Belajar Programming Baiknya Otodidak, Coding Bootcamp, atau Kuliah Ya?

Yudi Krisnandi
codexstories | CODEX Telkom
3 min readOct 25, 2021
Source Image : https://mk0whatsthehostlkyuw.kinstacdn.com/wp-content/uploads/2018/07/bootcamp-banner.jpg

Ada pepatah yang mengatakan banyak jalan menuju Milan.

Eitss, bukan Roma ya, tapi Milan.

Sebagai Milanisti saya tidak tertarik sama sekali untuk ke Roma, hehehe.

Anyway, sehubungan dengan jalan, di tulisan ini saya ingin share 3 jalan yang bisa menjadi pertimbangan kamu untuk berkarier di dunia Information and Technology (IT).

  • Pertama, dengan kuliah di jurusan IT
  • Kedua, mengikuti coding bootcamp
  • Ketiga, dengan belajar secara otodidak

Mari kita bahas satu per satu agar lebih jelas di bawah ini.

Kuliah di Jurusan IT

Kuliah di jurusan IT sudah menjadi jalan tradisional untuk berkarier di dunia IT. Apalagi dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, jurusan ini menjadi salah satu jurusan yang banyak diminati. Tetapi sebelum itu, yuk kita lihat kelebihan dan kekurangannya.

Kelebihan

  • Tidak bisa dipungkiri, gelar sarjana dengan jurusan yang sejalan akan membuat kamu lebih stand out dibanding kandidat lain. Apalagi kalau kamu lulus dari kampus ternama. Selama kuliah, akan belajar dengan kurikulum yang sudah terstruktur dan pemahaman konsep dasar. Mulai dari matematika diskrit, mempelajari bagaimana komputer menerjemahkan program ke dalam bahasa mesin, sampai bagaimana membuat compiler sendiri.
  • Kamu juga akan lebih mudah untuk mendapat kesempatan magang di Startup atau perusahaan yang sangat besar sekalipun. Tentunya hal ini akan membuka peluang untuk karier kamu ke depannya.
  • Gelar sarjana juga tetap menjadi privilege saat melamar pasangan, hehehe.

Kekurangan

  • Biayanya terbilang cukup mahal. Kisaran biaya untuk kuliah jurusan IT di Indonesia berkisar 4-7 juta rupiah per semesternya. Apalagi kalau kamu harus merantau di beda kota, butuh biaya lagi untuk sehari-harinya.
  • Waktu belajarnya sekitar 3,5-4 tahun, ini cukup lama menurut saya.

Mengikuti Coding Bootcamp

Sekitar dua atau tiga tahun terakhir, banyak bermunculan coding bootcamp yang menawarkan program untuk membuat kita bisa menjadi programmer dalam 3 atau 4 bulan saja.

Wow, cukup menarik! Tetapi mari kita lihat kelebihan dan kekurangannya terlebih dahulu.

Kelebihan

  • Waktu belajar yang terbilang cukup singkat yaitu 3-4 bulan. Kemudian jika beruntung, kamu bisa langsung mendapatkan pekerjaan setelah lulus.
  • Biasanya coding bootcamp sudah bekerja sama dengan perusahaan untuk menyalurkan lulusan mereka. Jadi untuk career support, coding bootcamp ini cukup terjamin.
  • Biaya yang lebih sedikit dibanding kuliah. Kisaran biaya untuk coding bootcamp sekitar 10-50 juta. Menariknya, beberapa coding bootcamp menawarkan pembayaran yang menurut saya cukup fleksibel, di mana bisa dibayar dengan cara dicicil setelah mendapatkan pekerjaan.
  • Fokus pada praktek daripada teori.
  • Kesempatan untuk membangun koneksi yang lebih luas.

Kekurangan

  • Karena fokus pada praktek, biasanya kamu tidak akan belajar hal-hal yang fundamental.
  • Kelas yang sangat intense, kamu akan dituntut untuk meluangkan waktu sekitar 6–8 jam perhari, cukup menguras tenaga dan mental. Bahkan banyak juga peserta bootcamp yang drop karena tidak mampu mengikuti ritme belajar di coding bootcamp ini.

Belajar Otodidak

Hal yang menarik dalam industri teknologi adalah perusahaan merekrut talent berdasarkan kemampuannya.

Ada banyak resource untuk belajar secara otodidak. Bisa dari video Youtube, ebook, atau premium course seperti Udemy. Bahkan materi -materi dari universitas top dunia seperti MIT atau Harvard bisa kamu akses secara online, lho.

Jadi, belajar otodidak sangatlah mungkin sekali.

Kelebihan

  • Dibanding 2 jalur sebelumnya, belajar otodidak bisa dibilang yang paling murah. Kamu hanya perlu menyiapkan budget untuk kuota internet dan membeli beberapa buku. Mungkin paling murah sekitr Rp 300.000 per bulan.
  • Waktu belajar yang fleksibel, kamu bisa belajar dengan ritmemu sendiri.
  • Belajar di mana saja dan kapan saja.

Kekurangan

  • Tidak ada patokan berapa lama waktu yang kamu perlukan untuk belajar.
  • Belajar fleksibel bisa menjadi pedang bermata dua apalagi kalau kamu tidak disiplin.
  • Cukup sulit untuk membangun koneksi, apalagi kalau kamu tipe introvert.
  • Cukup sulit untuk mencari pekerjaan kalau kamu tidak punya portofolio project.

Perlu diingat, kalau memilih jalur ini, kamu harus punya disiplin diri yang tinggi, bisa membuat tujuan yang jelas, dan yang paling penting motivasi yang sangat kuat.

Kesimpulan

Nah, jadi baiknya pilih yang mana? Ini balik lagi ke kamunya, yaa! Berikut yang bisa saya simpulkan.

  • Ambil kuliah, jika gelar adalah pertimbangan utama kamu, kamu siap untuk belajar selama kurang lebih 4 tahun, dan punya cukup dana untuk itu.
  • Kalau ingin cepat dapat kerja, tidak terlalu mementingkan gelar, coding bootcamp adalah pilihan yang tepat.
  • Ingin kebebasan? Ya belajar dengan Otodidak saja. Tapi ingat ya, kamu harus punya disiplin diri yang tinggi dan motivasi yang kuat.

Terima kasih telah membaca!

Saya akan sangat berterima kasih terhadap saran atau koreksi untuk membuat tulisan saya lebih baik kedepannya.

Arigatō :)

--

--

Yudi Krisnandi
codexstories | CODEX Telkom

Halo, saya adalah seorang software engineer dan juga mentor coding bootcamp.