Pensil 2B, HB, B??? Bedanya apa ya?

Chimpanzee
CHIMP MTM ITB
Published in
5 min readNov 15, 2020
Ilustrasi menulis (sumber: freepik.com)

Siapa sih yang nggak kenal sama pensil? Alat tulis yang satu ini harusnya sudah berteman dengan sobat solid sekalian sejak kecil, sewaktu masih belajar tulis-menulis. Mungkin lebih tepatnya baru belajar coret-mencoret lah ya, terutama corat-coret di tembok, hehehe.

Beberapa jenis varian grade pensil (sumber: faber-castell.co.id & jetpens.com)

Nah kalau kalian perhatiin, di bagian bawah pensil itu ada semacam kode yang bertuliskan satu angka dan satu huruf. Kalian bisa langsung coba cek deh pensil kalian di rumah. CHIMP tebak pensil yang kalian punya di rumah jenisnya 2B kan? Kalau salah ya gapapa deh, kan cuma nebak.

Apakah kalian sudah tahu kalau jenis pensil itu nggak cuma 2B aja? Sebenarnya apa sih makna dari kode dan apa perbedaan dari berbagai varian pensil itu?

Buat sobat solid sekalian yang belum tahu langsung saja simak penjelasan berikut!!

Sebelum masuk ke bahasan tentang pensil, CHIMP mau sedikit jelasin sedikit mengenai kekerasan. Jadi kekerasan itu adalah ukuran ketahanan dari permukaan material dalam menahan deformasi atau perubahan bentuk. Semakin keras suatu material maka akan semakin sulit juga untuk mengubah bentuk dari kondisi awalnya. Contoh sederhananya adalah ketika kita sedang memasak sambal, kita akan dengan mudah mengulek cabai dengan ulekan karena cabai relatif lebih lunak dibanding ulekan dan bukan sebaliknya.

Nah, cara yang paling gampang buat membedakan mana material yang keras dan mana yang lebih lunak itu adalah dengan cara saling menggoreskannya. Prinsip kekerasan berdasarkan goresan ini dipakai untuk mengklasifikasikan nilai kekerasan, yang juga selanjutnya dikenal dengan skala Mohs.

Skala Mohs mengurutkan beberapa jenis mineral standar dari yang paling lunak ditulis dengan angka 1 (Talc) sampai yang paling keras dengan angka 10 (Intan). Skala ini didasarkan pada ketahanan suatu material saat tergores. Material yang lebih keras akan mampu menggores material yang lebih lunak. Jadi secara tidak langsung cara kerja pensil dalam menghasilkan goresan saat kita menulis di atas kertas juga didasari oleh konsep kekerasan ini, lebih tepatnya berhubungan dengan masalah gores-menggores. Nah pada kasus pensil ini, yang tergores adalah isian pensil alias grafitnya!

Perbedaan struktur intan dan grafit (sumber: www.toppr.com)

Pensil dapat menghasilkan goresan di kertas karena sifat dari grafit yang dikandungnya. Grafit merupakan salah satu jenis alotrop karbon yang masih satu saudara dengan intan. Keduanya sama-sama terbuat dari satu unsur yang sama (karbon) tetapi punya struktur yang berbeda. Intan memiliki struktur kristal yang sangat sempurna dimana setiap atom karbonnya itu mengikat 4 atom karbon lain sehingga sifatnya sangat kuat dan keras. Sedangkan grafit strukturnya berbentuk lembaran (sheet), antar lembaran hanya terikat dengan ikatan yang relatif lemah (ikatan van der waals) sehingga akan sangat mudah sekali bergeser dan terlepas dari struktur utamanya ketika mengalami pembebanan.

Ilustrasi menempelnya molekul karbon dari grafit pada permukaan kertas (sumber: acs.org)

Lembaran-lembaran inilah yang nantinya akan membentuk goresan pada kertas kita. Lembaran terlepas dari struktur utama grafit pensil seiring dengan penekanan yang kita berikan waktu mulai menuliskan sesuatu. Lembaran itu kemudian akan menempel pada permukaan kertas sehingga membentuk pola goresan sesuai dengan yang kita inginkan.

Grade pensil dari 9H sampai 9B (sumber: pencils.com)

Berbicara tentang pensil, jenis pensil yang sepertinya sangat sering sobat solid pakai di waktu sekolah adalah jenis 2B. Pensil 2B rasa-rasanya adalah spek alat tulis yang wajib dimiliki, apalagi ketika masih zaman-zaman ujian berbasis kertas, membulat-bulati jawaban kertas ujian. Nah tapi kalau kalian mencoba pergi ke toko alat tulis, biasanya juga tersedia pensil grade lainnya seperti pada gambar diatas.

Pensil juga memiliki rentang nilai atau grade yang mengindikasikan seberapa keras pensil tersebut. Kalau kalian amati pada gambar diatas ada tiga jenis grade yang umumnya dikeluarkan oleh industri pembuat pensil yaitu H (Hard) yang artinya relatif lebih keras, B (Black) jenis ini goresannya paling hitam dan tebal dan juga F (Fine) jenis yang biasanya digunakan untuk membentuk goresan-goresan tajam (fine point). Selain itu juga ada grade tengah-tengah antara H dan B yaitu grade HB. SIfatnya kira-kira hampir sama dengan pensil grade F, sama-sama termasuk yang bersifat medium tidak terlalu keras dan juga tidak terlalu tebal goresannya.

Selain kode huruf tadi grade pensil juga diklasifikasikan dengan angka, dari angka 1 (yang sebenarnya tidak ditulis) sampai angka 9. Semakin besar angkanya semakin kuat juga sifatnya. H semakin tipis, B semakin gelap.

Apa bedanya grade-grade tadi?

Perbedaan grade tadi dipengaruhi oleh komposisi dari isian pensil. Isian pensil nggak cuma tersusun dari grafit murni saja akan tetapi juga ditambahkan clay alias lempung. Semakin tinggi kadar clay akan semakin keras isi pensil yang dihasilkan. Kandungan clay akan membuat grafit menjadi lebih keras, lebih mudah diraut dan tajam, menghasilkan goresan yang lebih tipis dan rapi serta lebih mudah dihapus. Inilah yang kemudian diatur oleh para produsen pensil untuk mendapat varian grade dari isian pensil.

Semakin keras isi pensil maka akan semakin sedikit pula goresan yang bisa kita hasilkan saat menulis. Hal ini berkaitan dengan konsep kekerasan tadi. Material yang lebih keras akan lebih sulit mengalami deformasi atau perubahan bentuk. Oleh karena itu akan lebih sedikit pula lembaran-lembaran molekul grafit yang bisa terlepas dari struktur utamanya, yang nantinya kita lihat sebagai goresan di atas kertas. Itulah kenapa pensil dengan grade H bisa menghasilkan goresan yang lebih terang dan tipis sedangkan pensil grade B bisa menghasilkan goresan yang lebih hitam.

Biasanya, pensil bertipe H dipakai untuk menggambar teknik atau mathematical drawing, ketika tidak diperlukan goresan yang terlalu tebal. Kalau pensil tipe HB dan F, biasanya dipakai untuk keperluan menulis biasa. Sedangkan tipe B itu juga bisa dipakai buat menulis dan menghitamkan lembar jawaban ujian. Dan grade B yang lebih tinggi biasanya dipergunakan oleh orang-orang yang gemar menggambar sketsa atau yang semacamnya, terutama ketika perlu menggambar arsiran-arsiran yang berwarna gelap.

Jadi setelah membaca tulisan CHIMP kali ini kalian sudah tahu apa makna grade dari pensil, tahu harus membeli jenis pensil sesuai dengan keperluan dan lebih jauh lagi mengerti tentang ilmu material yang ada didalamnya. Memang sekeren itu loh ilmu material, barang-barang yang sering kita pegang sehari-hari pun juga ada ilmu keren di dalamnya.

Penulis
Ahmad Affan Farizi (Teknik Material 2017)
Luhadi Satriawan (Teknik Material 2017)

Referensi
[1] G. Dieter, Mechanical Metallurgy, McGraw-Hill Book Company, 1988.
[2] indonesiamendesain.com/2020/07/07/which-pencil-grades-that-you-need-cari-tau-yuk-perbedaannya/
[3] www.detailingwiki.org/protection/what-is-the-pencil-scale/
[4] https://www.jetpens.com/Staedtler-Mars-Lumograph-Graphite-Pencil-Bundle-of-16-Lead-Grades/pd/15524

--

--

Chimpanzee
CHIMP MTM ITB

Info menarik seputar Sains dan Teknik Material. Tertarik dengan Teknik Material? Kunjungi kami di IG: deformasi.mtm