Infinite, itself is finite

Rhony Septian
Chevalier Lab
Published in
3 min readOct 13, 2019

Yoo Chevas, Rhony is here. Ini first story yang ku tulis, semoga cukup bermanfaat dan kalian bisa betah membacanya.

Sebulan lalu, tanpa sengaja aku melihat poster di internet, poster dari sebuah animasi yang dulu sempat aku tonton, dan seketika teringat sebuah quote yang sangat melekat dibenakku. Tersadar akan hal betapa dalamnya quote tersebut.

to infinity.. and beyond

Ya, quote ini dari ‘Buzz’, salah satu karakter pada toy story. Sebuah quote yang selalu terngiang dalam kepalaku, dalam bahasa Indonesia ‘menuju tak terbatas dan melampauinya’. Masih teringat kesan pertama yang ku rasakan ketika awal mendengar kata-kata itu. ‘Such wow’, itulah yang terpikirkan olehku. Ya, luar biasa. Sangat.

Mungkin awalnya terdengar konyol. Bagaimana mungkin kau bisa mencapai titik ‘tidak terbatas’ tersebut. Dan yang lebih konyol lagi, dia ingin melampui ‘tidak terbatas’ itu. ‘Bagaimana mungkin?’, terkadang terpikirkan hal itu olehku.

Setelah beberapa kali terngiang, akhirnya aku mengerti konsep ini. Sebuah pemikiran luar biasa dari sang ‘writer’. Dia seolah mengatakan bahwa ‘tidak terbatas’ itu merupakan ‘batasan’. Sebuah konsep di luar pemikiran ini semakin luar biasa ketika ku pikirkan kembali.

Infinite, what is it?

‘Tak terbatas’ berarti hal yang tidak memiliki ketentuan/batasan. Kita semua pasti tau, ada banyak hal yang dianggap atau disebut tak terbatas. Contohnya ruang, ilmu dan banyak hal lainnya.

Ada juga hal yang ‘katanya’ tak terbatas, namun sangat banyak batasan. Misalkan saja ‘paket internet unlimited’, haha. Bukankah terdengar meyakinkan, seolah-olah kita bisa menggunakan sepuasnya. Mereka berkata tidak terbatas, namun faktanya mereka membatasi itu.

Mari kita renungkan sejenak, apakah hal yang kita anggap tak terbatas itu benar-benar tak memiliki batasan?

Apakah ruang benar-benar tak terbatas? Jika ya, tak mungkin orang-orang berkata ‘Bumi ini sempit’. Atau apakah kau pikir ruang tak terbatas karna ada jutaan bahkan milyaran planet? Bukankah dengan tau jumlah planet yang ada justru menunjukkan bahwa hal tersebut terbatas?

So, is infinite reachable?

Apa kita bisa mencapai ‘tak terbatas’ tersebut? Apa ‘tak terbatas’ itu benar-benar ada? Nah, sebenarnya ‘tak terbatas’ itu sendiri bermakna sesuatu yang tak bisa diraih — atau mungkin itu yang orang pikirkan.

Ya, ‘tak terbatas’ itu hanyalah sebuah batasan. Batasan yang orang lain anggap tak dapat dicapai. Batasan yang menurut orang lain tak mungkin terjadi. Bahkan tak pantas disebut batasan, hal tersebut hanyalah sebuah alasan untuk melerikan diri. Ya, hanya untuk beralasan.

Pernahkah terpikir olehmu, ketika orang-orang dahulu menertawakan Wright bersaudara yang mencoba terbang? Semua orang berpikir mereka konyol, mereka berpikir manusia tak seharusnya bisa terbang. Ya, dahulu terbang hanyalah sebuah hal yang ‘tak mungkin’ dilakukan. Tapi Wright bersaudara, melampaui batasan tersebut.

Atau taukah dirimu, bahwa Bill Gates pernah berkata ingin di setiap rumah nantinya akan ada komputer? Padahal komputer di kala itu seukuran mesin fotokopi saat ini, bahkan lebih besar. Dan harganya terlalu mahal untuk dibeli individu. Bukankah itu hal yang ‘tak mungkin dilakukan’? Ya, saat itu memang tak mungkin. Tapi kenyataannya, harapannya terwujud.

‘tak terbatas’ itu hanyalah sebuah batasan tertinggi yang saat ini bisa kau capai. Ketika kau mencapainya, titik ‘tak terbatas’ itu akan berubah menjadi tujuan baru

Jadi, masihkah dirimu berpikir bahwa ‘tak terbatas’ itu ada? Atau dirimu lah yang menjadi batasan itu sendiri?

--

--