Kisah Nyata Cloak of Invisibility
Halo para muggle!
Adakah potterhead di antara sobat CHIMP yang sedang membaca artikel ini? Menggunakan time turner necklace milik Hermione Granger, yuk kita kilas balik sejenak ketika Harry Potter menerima kado natalnya yang berupa cloak of invisibility dan kemudian langsung mencobanya. Ron Weasley dan harry Potter tentu terheran-heran dong lah kok badannya jadi ilang gini?? Kok malah bisa lihat benda di belakang jubahnya??
Kalau dibayangkan, sepertinya asik ya punya cloak of invisibility! Tapi bisa nggak ya produk ajaib tersebut benar-benar diaplikasikan di dunia nyata? Apalagi jika barang semacam itu memiliki manfaat kalau berhasil dikembangkan.
Hoho, CHIMP di sini datang untuk mengusir rasa penasaran kalian!
Ternyata, salah satu produsen pakaian kamuflase militer sudah mulai mengembangkan peralatan tempur dengan teknologi yang cara kerjanya mirip cloak of invisibility lho! Teknologi ini menggunakan material bernama Quantum Stealth. Untuk lebih mudah membayangkannya, versi dasar material ini bisa disamakan dengan lenticular lens yang juga sering kalian temukan!
Nah bagaimana sih cara kerja material ini? Kenapa bisa ‘menghilangkan’ benda yang ada di baliknya?
Secara sederhananya, material ini bisa membelokkan (merefraksikan) cahaya di sekitar objek target dan mengaburkan objek tersebut dari pandangan. Cahaya yang mengenai mata kita sebenarnya adalah cahaya yang berasal dari sisi layar yang diarahkan ke depan. Yap, untuk yang mendengar, mekanismenya mengaplikasikan hukum Snellius!
Sepertinya terlihat mudah ya?? Hehehehe. Tapi dalam pengembangannya, masih ada beberapa hambatan. Perisai dengan lenticular lens tidak akan sepenuhnya membuatmu “hilang”. Jika benda vertikal di letakkan di belakang lensa tersebut, terlihat seolah tidak ada benda di baliknya. Namun jika benda tersebut memiliki orientasi horizontal, oleh lensa akan dibuat stretch out. Selain itu jika ingin menghilang, kamu harus mengatur jarak tertentu ketika berdiri di belakang layar.
Aplikasi dari invisibility cloak ini tidak terbatas pada penggunaannya di dunia militer. Inovasi ini juga dapat digunakan di teknologi panel surya maupun teknologi laser sebagai radar.
Meski begitu, pengembangan invisibility cloak lain sudah mencapai penggunaan metamaterial berukuran nano yang dapat menyelimuti objek yang berbentuk tidak beraturan (fyi, metamaterial adalah sebuah material yang sengaja dibuat untuk mempunyai sifat baru yang biasanya tidak ditemukan di bahan-bahan sebelumnya secara alami). Tapi, lagi-lagi kendala yang dihadapi adalah invisibility cloak jenis ini baru dapat menyelimuti benda sekecil butiran pasir. Adanya pembengkokan cahaya yang terjadi juga menyebabkan pergerakan objek latar belakang dari objek yang diselimuti akan terlihat bergerak lebih terlambat atau delay, jadi kayak nge-lag gitu guys!
Setidaknya, adanya penelitian tentang ini membawa angin segar untuk ̶p̶o̶t̶t̶e̶r̶h̶e̶a̶d̶ ̶y̶a̶n̶g̶ ̶i̶n̶g̶i̶n̶ ̶b̶i̶s̶a̶ ̶m̶e̶n̶g̶h̶i̶l̶a̶n̶g̶ ̶s̶u̶n̶g̶g̶u̶h̶a̶n̶ ̶s̶e̶p̶e̶r̶t̶i̶ ̶H̶a̶r̶r̶y̶ ̶P̶o̶t̶t̶e̶r̶ para peneliti di dunia pengetahuan dan pecinta fantasi bahwa yey, sebentar lagi, kado cloak of invisibilty, datang!
Penulis:
Irza Sanika Aulia (Teknik Material 2017)
Annas Amartya Atmawijaya (Teknik Material 2017)
Referensi:
Josh K. Elliot (2018), Full ‘invisibility cloak’ is possible in the real world: scientists
YouTube Chris Ramsay: Testing a REAL Invisibility Shield!! (How Good is it?) — UNUSUAL
Youtube CNET: How this ‘invisibility cloak’ material is made and how it works
