Sustainable Development Goals di Kalurahan Sorosutan,

Seminar SDG's Series
Citrakara Mandala
Published in
4 min readMar 21, 2023

--

Kemantren Umbulharjo, D.I. Yogyakarta

Rubrik Bincang SDGs Seri #83 | Oleh: Cherlys

Ilustrasi Musrenbang Kemantren Umbulharjo sebagai salah satu implementasi pencapaian Sustainable Development Goals. Sumber: Kemantren Umbulharjo.

“SDGs desa itu apakah mungkin atau ada bentuk lain ketika dikaitkan dengan kegiatan mahasiswa ketika belajar dilapangan dan dikaitkan dengan potensi di kalurahan?”

SDGs desa dapat menjadi salah satu upaya yang dapat diimplementasikan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan serta mengatasi permasalahan pembangunan yang terjadi. Bentuk implementasi SDGs ini dapat dilihat dengan level yang berbeda-beda sehingga diperlukan berbagai solusi untuk mengatasi hal tersebut. Kolaborasi antar stakeholder menjadi hal penting untuk menyelaraskan pengabdian, penelitian, dan pendidikan sehingga kegiatan penelitian atau pengabdian masyarakat dapat terlaksana seperti halnya di Kelurahan Sorosutan, Kemantren Umbulharjo, DIY. Adapun beberapa kegiatan yang telah dilakukan di Kecamatan Umbulharjo yakni berkaitan dengan TPB nomor 1 “Tanpa Kemiskinan” seperti penyaluran bantuan PKH, kunjungan pembinaan usaha, pertemuan P2K2, dan verifikasi data PKH; TPB nomor 2 “Tanpa Kelaparan” dilakukan melalui menggalakkan pertanian dan ketahanan pangan melalui KWT serta kelompok tani (Gapoktan) yang saling bersinergi di kelompok masyarakat; TPB nomor 3 “Kehidupan Sehat dan Sejahtera” berupa pelaksanaan kegiatan posyandu di tingkat RT/RW, penanganan balita stunting yang melibatkan TPK, serta terdapat tim penggerak PKK dengan melakukan pemberian gizi’ TPB nomor 4 “Pendidikan Berkualitas” yakni melalui pengawasan dan koordinasi dari tingkat dasar hingga atas; TPB nomor 5 “Kesetaraan Gender” dibuktikan dengan aktifnya semua lini bagi tim penggerak PKK baik di kemantren, kelurahan, dan dasawisma yang terbagi menjadi empat pokja; hingga TPB nomor 17 “Kemitraan untuk Mencapai Tujuan” yang dilakukan pemberdayaan petani untuk meningkatkan ketahanan pangan, penangan perubahan iklim, dan lain sebagainya.

Ilustrasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi program POKJA I di Kemantren Umbulharjo. Sumber: Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta.

Pelaksanaan pembangunan di Kalurahan Sorosutan juga berpedoman pada RPD Kota Yogyakarta dalam Perwal 22 Tahun 2022 tentang RPD Kota Yogyakarta Tahun 2023–2026. Terdapat sembilan misi di dalamnya yang empat diantaranya dianggap sebagai prioritas. Hal tersebut karena telah mencakup empat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs Desa) yakni tujuan ke-3, ke-6, ke-13, dan ke-15. Beberapa program telah diwujudkan sebagai bentuk implementasi dari misi prioritas Pemerintah Kota Yogyakarta yang selaras dengan SDGs. Program pertama yakni untuk mengatasi permasalahan sampah. Kalurahan Sorosutan sudah dianggap mengalami darurat sampah karena menghasilkan 15 ton sampah per harinya. Solusi yang dilakukan oleh stakeholder terkait ialah dengan perencanaan teksas dan espresso. Tentunya perlu edukasi dalam melakukan tindakan tersebut. Kedua, persoalan limbah akibat jauhnya septic tank dan jarak sumur tetangga yang berdekatan sehingga kualitas air buruk. Pengadaan IPAL menjadi salah satu solusi untuk mengatasi persoalan limbah ini. Ketiga, poin ketahanan keluarga dalam mewujudkan pribadi yang bermoral melalui penguatan internal keluarga, edukasi, dan konseling sehingga dapat menjadi benteng terbaik bagi tiap individu. Keempat, terkait kepemudaan yang mengandalkan karang taruna sebagai instrumen melalui agenda kegiatannya seperti relawan Covid untuk membentuk tim gugus cepat. Kelima, adanya pandemi Covid-19 telah memicu respon terhadap manajemen kebencanaan. Langkah yang dilakukan oleh Kalurahan Sorosutan diantaranya, yaitu dengan mengadakan vaksinasi massal, data Covid terpusat, TKC Jupiter, dan Dapur Valita Peduli Covid. Selain itu, terdapat Forum Kampung Tangguh Bencana.

Elaborasi para pihak akademisi dan masyarakat sangat diperlukan. Mahasiswa/i Program Studi Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada melalui kegiatan lapangan turut andil dalam proyek akhir praktikum pengembangan masyarakat di Kalurahan Sorosutan. Kegiatan lapangan ini berorientasi untuk menerapkan pengembangan masyarakat yang berkaitan dengan poin-poin SDGs Desa. Beberapa tema yang diusung sangat linear dengan misi prioritas Pemerintah Kota Yogyakarta yakni pengelolaan sampah, lingkungan hidup, ketahanan keluarga, sanitasi, kebencanaan, dan kepemudaan. Tema tersebut diturunkan menjadi berbagai program oleh mahasiswa/i sebagai wujud implementasi dari good practice. Program dilaksanakan dengan metode wawancara, sosialisasi pembelajaran konsep dan teori dasar, serta evaluasi. Tema ketahanan keluarga dilaksanakan dengan Focus Group Discussion (FGD) yang menghasilkan output berupa mind map dan sosialisasi peran anak dalam keluarga. Adapun kelompok B4 mengenai sanitasi dilaksanakan program pemetaan partisipatif dengan hasil berupa peta sanitasi. Program berikutnya yakni tema kebencanaan dilaksanakan melalui kegiatan sosialisasi mitigasi bencana banjir, pengelolaan sampah, dan merti Kali Code. Terakhir, program yang berkaitan dengan kepemudaan dilakukan melalui implementasi program sosialisasi organisasi kepemudaan dan FGD terkait organisasi.

Rubrik Bincang SDGs

Rubrik ini merupakan artikel Seminar SDG’s Series Departemen Geografi Pembangunan UGM bekerjasama dengan HMGP Citrakara Mandala UGM. Terbit secara berkala setiap satu bulan sekali.

Referensi

Kemantren Umbulharjo. (2021). Musrenbang Kemantren Umbulharjo Kota Yogyakarta Tahun 2021. Diakses 28 Januari 2023, dari https://umbulharjokec.jogjakota.go.id

Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta. (2022). PKK DIY Apresiasi Pola Asuh Anak dan Remaja di Tahunan. Diakses 28 Januari 2023, dari https://warta.jogjakota.go.id

--

--

Seminar SDG's Series
Citrakara Mandala

Departemen Geografi Pembangunan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada