengguna dikenal sebagai kunci publik (bisa juga disebut alamat publik) dan setiap kunci publik memiliki kunci privatnya sendiri. Kunci publik mirip dengan alamat email dan kunci privat mirip dengan kata sandi yang harus dimasukkan oleh pemilik kunci publik (disebut tanda tangan digital) untuk mentransfer dana yang disimpan di alamat mereka.

Transaksi yang tertunda dikelompokkan menjadi “blok”, di mana mereka diproses dan divalidasi oleh setiap node di jaringan. Setiap node memeriksa setiap transaksi untuk memastikan bahwa perubahan pada buku besar divalidasi secara berlebihan. Agar transaksi valid, kunci publik harus memiliki dana yang cukup untuk menutupi transaksi dan tanda tangan digitalnya harus benar.

Setelah sebuah blok dikonfirmasi, blok itu ditambahkan ke buku besar. Buku besar adalah rantaian blok yang berkelanjutan, dan dengan demikian disebut sebagai “rantaian blok” (blockchain). Node diberi imbalan untuk layanan mereka dengan biaya transaksi dan / atau mata uang kripto yang baru terbuat (disebut sebagai upah blok).

Perbedaan cara menangani dana pengguna saat melakukan pembayaran melalui blockchain vs. sistem perbankan.

Ada banyak cara berbeda untuk mendesain blockchain, yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.

  • Akses & Partisipasi Jaringan — Blockchain bisa bervariasi seperti seberapa terbuka atau terbatasnya jaringan tersebut untuk diggunakan dan berpartisipasi di dalamnya. Tiga jenis utama blockchain: publik (terbuka sepenuhnya), privat (tertutup sepenuhnya), dan dengan izin (atau permissioned — akses terbuka, partisipasi terbatas).
  • Mekanisme Konsensus — Blockchain dapat mencapai konsensus tentang transaksi melalui berbagai cara. Beberapa mekanisme konsensus yang paling populer adalah Proof of Work (Bitcoin), Proof of Stake (Tezos), dan Proof of Authority (kebanyakan blockchain privat).
  • Fitur Desain — Blockchain saat ini tidak dapat memenuhi semua kualitas yang diinginkan. Sebagai gantinya, blockchain membuat pengorbanan untuk mengoptimalkan kumpulan fitur tertentu. Beberapa fitur desain penting termasuk keamanan, skalabilitas, desentralisasi, privasi, penyelesaian transaksi, dan banyak lagi.

Mengapa Blockchain itu Berharga

Blockchain menawarkan beberapa proposisi nilai yang tidak tersedia di buku besar terpusat.

  • Keamanan — Dalam blockchain yang cukup terdesentralisasi, ada kemungkinan yang sangat besar bahwa hanya transaksi yang valid yang akan dikonfirmasi terlepas dari upaya pelaku jahat.
  • Kekekalan — Setelah sebuah blok dikonfirmasi secara berlebihan, blok itu menjadi bagian dari buku besar yang tidak dapat diubah dan yang semakin sulit untuk diubah dari waktu ke waktu.
  • Reliabilitas — Blockchain telah mendistribusikan jaringan secara global dengan waktu aktif 24/7. Mereka selalu online dan tidak dibatasi secara geografis atau politik.
  • Peer-to-Peer — Blockchain menghilangkan perantara yang mengurangi nilai dari transaksi. Para pihak bertransaksi secara langsung satu sama lain tanpa menimbulkan risiko rekanan — kemungkinan bahwa peserta lain dalam kontrak tidak akan memenuhi kewajiban mereka.

Secara keseluruhan, blockchain menciptakan infrastruktur yang bisa digunakan oleh dua pihak atau lebih untuk melakukan pertukaran ekonomi yang sangat aman, reliabel, dan tahan gangguan. Risiko rekanan dipindahkan dari ketergantungan pada pihak ketiga yang dipercaya secara probabilistik ke ketergantungan pada perangkat lunak open-source deterministik yang mengeksekusi persis seperti yang diinstruksikan. Perusahaan menjadi lebih efisien dengan menghindari rekonsiliasi, menghilangkan perantara yang tidak diperlukan, dan mengurangi risiko rekanan.

Bagaimana Blockchain Menghasilkan Nilai

Internet adalah salah satu cara untuk berbagi informasi digital yang dapat diterapkan dalam banyak cara, seperti email, messaging, telekomunikasi, media sosial, dll. Blockchain menawarkan aplikasi multi fungsi yang sama untuk pertukaran nilai, yang dapat diterapkan di banyak cara unik untuk menghasilkan nilai bagi pengguna.

Sistem Keuangan

Bitcoin mendemonstrasikan bagaimana blockchain publik yang tanpa izin bisa digunakan sebagai ekosistem keuangan mandiri dengan kebijakan moneternya sendiri. Bitcoin memiliki mata uang asli BTC dengan mekanisme distribusi sendiri dan insentif keuangan untuk menjaga jaringan supaya tetap beroperasi tanpa koordinator pusat. Bitcoin memiliki batasan keras yang kebal dari penyensoran pada jumlah uang yang dapat beredar; tidak akan pernah ada lebih dari 21 juta BTC. Properti moneter deflasi ini membuat orang-orang berpendapat bahwa BTC adalah penyimpan nilai yang lebih kuat daripada mata uang fiat yang berinflasi.

Kontrak Pintar (Smart Contract)

Ethereum menunjukkan bagaimana blockchain publik yang tanpa izin dapat digunakan sebagai komputer dunia yang sangat aman dan reliabel untuk memproses perjanjian bersyarat yang dikenal sebagai kontrak pintar (smart contract). Sebagai gantinya pelacakan pergerakan satu mata uang, pengguna mengirim instruksi ke blockchain yang menyatakan “jika peristiwa x terjadi, maka jalankan tindakan y”. Blockchain memproses instruksi (smart contract) yang telah ditentukan ini dengan mengeluarkan hasil (mentransfer nilai) berdasarkan input (data). Ethereum dapat memproses jutaan smart contract yang berbeda secara paralel.

Tokenisasi Aset

Beberapa proyek menggunakan blockchain sebagai registri publik global untuk aset. Melalui smart contract, pengembang dapat membuat token unik yang tidak bisa diduplikasikan (non-fungible) untuk mewakili kepemilikan aset dunia nyata seperti gedung, mobil, kartu koleksi langka, atau lainnya. Blockchain memberikan keaslian untuk kepemilikan aset, pelacakan transparan pada siklus hidup aset, dan likuiditas global ke aset yang sebelumnya tidak likuid.

Middleware

Protokol Baseline adalah salah satu cara penggunaan blockchain (berfokus di mainnet Ethereum) sebagai perantara (middleware) untuk memastikan dua atau lebih database perusahaan memiliki catatan yang cocok tanpa menaruh data sensitif internal mereka di blockchain. Karena mainnet Ethereum selalu online, mudah diaudit, tahan terhadap manipulasi, dan bisa diakses tanpa izin, perusahaan dapat menggunakannya untuk menginformasikan satu sama lain tentang tindakan yang diambil oleh kedua pihak dengan menyimpannya sebagai data di blockchain. Data disimpan menggunakan teknik privasi yang dikenal sebagai bukti tanpa pengetahuan (zero knowledge proofs) di mana hanya pihak dalam perjanjian yang bisa memiliki konteks untuk memahami makna dari perjanjian itu. Bukti tersebut berfungsi sebagai kerangka acuan umum untuk keadaan dalam proses bisnis; misalnya persyaratan saat ini untuk perjanjian diskon volume antara penjual dan pembeli.

Catatan Emas

Blockchain dapat berfungsi sebagai lingkungan untuk menyimpan catatan sejarah yang tidak dapat diubah. Memiliki kumpulan catatan yang sangat tepercaya mengurangi friksi dalam market yang terfragmentasi yang biasanya berisi banyak database yang berbeda. Blockchain menawarkan “Catatan Emas” yang dapat meningkatkan pelacakan kontrak keuangan, penyimpanan catatan medis, pelacakan identitas, dan banyak lagi.

Utilitas

Blockchain dapat dirancang untuk menyediakan utilitas tertentu. Misalnya, menggunakan jaringan node yang terdesentralisasi untuk menyediakan penyiaran video terdistribusi, menghosting permainan online yang tidak bisa dirusak, atau menyimpan file secara permanen. Mirip dengan sistem torrent, blockchain menyediakan cara untuk memanfaatkan kekuatan jaringan terdesentralisasi untuk menghasilkan utilitas publik bersama.

Bacaan lebih lanjut

Pelajari lebih lanjut dengan membaca artikel berikutnya dalam seri Edukasi tentang Smart Contract. Ikuti kami di Twitter untuk mendapatkan notifikasi tentang rilis artikel yang akan datang dan bergabunglah dengan Telegram kami untuk berita terbaru di Chainlink.

Chainlink Indonesia: Facebook | Telegram

--

--

Chainlink_ID
Chainlink Community

Managed by: Juan Karamoy, Manajer Komunitas Indonesia