Creating a Brand in Magnum Steps

Ravi Mahfunda
Chevalier Lab
Published in
11 min readMay 1, 2019
Grayscale pistol by Pixabay

Beberapa saat yang lalu ini aku berkesempatan untuk bertanggungjawab sebagai Lead Branding dan Lead External di dua organisasi yang ku ikuti. Pada saat dalam kedua organisasi tersebut pekerjaan yang ku lakukan ialah membangun citra organisasi melalui desain, konten, dan media lainnya. Setelah secara kegiatan berturut-turut, aku melihat sebuah pola yang secara tidak sengaja saya lakukan. Sebuah pola/urutan/langkah yang ku lakukan saat membuat “brand” organisasi tersebut. Langkah-langkah tersebut ku sebut Magnum Steps.

Brand sendiri merupakan tatanan dan ketentuan yang menentukan arahan dan citra dari sebuah entitas. Brand meliputi konten, desain, komunikasi, dan lain sebagai nya. Brand ialah representasi dari produk atau entitas tersebut.

Let’s Start with Why.

Why we should make a brand?

Kenapa sih kita harus bikin brand? Kenapa semua nya harus diatur dan direncanakan? Nah berikut hal-hal yang harus kamu tahu tentang manfaat dari sebuah brand.

To communicate your idea

Sebuah brand mampu menyampaikan atau mengkomunikasikan ide atau visi/misi dari sebuah entitas yang diwakilinya. Menyampaikan nilai-nilai utama yang ada di dalam entitas tersebut.

Making your design stand-out

Dengan adanya sebuah brand desain mu akan terlihat unik dan bercita rasa. Membuat desain mu mendapatkan perhatian lebih di mata konsumen.

Making your design recognizable

Sebuah brand dapat membantu konsumen lebih mudah mengenali produk mu. Hal ini dikarenakan adanya konsistensi dan cita rasa otentik yang terdapat dalam brand itu sendiri. Brand yang baik ialah brand yang mudah diingat hingga menggantikan kata aslinya. Contoh: Aqua, Odol, dan Chiki.

Enhance your efficiency with consistency — collaboration made easy

Dengan adanya panduan dan aturan dasar, proses desain menjadi lebih efektif. Kolaborasi antar beberapa orang juga dapat dengan mudah dilakukan dengan menghasilkan cita rasa yang sama meski berbeda orang yang membuatnya.

Sudah kita ketahui manfaat dari keberadaan brand itu sendiri, lalu bagaimana kita rancang nya ?

Behold…. The Magnum Steps

Dalam Magnum Steps dibawah aku akan mencantumkan beberapa step atau langkah praktis yang bisa langsung kalian ikut jika ingin langsung praktek. Demi pemahaman materi lebih dalam, harap mengikuti.

Follow along: Sebelum memulai, coba pikirkan sebuah nama brand dan bentuk dari entitas yang akan diwakili oleh brand tersebut tersebut. Contoh: Tani, sebuah platform transaksi jual-beli dan investasi pertanian dengan sistem koperasi.

1. Create your brand logo

Kita semua tau, sebuah brand tentu memiliki simbol yang akan merepresentasikan keseluruhan nilai dari entitas tersebut. Sebuah instrumen sederhana namun kompleks yang disebut Logo.

Berikut beberapa hal yang harus kita lalui saat membuat sebuah logo:

Define your value

Sebuah logo harus mampu mewakili visi dari entitas tersebut, nilai-nilai yang terkandung di dalam entitas tersebut harus tercantum pada sebuah logo. Maka dari itu tentukan nilai-nilai apa yang akan diwakili oleh logo mu biasanya berupa kata sifat.

Nilai-nilai ini bisa kita dapatkan dengan bertanya kepada seluruh stakeholder dalam entitas tersebut.

“Nilai apa yang ingin kita sampaikan ke dunia?”

“Tujuan kita apa?”

“Bagaimana kita ingin dunia menerima kita?”

Contoh:

  1. Terpercaya
  2. Canggih dan terus berkembang
  3. Elegan dan anggun
  4. Menyejahterakan rakyat
  5. Jujur dan transparan

Follow along: Tulislah nilai-nilai yang akan diwakili oleh brand mu dalam waktu 15 menit. Usahakan anda memiliki lebih dari 3 nilai.

Brainstorm keywords

Tahap selanjutnya ialah kita menentukan bentuk atau wujud utama yang akan merepresentasikan brand kita, namun kita belum tau bentuk apa itu. Pada tahap ini dikenal istilah brainstorming, sebuah proses pengumpulan segala macam kata kunci yang terkait dengan brand dan nilai-nilai nya. Literally everything, proses ini bertujuan untuk berpikir dalam gambaran besar sebelum memperkecil perspektif agar pemilihan bentuk dasar bisa lebih terbuka pada segala kemungkinan dan tidak tergesa-gesa.

Kata kunci yang didapatkan biasanya berupa kata benda seperti:

  1. Merpati
  2. Padi
  3. Topi
  4. Gubuk
  5. Keluarga
  6. Timbangan
  7. Cangkul
  8. Rumput
  9. Gerobak
  10. Karung
  11. Rumah
  12. Daun
  13. Ayam

Follow along: Coba renungkan segala macam kata kunci yang terkait ataupun dapat mewakili brand dan nilainya. Tulis semua kata kunci yang terlintas dipikiran mu, meski se-abstrak apapun. Lakukan hal ini dalam waktu kurang lebih 5 menit dan usahakan untuk mendapatkan lebih dari 10 kata kunci.

Sketch-out

Setelah kita memiliki gambaran dari bentuk dasar apa saja yang dapat merepresentasikan brand kita, kini saatnya mulai melakukan sketsa-sketsa ringan berdasarkan kata kunci yang sudah kita tulis sebelumnya. Coba untuk memadukan beberapa kata kunci menjadi satu bentuk atau kalian bisa mencoba beberapa gaya desain seperti line-art, negative space, geometri, dan lain sebagainya.

Logo design sketch by Woodphoriaky

Follow along: Dari kata kunci yang kalian dapatkan buatlah beberapa sketsa logo dalam waktu 10 menit usahakan jumlah sketsa lebih dari 3 sketsa. Jangan takut untuk ber-eksplorasi dengan beberapa teknik.

Present to your friends

Coba minta pendapat dari teman-teman mu mengenai sketsa yang kamu buat, sambil jelaskan latar belakang atau alasan dari sketsa tersebut seperti filosofi dan makna dasar dan pesan yang ingin disampaikan. Apakah sketsa logo mu sudah cukup menyampaikan nilai-nilai yang ingin kamu sampaikan? Kumpulkan sebanyak-banyaknya feedback yang bisa kamu kumpulkan, baik dari perspektif desainer maupun non-desainer. Catat semua pendapat mereka, hal ini membuat mu lebih open-minded dan terbiasa untuk menerima saran. Lebih banyak sudut pandang lebih baik, karna logo brand mu harus mudah dipahami oleh semua kalangan.

Mungkin kamu akan menjumpai beberapa saran dan pendapat yang tidak pernah kamu duga seperti

  1. “Kok jelek ya?”
  2. “Kayak nya masih bisa lebih bagus”
  3. “Ini maksudnya apa?”
  4. “Kalo aku sih lebih prefer yang ini”
  5. “Ini terlalu polos gk sih?”

Yah begitulah pendapat orang — berbeda-beda. Namun itu tugas kita sebagai desainer untuk menyatukan pandangan mereka terhadap brand kita.

Follow along: Dari hasil sketsa mu sebelumnya, coba presentasikan ke teman-teman terdekatmu. Coba dapatkan pendapat mereka, apakah pesan yang ingin kamu sampaikan sudah tersampaikan? Coba lakukan dalam waktu 15 menit atau kurang.

Revise

Yang ini jelas — revisi. Kamu sudah mendapatkan masukan dari beberapa sudut pandang, sekarang tentukan bagian apa saja yang ingin kamu perbaiki. Tidak harus semua saran dipenuhi, utamakan yang menurut mu relevan. Tapi tentunya juga jangan keras kepala untuk mengakui kesalahan mu.

Follow along: Perbaiki hasil dari sketsa yang telah kamu presentasikan ke teman teman mu, jangan terlalu terburu-buru — take your time. Tapi usahakan untuk menyelesaikannya jangan terlalu lama, agar ide dan pikiran kalian tetap fresh.

2. Theme your brand properly

Sekarang kamu sudah mendapatkan pilar yang akan menjadi topangan brand mu, kini waktunya untuk menuangkan cita rasa dan warna ke dalamnya. Unsur-unsur ini disebut Tema, suatu kesatuan dari berbagai macam unsur seni yang membantu brand kamu menyampaikan nilainya, seperti warna, bentuk, teks, dan lain sebagainya.

Apa saja sih yang bisa kita lakukan untuk menambahkan tema di brand kita? Ini dia…

Pick a color

Pertama-tama, unsur utama dalam tema adalah warna. Dari warna kita bisa menyampaikan filosofi dan kesan apa yang mau kita timbulkan dari brand kita. Sederhananya, warna itu mampu menggambarkan nuansa dan emosi dari brand mu.

Tiap warna memiliki karakter dan sifatnya masing-masing, seperti filosofi dan kesan yang ditimbulkannya yang mungkin kalian sudah cukup umum diantaranya.

Color in advertising by Philosophy Communication

Peranan warna begitu penting hingga dapat mempengaruhi kesan pertama kita terhadap sesuatu. Contoh pribadi untuk ku adalah aku cenderung akan membaca buku dengan cover berwarna hitam. Ya ya, aku tau kita jangan “Judge a book by its cover”, tapi bagaimanapun juga begitulah bagaimana pikiran kita bekerja.

Follow along: Pilihlah 3 dari beberapa sketsa logo yang telah kamu revisi sebelumnya, lalu pilih lah warna yang mendukung brand kalian dalam menyampaikan nilai-nilainya. Kreasikan tiap logo dengan beberapa tema warna, atau kamu bisa mencoba predefined color yang dapat kamu temukan di google dengan kata kunci [Kesan yang ingin timbulkan] + “Color scheme”. Contoh: Elegant color scheme

Build your shape

Selanjutnya — shape, bentuk dasar dari sebuah desain dalam brand mu sendiri dapat membantu mu dalam berkomunikasi dengan para konsumen. Salah satu acuan yang dapat kalian coba ialah basic shape variant dalam Material Design Theming

Image result for Material Design Theming shape
Material Design Case Studies

Untuk bentuk dasar lebih mengarah ke geometri yang digunakan dominan dalam design seperti segita, persegi, lingkaran, atau bentuk lainnya.

Jika dalam Material Design Theme, mereka membagi bentuk dasar menjadi variasi untuk bentuk potongan ujung atau corner-cut. Menjadi sharp-corner, rounded-corner, dan cut-corner atau lebih dikenal dengan bevel.

Dengan menggunakan dan menentukan bentuk dasar dalam brand kalian, kalian bisa membangun konsistensi dan kesan dalam desain kalian seperti sharp-corner untuk kesan formal dan futuristik, rounded-corner untuk ramah dan bersahabat, dan terakhir bevel untuk kesan elegan dan berkelas.

Follow along: Pilihlah 1 dari salah satu basic shape diatas, lalu coba sandingkan logo mu dengan bentuk tersebut, seperti masukan logo tersebut ke dalam bentuk tersebut seperti App Launcher Icon

Pick some fonts

Tipografi selalu menjadi cara terbaik untuk berkomunikasi, sebagian besar dari tipografi dipengaruhi oleh jenis font yang kita gunakan. Kita perlu memperhatikan unsur estetika dan keterbacaan dalam memilih font, beberapa font juga memiliki karakteristik dan kelebihannya masing-masing. Pada umumnya, tiap brand memiliki 2 font dasar yaitu untuk Display/Headings dan untuk Body Content.

Untuk tipografi sendiri, jika mengacu pada Material Design Type System, akan terbagi menjadi beberapa bagian

Type Scale by Material Design

Hal ini dibuat untuk membantu membuat hirarki konten pada desain kita nantinya. Aku pribadi lebih suka menggunakan hirarki konten dengan tipografi dibanding dengan bantuan icons, but — no silver bullets.

Follow along: Nah, maka dari itu coba lah pilih 2 font yang sesuai dengan brand kalian. Coba kombinasikan antara font serif dan sans-serif. Kamu bisa menemukan referensi di Google Font dan DaFont

Plan your images

Wanna making a great impact? Use great images. Gambar akan sangat powerful untuk menyampaikan yang tidak bisa disampaikan dengan kata-kata, it speaks emotions. Dalam sebuah brand, alangkah baiknya jika dalam penggunaan gambar kamu dapat memilih dengan baik gambar apa yang akan kamu gunakan sehingga tetap terbangun kesatuan rasa untuk tiap desain mu.

Tidak ada salahnya belajar sedikit tentang unsur-unsur fotografi, karna hal ini akan sangat membantu mu dalam pemilihan gambar yang bisa kamu masukan dalam desain brand mu. Beberapa nilai di dalam foto yang bisa kamu mainkan ialah

  • Saturasi, seberapa pekat warna dalam sebuah foto.
  • Lighting, gelap terangnya pencahayaan. Foto overexposed bisa menciptakan kesan positif, sedang underexposed bisa menciptakan kesan misterius dan elegan.
  • Angle, pengambilan sudut gambar. Beberapa gambar bisa memiliki point-of-interest dengan pengambilan sudut dan fokus gambar yang tepat.
  • Hue, nuansa warna. Biasanya terbagi menjadi 2 arah yaitu warm dan cold. Seperti namanya, hal ini untuk membangun nuansa. Apakah kamu menginginkan kesan hangat dan bersahabat atau dingin dan tenang?
  • Story, cerita apa yang terkandung dalam foto tersebut. Berapa foto mencoba untuk menceritakan sebuah cerita. Dengan cerita tersebut lah kita memilih kesan seperti menginspirasi, kehangatan keluarga, gemerlap malam, langit, dan lain sebagainya.

Unsur-unsur dalam fotografi ini dapat membantu mu untuk menarik garis besar antar tiap desain mu nanti. Merencanakan gambar apa yang akan kita gunakan akan sangat membantu desain dalam berkomunikasi dan mempercepat proses pemilihan stok foto saat proses desain.

Follow along: Tentukan gaya stok foto kalian, dan coba temukan 3–5 gambar yang menurut kalian sesuai. Selalu perhatikan unsur copyright saat mengambil gambar dari internet. Kamu dapat mendapatkan beberapa aset gambar berlisensi bebas di Pexels dan Unsplash.

Icons make perfect

Terakhir dalam theming — iconing. Sama hal nya dengan gambar, icons juga memiliki cita rasanya sendiri dengan karakteristiknya sendiri tentunya. Beberapa varian tipe bisa kalian coba adalah outlined, filled, two-tone, rounded, sharpen, etc.

Bahkan dari Material Design Icons sudah tersedia dalam beberapa varian tersebut, hal itu dibuat untuk menambahkan nilai brand pada desain dengan memberikan satu rasa pada icons.

Material Design Icons

Kamu juga dapat mencari sendiri icon secara terpisah di Flaticons tapi tetap ingat untuk konsisten dalam pemilihan jenis icon nya, atau jika kamu merupakan orang yang malas seperti ku — kamu bisa menggunakan icon pack yang juga dapat kamu dapat temukan di Flaticon, bedanya adalah icon pack adalah sekumpulan icon yang memang dibuat untuk memiliki satu cita rasa yang sama. Salah satu favorit ku adalah Feather Icons.

Follow along: Tentukan gaya icon kalian, dan coba temukan 6–9 icon yang nanti akan kalian gunakan dalam desain kalian seperti icon social media instagram, facebook, twitter, dan lain sebagainya, atau beberapa icon general seperti icon untuk date, time, place, phone, dan lain-lain.

3. Speak loud your brand voice

Brand Voice — istilah yang baru-baru ini booming, merupakan hal yang sangat membantu dalam menentukan bagaimana sebuah brand dapat berbicara dalam artian melalui teks. Copywriting selama ini hanya menjadi alat untuk berkomunikasi dengan konsumen, saat UX menyentuk dunia copywriting kini copywriting bertransformasi menjadi suatu alat yang sangat kuat tidak hanya untuk berkomunikasi tapi juga berinteraksi dengan konsumen. Dengan keberadaan brand voice, kita dapat menciptakan kesan yang sama pada setiap copy yang kita tuangkan pada desain.

Berikut beberapa langkah sederhana untuk menentukan brand voice mu

Understand the principle

Pertama-tama kamu harus memahami dulu dasar dari UX Copywriting, seperti Clear, Concise, dan Helpful. Salah satu penggunaan Brand Voice yang paling keren ada di Asphalt Design System milik Gojek — you should definitely check it out.

Sebuah copy harus jelas dan tidak menimbulkan ambigu, harus tepat dan efektif yang berarti tidak berbelit-belit dan membuat pusing, dan terakhir sebuah copy harus membantu konsumen dalam menuju tujuannya, bantu konsumen dengan memberi tau apa yang seharusnya ia lakukan untuk mencapai tujuannya.

Untuk bacaan lebih lanjut, kamu bisa coba baca ini.

Personaficate

Coba bayangkan brand mu sebagai seseorang — bagaimana ia akan berbicara? Gaya bicaranya? Nada dan tempo nya? Seperti apa sih orang nya Coba bayangkan dan tentukan hal itu lalu coba menerapkan nya tiap kali kamu membuat sebuah copy untuk brand mu. Hal ini merupakan cara paling sederhana untuk menyatukan kesan yang ditimbulkan dari si copy. Usahakan juga seluruh anggota tim mengerti yang kamu maksud.

Contoh:

“Aku ingin brand kita berbicara seperti Anak anak startup di Jaksel yang casual which is somehow gitu”

Breakdown all guides

Setelah terbayang bagaimana brand kita akan berbicara, coba breakdown semua hal yang dapat membantu seluruh tim dalam memahami itu — seperti daftar kata yang baik nya dikatakan dan kata yang sebaiknya dihindari, bebarapa contoh kalimat dialog dalam general conversation.

Mungkin kamu bisa menambahkannya dengan membuat do’s and dont’s untuk membantu memperjelas bagaimana brand mu berbicara. Semua ketentuan ini dibuat bukan untuk membatasi kreativitas tapi untuk menciptakan kesan yang lebih nyata dalam brand kita.

4. Ultimately, paint it to your design

Terakhir, setelah sekian banyak pendefinisian bagaimana brand kita akan terlihat dan terdengar — sekarang waktunya menerapkan dalam desain kita. Tentunya akan sedikit terbatasi, tapi begitu kamu terbiasa hal ini akan sangat mempercepat proses desain mu.

Sekian beberapa langkah sederhana yang dapat kamu lakukan untuk membuat sebah Brand. Beberapa catatan kecil yang harus kalian perhatikan untuk menjadi seorang desainer yang baik adalah

  • Selalu cari feedback atau masukan dari orang lain
  • Kumpulkan sudut pandang sebanyak mungkin
  • Be open-minded, jangan angkuh
  • Selalu coba sesuatu yang baru, keep up-to-date
  • dan tentunya, Practice Practice Practice

Peace :D

--

--

Ravi Mahfunda
Chevalier Lab

M.24 • Product Designer • No-code Builder • Community Organizer