ULAPAN: NEW PATH OF TOURISM DEVELOPMENT

Seminar SDG's Series
Citrakara Mandala
Published in
3 min readFeb 9, 2022

Rubrik Bincang SDGs Seri #73 | Oleh: Wida Salsa Lutfiana

Gambar 1.1. Ubud, Bali (Source: https://www.goodnewsfromindonesia.id/)

Pulau Bali merupakan salah satu tonggak pariwisata nasional yang kemudian ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Berdasarkan data dari BPS, total perekonomian Bali pada tahun 2019 atas dasar harga berlaku (adhb) tercatat sebesar Rp. 252,60 triliun, sementara PDRB atas dasar harga konstan (adhk) tercatat sebesar Rp. 162,78 triliun. Selanjutnya, kondisi ekonomi Bali tercatat tumbuh sebesar 5,63%. Akan tetapi, sejak pandemi Covid-19, seluruh kegiatan pada sektor pariwisata mengalami kelumpuhan. Hal ini menyebabkan kondisi ekonomi Bali mengalami kontraksi sebesar 12,21% pada triwulan IV 2020. Pandemi ini kemudian menjadi tantangan dalam pembangunan pengembangan sektor pariwisata di Bali.

Momentum kekosongan pariwisata akibat adanya pandemi Covid-19 kemudian dipandang sebagai peluang untuk menyusun master plan di Bali, khususnya kawasan Ubud, Tegallalang, dan Payangan (ULAPAN). Master plan ULAPAN ini disusun sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan pariwisata Bali yang berbasis kekayaan budaya secara berkelanjutan. Kawasan Ubud, Tegallalang dan Payangan termasuk bagian dari KSPN, sehingga menjadi kawasan penting dalam upaya menghadapi tantangan akibat munculnya pandemi Covid-19. Dilansir dari bappeda.baliprov.go.id, Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, menyampaikan bahwa keunggulan lingkungan ULAPAN yang indah dan didukung kondisi alam dan budaya yang khas, akan menjadikan kawasan ULAPAN sebagai destinasi wisata yang banyak dikunjungi.

ULAPAN: Ubud, Tegallalang, dan Payangan

Secara administratif, Ubud merupakan suatu kota kecamatan dari Kabupaten Gianyar, Bali. Kawasan Ubud identik dengan identitas seni, budaya, serta menawarkan keindahan alam pedesaan. Ubud juga dikenal sebagai desa penghasil seni, seperti seni lukis, patung, tari, seni ukir, hingga seni musik tradisional yang dijaga dan dilestarikan. Dalam master plan pariwisata ULAPAN, Ubud menjadi kawasan pusat pengembangan, sedangkan Tegallalang dan Payangan menjadi kawasan penyangga pariwisata. Pengembangan kawasan ULAPAN difokuskan pada pengembangan pariwisata terintegrasi, inklusif, berkelanjutan, dengan tetap memperhatikan kelestarian dan promosi budaya serta daya dukung lingkungan.

“The Healing Paradise”

The Healing Paradise adalah konsep pariwisata yang dipilih untuk dikembangkan menjadi branding wisata di Ubud. Konsep ini diharapkan mampu membangun Ubud sebagai wisata healing area atau area penyembuhan bagi para turis dari kepenatan hidup. Tema pengembangan wisata Ubud yang diangkat adalah pariwisata “Surga Penyembuh”. Adapun misi yang diusung adalah sebagai berikut.

  1. Menjaga kelestarian kesakralan nilai budaya Ubud dari komersialisasi budaya akibat kegiatan pariwisata.
  2. Meningkatkan kualitas pariwisata dan kenyamanan wisatawan.
  3. Menjaga dan melestarikan budaya Subak untuk tetap diakui dunia (UNESCO).
  4. Melestarikan lingkungan hidup dan fungsi lahan untuk lindung dan persawahan.
  5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Ulapan melalui pariwisata yang terintegrasi sektor pendukung.
  6. Mendukung upaya transformasi ekonomi Bali untuk mencapai ketahanan ekonomi.

Pengembangan pariwisata Ubud menggunakan model zona wisata, yakni dengan memasukkan konsep hubungan dalam kehidupan. Konsep hubungan yang dimaksud dalam hal ini adalah hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan sesama manusia, serta hubungan manusia dengan alam. Setiap model zona wisata memiliki arah kebijakan yang berbeda serta penawaran model pariwisata yang berbeda pula. Adapun pembagian zona wisata adalah sebagai berikut.

  1. Zona 1A — Experiencing the Spirit of Ubud (Ubud, Peliatan, Mas)
  2. Zona 1B — Exploring the Ubud Heritage (Singakerta, Lodtunduh, Sayan, Kewedatan, Petulu, Keliki, Tegalalang, Melinggih Kelod)
  3. Zona 2 — Living in the Ubud Culture (Kenderan, Kedisan, Melinggih, Kelusa, Bukian)
  4. Zona 3 — Enjoy the Nature of Paradise (Pupuan, Sebatu, Taro, Beresela, Puhu, Buahan, Buahan Kaja, Kerta).
Gambar 1.2. Arahan Kebijakan Pengembangan Pariwisata ULAPAN

Melihat kondisi yang demikian, master plan pariwisata dengan melihat cara pandang baru dan melibatkan aspek pemulihan akibat pandemi Covid-19 memang diperlukan. Hal ini tidak hanya berlaku di kawasan ULAPAN saja, namun juga pariwisata di Bali maupun di Indonesia. Sudah saatnya melakukan berbagai upaya untuk memulihkan keadaan, terutama di sektor pariwisata yang telah lama terpuruk.

Rubrik Bincang SDGs

Rubrik ini merupakan artikel Seminar SDG’s Series Departemen Geografi Pembangunan UGM bekerjasama dengan HMGP Citrakara Mandala UGM. Terbit secara berkala setiap satu bulan sekali.

--

--

Seminar SDG's Series
Citrakara Mandala

Departemen Geografi Pembangunan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada