Terjebak dalam Mobil Terbakar Tapi Tetap Hidup? (F1 Safety)
Halo sob! Lama tak berjumpa! Jadi pada kali ini CHIMP mau cerita tentang keselamatan Formula 1 yang tidak ada tandingannya! Taukah sobat solid tentang kecelakaan yang terjadi di Formula 1 pada tanggal 29 November 2020? Kalau belum, mimin ceritakan yak!
Pada tanggal tersebut, lewat TV mimin melihat seorang pembalap bernama Romain Grosjean mengalami kecelakaan yang sangat dahsyat, saking dahsyatnya sampai mobilnya terbelah dua dan terbakar lho! Hebatnya, Grosjean selamat lho sobat solid dan dia bisa beraktivitas normal lagi seperti mengikuti balapan pada tahun ini. Kenapa bisa begitu yak? Nah kali ini, CHIMP mau bahas tentang peralatan apa saja sih yang digunakan oleh pembalap Formula 1. Sebelum itu, mimin pengen jelasin kenapa kecelakaan tersebut bisa terjadi. Yuk simak artikel ini!
Seperti yang mimin sampaikan sebelumnya, kecelakaan tersebut sangatlah dahsyat karena terjadi pada kecepatan 221 km/jam lho! Kenapa yak bisa pada kecepatan setinggi itu? Hmm penasaran, kan sob?
Coba perhatikan marker merah pada gambar di bawah ini. Setelah melewati belokan ketiga dari sirkuit balap (T3), Grosjean bersenggolan dengan pembalap lain, mengarahkan mobilnya ke pembatas. Hal ini mengakibatkan minimnya waktu untuk deakselerasi sehingga terjadi kecelakaan pada kecepatan yang tinggi. Wah serem amat ya sob…
Eits, tidak sampai di situ saja sob. Saking dahsyatnya kecelakaan tersebut, sampai-sampai pembatasnya roboh total lho!
Wah kok bisa gitu ya? Jadi, kecelakaan yang sangat dahsyat itu menghasilkan gaya impak sebesar 53 g-force lho! Bagi sobat solid yang belum tau maknanya, kecelakaan tersebut menghasilkan gaya impak sebesar 53 kali dari berat badan pembalap tersebut. Wah dahsyat sekali ya sob! Tak mengherankan pembatasnya roboh sob hehe…
Eh lagi-lagi tak hanya itu saja sob, mobilnya terbelah menjadi 2 lho sob!
Kenapa bisa gitu sih? Jadi dahsyatnya kecelakaan tersebut juga membuat bagian depan mobil stuck di pembatas nih sob, seperti yang terlihat pada gambar di atas. Dikarenakan bagian depan mobil stuck di pembatas, maka energi yang dihilangkan harus menuju ke bagian mobil lainnya. Nah oleh karena itulah sob mobil Grosjean terbelah menjadi 2! Hal lain yang tidak kalah mengejutkan adalah mobil tersebut didesain oleh FIA (Fédération Internationale de l’Automobile) untuk terbelah 2 pada kecelakaan dengan skala besar seperti ini dengan tujuan menjaga keselamatan pembalap. Wah keren banget ya sob!
Eits tapi sob, FIA tidaklah sempurna lho. Ada satu hal yang tidak diantisipasi oleh FIA, yaitu kehadiran api yang membara mengelilingi mobil Grosjean. Wah gila ini api sob, kenapa bisa begitu ya?
Pertama-tama, mimin ingin jelasin fuel cell terlebih dahulu. Sesuai dengan namanya sob, fuel cell adalah wadah untuk menyimpan bahan bakar, seperti yang dapat dilihat oleh sobat solid pada gambar di bawah ini.
Fuel cell ini terbuat dari Kevlar. Meskipun sudah diuji coba pada keadaan ekstrem, kecelakaan ini sangatlah brutal sehingga menimbulkan kerusakan kepada fuel cell. Kerusakan pada fuel cell ini lah yang mengakibatkan adanya kebocoran bahan bakar, yang mengakibatkan terjadinya kebakaran mengelilingi cockpit Grosjean. Grosjean pun terjebak di mobil yang terbakar itu selama 28 detik lho sob, serem ya…
4 Peralatan yang berperan penting terhadap keselamatan Grosjean :
Melihat kronologi kecelakaan tersebut, kenapa bisa ya cedera yang dialami Grosjean terlihat minor? Nah selanjutnya mimin akan menjelaskan peralatan yang berpengaruh terhadap keselamatan Grosjean. Yuk disimak ya!
1. HALO
Dengan adanya HALO, akan mencegah helmet pembalap bertumbukan secara langsung dengan pembatas. HALO juga mencegah pembalap terhindar dari debris yang melayang. Komponen ini terbuat dari Titanium dengan berat sebesar 7 kg, dan mampu menerima beban sebesar 12 ton. Wah canggih sekali ya teknologi mobil Formula 1 ini! Komponen ini dikenal sebagai komponen terkuat di mobil F1 lho sob!
2. HANS (Head & Neck Support) device
HANS device terbuat dari carbon fibre lho sob. Alat ini dikaitkan ke helmet pembalap dengan tujuan menahan pergerakan kepala dan leher ketika terjadi kecelakaan dengan impak yang tinggi. Dengan alat ini, cedera pada kepala dan leher akan tercegahkan. Gambar ini akan memudahkan sobat solid dalam membayangkan fungsinya kok!
3. Helmet
Mengingat bahwa api terlibat dalam kecelakaan ini, pastilah dikhawatirkan asap yang timbul ini dihirup oleh Grosjean. Syukurlah sob, helmet yang dibuat oleh manufaktur sudah desain agar udara yang dihirup akan masuk melalui saluran ventilasi yang mengandung saringan udara. Dengan ini, asap pun tidak akan masuk ke saluran pernapasan pembalap. Wah keren ya sob!
4. Racewear (suit, gloves)
Mungkin sobat solid pada berpikir, kenapa yak Grosjean bisa selamat padahal terperangkap di dalam mobil terbakar selama 28 detik? Jawabannya tentu saja disebabkan oleh material dari racewear ini, yaitu Nomex. Wait, padahal Nomex itu plastik lho sob. Kenapa ya bisa tahan terhadap api? Nah tenang sob, mimin juga bakal bahas material Nomex kok di artikel CHIMP ini! Yuk pantau terus sob!
Apa itu Nomex?
Nomex adalah merek dagang yang diberikan oleh perusahaan DuPont untuk serat meta-aramid. Aramid itu plastik yang termasuk dalam keluarga nilon seperti yang bisa ditemukan dalam sikat gigi dan stocking loh sob! Jika kita lihat struktur kimianya, maka Nomex terdiri atas rantai molekul yang sangat panjang. Rantai ini terdiri dari beberapa unsur yaitu karbon, nitrogen, oksigen, dan hidrogen. Struktur kimia ini lah yang memberikan sifat ketahanan api pada Nomex.
Saat Nomex terpapar api, serat aramid akan membengkak dan menjadi lebih tebal sehingga membentuk pembatas protektif antara sumber panas dan kulit. Akibatnya, pemakai memiliki waktu perlindungan yang lebih lama untuk menyelamatkan dirinya. Lebih hebatnya lagi, Nomex bisa menahan api sampai temperatur 370˚C sob! Kain yang dibuat dari Nomex memiliki tingkat keteraturan struktur rantai (derajat kristalinitas) yang tinggi sehingga memengaruhi kekerasan, densitas, dan transparansi dari material tersebut.
Proses pembuatan Nomex
Serat Nomex dibuat melalui suatu proses yang disebut wet spinning. Proses ini memiliki dua tahap. Pada tahap pertama, polimer dasar dibuat dengan mereaksikan m-phenylenediamine dengan isophthaloyl chloride. Pada tahap kedua, hasil reaksi ditarik keluar untuk membentuk serat yang padat. Serat yang dibuat kemudian diproses kembali dan dijadikan kain.
Aplikasi Nomex
Selain dipakai oleh pakaian pembalap F1, Nomex juga digunakan untuk pakaian astronaut, pemadam kebakaran, dan personel militer. Dalam bentuk lembaran, Nomex dapat pula digunakan dalam automobil, selang temperatur tinggi, dan insulasi untuk busi. Ga usah jauh-jauh deh sob, bahkan sarung tangan oven bisa aja terbuat dari Nomex loh!
Nomex memang material serba bisa sob. Karena struktur kimianya, Nomex adalah penghantar listrik yang sangat buruk sehingga dapat dipakai untuk berbagai macam peralatan listrik dari motor dan generator hingga transformer dan alat lainnya. Untuk aplikasi ini, Nomex biasa dilaminasi dengan Mylar untuk membentuk material penahan panas yang lebih kuat dan tangguh yang bisa dipakai dalam kondisi lingkungan bertemperatur tinggi. Nomex memiliki sifat sangat kuat dan sangat ringan sehingga dipakai juga dalam aplikasi dirgantara. Selain itu, lembaran Nomex dipakai untuk membuat penguat honeycomb di dalam bilah helikopter dan sirip ekor pesawat.
Penulis
Daniel Tulus Lumban Tobing (Teknik Material ITB 2018)
Joses Sebastian (Teknik Material ITB 2018)
Editor
Edbert Wing Hanitio (Teknik Material ITB 2018)
Referensi
(502) How Grosjean survived fireball Bahrain F1 crash that split his car in two — YouTube
(531) The answers F1 needs as Grosjean crash investigation begins — YouTube
(502) Why Romain Grosjean surviving the crash wasn’t JUST luck — YouTube
How Romain Grosjean survived the Bahrain GP crash — Motor Sport Magazine
DuPont™ Nomex® Industrial FAQs
Nomex® Fiber: What Is The Maximum Temperature It Can Withstand? — CrewBoss P.P.E. (crewbossppe.com)
Nomex® | How Nomex works — Explain that Stuff
Mera, Hiroshi; Takata, Tadahiko (2000). “High-Performance Fibers”. Ullmann’s Encyclopedia of Industrial Chemistry. doi:10.1002/14356007.a13_001. ISBN 978–3–527–30673–2.