Konsep Dunia Kerja dari Permainan Mario Kart

Hopy Familianto
codexstories | CODEX Telkom
3 min readOct 1, 2021
CODEX CUP II
CODEX CUP II, YEAHH!!

Pada bulan Agustus lalu, CODEX menyelenggarakan CODEX CUP, dan salah satu cabang olahraganya adalah Mario Kart yang termasuk dalam cabang eSport. Permainan ini sudah lama sekali tidak saya mainkan, bahkan lebih banyak dimainkan oleh anak-anak di rumah.

Setelah pemanasan, bermain, dan ikut dalam kompetisi, saya mencoba memahami esensi di balik permainan ini dengan dunia pekerjaan yang dengan sangat ciamik dibungkus ke dalam konsep gamification.

Apakah ini project management yang dibungkus permainan?

Atau ini adalah permainan dari project management?

Jadi, artikel kali ini saya mencoba menggunakan permainan Mario Kart untuk berbagi konsep dan implementasi sederhana dari:

  • Project Management Triangle
  • Lean Startup
  • Data-informed

Project Management Triangle

The Basic

“Good, fast, cheap. Choose two.”

Pernyataan tersebut sering digunakan dengan tujuan untuk memastikan sebuah proyek dapat berjalan dengan baik dan benar sesuai dengan realita dan batasan yang ada. Sangat jarang sekali kita mendapatkan ketiga-tiganya. Tetapi mungkin untuk kalangan tertentu, seperti Sultan, hal ini dapat dikondisikan.

“Jadi Anda memilih good and fast. Pastinya ini tidaklah cheap.”
“Tenang bung, uang bukan masalah. Makan yang masalah.”

Mari kita lihat gambar berikut dari aplikasi permainan Mario Kart. Saya coba petakan beberapa parameter yang ada di Mario Kart dengan Project Management (PM) Triangle.

PM Triangle terdiri dari tiga elemen yang mempengaruhi sebuah proyek bergerak, yaitu:

  • Scope
  • Time (Schedule)
  • Resources (Budget)

Sederhananya, jika sebuah proyek yang berjalan dengan scope (mewakili tujuan dan deliverable) sudah dikunci, kemudian tenggat waktu dipercepat (karena permintaan atasan atau client), maka otomatis parameter resource yang harus ditingkatkan, seperti menambah orang untuk mengerjakan.

Kembali ke Mario Kart

Pertanyaannya adalah, “Bagaimana saya bisa mencapai posisi nomor satu dari posisi ketujuh, dalam waktu tiga hari lagi, dimana resource saya seperti itu?” Pertanyaan ini masih dapat di-tweak dengan konsep HMW (How Might We).

Mari kita coba susun strukturnya terlebih dahulu seperti berikut ini:

Goal: Juara posisi pertama di Baby Luigi Cup
Scope: New York Minute 4, Tokyo Blur T, Paris Promenade 2R
Time: 3 hari
Resources: Coin 4.2K; Ruby 59; Driver (n jumlah), Kart (n jumlah), Glider (n jumlah)

Dari sinilah saya harus berpikir dan bekerja keras juga cerdas dengan menjalankan beberapa strategi berdasarkan resources yang ada, serta dimonitor dari sisi durasi waktu yang tersisa. Kira-kira seperti ini strateginya:

  • Mengumpulkan berbagai jenis Coin untuk kebutuhan upgrade
  • Upgrade Driver, Kart, dan Glider yang relevan dengan kebutuhan CUP saat ini
  • Balapan dan berharap Frenzy akan datang akibat persentase yang meningkat

Manfaat yang dirasakan

  • Memahami masalah dan keadaan adalah dasar utama dalam menyusun solusi dan strategi. Dengan memahami batasan yang ada, saya dapat menentukan strategi yang sesuai.
  • Prioritisasi akan membantu dalam pengambilan keputusan jangka pendek maupun jangka panjang.

Selanjutnya?

Untuk memulai tahapan selanjutnya, saya mengajukan beberapa pertanyaan, seperti:

  • Mekanisme apa yang bisa membantu saya dalam menjalankan proyek “Posisi Juara Pertama” ini berhasil?
  • Apakah saya langsung menghabiskan seluruh Coin dan Ticket ke salah satu Driver saja? Atau akan dibagi rata?

Di sinilah Lean Startup mulai masuk sebagai pemeran utama untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Seperti apa konsep Lean Startup yang saya terapkan di permainan Mario Kart ini? Tunggu di artikel berikutnya!

--

--

Hopy Familianto
codexstories | CODEX Telkom

In a journey to design digital transformation for Telkom Indonesia