Cara Belajar dengan Mengajar Ala Teknik Feynman

Lintangmeidas
codexstories | CODEX Telkom
3 min readDec 28, 2021
Image by Hatice Yardım on unsplash

Apakah dengan membaca berarti kita sudah belajar?

Belajar tidak hanya dilakukan oleh siswa atau mahasiswa. Ketika sudah masuk ke dunia kerja pun belajar masih harus terus dilakukan untuk bisa berkembang menjadi lebih baik lagi. Dengan belajar kamu bisa mendapat ilmu baru atau mendalami pengetahuan yang sebelumnya sudah dimiliki.

Kegiatan belajar bisa dilakukan dengan membaca buku, menonton video, mendengarkan podcast dan lain sebagainya. Namun, ketika selesai belajar dengan media tersebut, apakah itu benar-benar membawa pemahaman baru untukmu? Lalu apa kamu sudah sepenuhnya paham dengan isi kontennya atau ternyata malah bingung?

Memang proses belajar itu butuh kemauan, waktu, dan kesabaran. Apalagi untuk topik yang bahkan baru didengar dan istilah baru yang membuat kepala pening sebelum menghabiskan halaman pertama. Terkadang setelah belajar merasa sudah paham, tapi saat diminta menjelaskan ternyata stuck, merasa sulit untuk merangkai kalimat penjelasan.

Berbeda ketika membaca berita terkini, hal tersebut sangat mudah untuk melekat di ingatan, sampai lancar menjelaskan ke orang lain. Hal ini karena rutinitas yang berulang membaca berita, membicarakannya dengan teman, atau bahkan ikut berpartisipasi menyebarkan info tersebut. Dengan demikian, kamu akan paham dan ingat setiap detail informasinya.

Bagaimana agar bisa semudah itu untuk paham dan ingat dengan materi pembelajaran?

Untuk jawaban ini, kamu bisa menerapkan teknik dari Richard Feynman, seorang fisikawan dan dosen yang memiliki nama panggilan The Great Explainer karena keahliannya dalam menyederhanakan konsep yang rumit ke dalam kalimat yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami.

“If you can’t explain it simply, then you don’t understand it well enough” — Albert Einstein

Dalam buku biografi yang ditulis oleh James Gleick, Feynman melihat cara belajar dengan mengajarkan apa yang dipelajari ke orang lain, dan ternyata dapat membantu belajar lebih efektif. Dengan teknik ini, kamu akan mencoba memahami terlebih dahulu dan mencari cara bagaimana agar mereka (orang yang diajarkan) bisa paham apa yang kamu ajarkan.

Teknik ini melatih kamu memiliki pemikiran yang sederhana akan sebuah konsep yang rumit untuk dipahami. Kamu pun akan memahami materi melalui proses pencarian, penjabaran, pendalaman, dan penyederhanaan. Jadi, tidak hanya membaca, tapi benar-benar memahami apa yang kamu pelajari.

Untuk menerapkan Teknik Feynman, berikut ini 4 tahapan yang bisa kamu coba ikuti.

  1. Temukan dan pelajari dulu apa yang mau kamu pahami.
  2. Tulis materi tersebut dengan bahasa yang sederhana, anggap saja kamu sedang mempersiapkan materi untuk mengajarkan topik tersebut ke orang lain. Pada tahap ini, disarankan menulis ulang apa yang kamu pahami tanpa cek sumber awal. Tulis saja sepemahamanmu agar bisa tahu sejauh mana pemahamanmu itu dengan apa yang sudah kamu pelajari sebelumnya.
  3. Kamu mengalami kesulitan? jangan khawatir! Tulis apa yang menjadi kendala kamu dan saatnya cek ulang tulisanmu dengan sumbernya. Di sini saatnya kamu mengisi celah materi dan evaluasi pemahamanmu. Jika mengalami kesulitan untuk menjelaskan atau mengingat materinya, kamu juga bisa menggunakan contoh atau analogi dengan hal-hal yang sudah kamu ketahui sebelumnya. Oiya, pastikan jangan melewatkan point pentingnya, yaa!
  4. Langkah terakhir, setelah kamu evaluasi, coba jelaskan kembali materi tersebut seolah-olah kamu mengajarkannya kepada orang lain. Ini bisa membantu mengasah pemahamanmu, dan pastikan penjelasanmu sudah mencakup poin-poin penting serta mudah dipahami.
Ilustrasi by Lintang Meida

Meskipun Freyman seorang fisikawan, teknik ini bisa kamu gunakan untuk memahami banyak hal dari berbagai bidang secara mendalam, dan tentunya untuk memperluas pengetahuan ataupun keahlianmu.

Teknik ini mengajarkan bagaimana kamu mencoba memahami konsep dengan berusaha menyederhanakan materi yang rumit dan berbelit ke dalam kata yang lebih mudah dipahami atau yang biasa digunakan. Dengan kata lain, poin utama teknik ini adalah kesederhanaan. Ketika kamu sudah mampu menjelaskan materi seolah-olah kamu sedang mengajarkan kepada orang yang berbeda latar belakang atau tidak memiliki pengetahuan yang sama, itu artinya kamu sudah sepenuhnya memahami apa yang kamu pelajari.

Selamat mencoba dan selamat belajar!

--

--