Bagaimana Cara Data Bercerita?
Akhir-akhir ini banyak sekali artikel yang membahas tentang data dan bagaimana cara memanfaatkannya dimana data science menjadi sebuah tajuk yang trend. Nah bagi yang baru akan memulai perjalanan di semesta data, ada baiknya mari kita sama-sama menyelami bagaimana cara data bercerita.
Ketika kita membaca data, maka kita akan bisa menemukan salah satu dari cara data tersebut bercerita atau bahkan kombinasi keduanya. Seperti sebuah maha karya sastra, data pun bisa bercerita dengan dua cara, yaitu cara eksplisit atau cara implisit. Terkadang kita sebagai pembaca langsung bisa menemukan makna dari cerita yang data tersebut sampaikan atau terkadang kita harus bergulat dengan penuh keringat untuk menemukan makna dari cerita data tersebut.
Sebagai contohnya mari kita lihat contoh tampilan data berikut:
Mari kita telusuri bagaimana data menyampaikan ceritanya kepada kita sebagai pembacanya.
Cara Bercerita Explanatory
Cara pertama data bercerita adalah cara eksplisit, dimana kita sebagai pembaca bisa melihat makna cerita secara langsung dan tanpa melakukan sesuatu yang rumit untuk memaknai ceritanya. Pada contoh data sebelumnya, data ingin kita menangkap cerita bahwa ada 5 jenis barang yang terjual di 5 transaksi dan ada fakta di cerita tersebut bahwa Bread dan Milk adalah barang yang paling banyak dibeli sementara Eggs adalah barang yang paling sedikit dibeli. Bahkan data juga menyampaikan cerita tentang banyaknya barang yang dibeli per jenis barangnya. Cara bercerita ini biasanya paling mudah ditangkap dan dipahami oleh pembacanya. Dalam keilmuan data, cara bercerita ini disebut sebagai Explanatory Analysis.
Cara Bercerita Exploratory
Cara data bercerita yang berikutnya adalah cara implisit. Ketika kita sebagai pembaca membaca data dengan gaya bercerita ini maka kita akan berkeringat untuk mengeluarkan makna cerita yang disampaikan. Sebagai contoh, pada data transaksi sebelumnya ada cerita tersembunyi (Easter Egg, halah!!!) yang ingin disampaikan oleh data tersebut. Cerita tersebut salah satunya adalah ada kemungkinan yang besar bahwa setiap transaksi yang membeli Bread juga akan membeli Diaper. Nah cerita yang semacam ini yang mahal baik secara proses proses dan waktu untuk menangkap ceritanya. Tentunya kalau kita bisa menangkap cerita semacam ini maka kita bisa mendapat manfaat yang jauh lebih baik dibanding hanya sekedar menangkap makna cerita “yang begitu terlihat”. Apalagi kalau data bercerita dengan cerita yang makin panjang, tentunya makna ceritanya akan jauh lebih bermakna dan berguna. Cara bercerita data yang seperti ini disebut sebagai Exploratory Analysis.
Jadi sebetulnya apa tugas kita sebagai pembaca cerita dari data? Hal yang paling pertama dilakukan adalah membaca cerita dan memaknai bagaimana data tersebut bercerita karena bisa saja data bercerita dengan cara yang sangat eksplisit akan tetapi di suatu saat berikutnya bercerita dengan sangat implisit.
Inspired by:
Storytelling with data, Cole nussbaumer knaflic [book, buy this book]