Menuju Tahun Baru: Waktunya Refleksi, Evaluasi dan Menulis Resolusi

Arini Dina Yasmin
codexstories | CODEX Telkom
6 min readDec 23, 2021

Mari luangkan waktu untuk diri sendiri agar tahun depan bisa lebih baik lagi

Photo by eventbrite.com

Tahun baru sudah di depan mata. Hari-hari menuju tahun baru ini mulai banyak yang bergiliran menghabiskan jatah cuti. Hujan silih berganti siang dan malam, hingga di pusat perbelanjaan banyak dipajang berbagai sale dan promo. Eits, meski rasanya lebih slow down, tapi sebagian besar dari kita juga masih harus memaksimalkan kinerja untuk mengejar OKR atau KPI, bukan? Hehehe.

Bagaimana 2021 ini berjalan? Terasa begitu cepat atau justru sebaliknya?

Bagi saya, tahun ini terasa cukup cepat meskipun ini bukan tahun yang mudah bagi kita. Banyak kesedihan, kehilangan, dan kekecewaan. Namun, banyak juga kabar baik yang mulai bermunculan. Ini lah mengapa harus tetap bersyukur dan lebih waspada lagi untuk keadaan yang semakin membaik.

Kalau bicara tentang akhir tahun, pasti langsung teringat dengan liburan dan perayaan, tetapi tahun ini sepertinya tidak akan jauh dari tahun lalu. Di kondisi yang seperti ini, kewaspadaan tetap harus diutamakan. Walaupun rasanya ingin bebas seperti saat sebelum pandemi, sebisa mungkin harus membiasakan diri dan mencari titik nyaman yang lebih aman untuk semuanya.

Incredible change happens in your life when you decide to take control of what you do have power over instead of craving control over what you don’t.” — Steve Maraboli, author

Buat yang bingung mau melakukan apa di tahun baru ini, ada beberapa alternatif kegiatan nih yang bisa dilakukan untuk mengambil jeda istirahat dan memaksimalkan waktu akhir tahun agar bisa lebih siap menyambut 2022.

  1. Self Reflection: It’s Good Time to Pause and Continue the Journey of Life
Photo by aplusala.org

Padatnya rutinitas membuat kita sering lupa pentingnya mengambil jeda. Menurut Harvard Business Review (2017), dengan melakukan refleksi diri, kita memberi ruang bagi otak untuk berhenti sejenak di tengah kondisi yang chaos agar bisa mengurai dan memilah, serta mengamati pengalaman sehari-hari, mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang ada, dan mulai menciptakan makna. Dari makna inilah dapat menjadi pembelajaran, juga menginformasikan pola pikir dan tindakan yang sebaiknya dilakukan ke depan.

Kemudian menurut penulis Buku Best-Seller Atomic Habits, James Clear, refleksi berguna untuk melakukan perbaikan jangka panjang atas semua kebiasaan. Hal ini karena refleksi membuat kita menyadari kesalahan dan membantu mempertimbangkan bagaimana cara untuk memperbaikinya. Ditambah lagi, refleksi ini juga bisa membantu mengetahui apakah performa kita naik atau turun dibanding sebelumnya.

Lalu, bagaimana cara melakukan refleksi diri?

James Clear di bukunya juga membagikan tips dalam melakukan refleksi. Refleksi ini disebut sebagai Annual Review dan biasanya dilakukan setiap Desember. Ibarat cermin untuk melihat kiprah apa yang dilakukan selama setahun ke belakang. Intinya dalam refleksi, kita perlu berusaha memikirkan tahun ini apakah maju atau mundur dengan mencoba menjawab tiga pertanyaan berikut:

  1. Apa yang berjalan dengan baik tahun ini?
  2. Apa yang tidak berjalan dengan begitu baik tahun ini?
  3. Apa yang saya pelajari dari hal itu?

Tenang saja, tidak perlu waktu lama kok untuk refleksi dan menuliskan jawaban beberapa pertanyaan ini. Nah, tidak kalah penting juga, pada momen refleksi untuk memiliki kesadaran akan bagaimana progress yang sudah dibuat di hidup kita.

Don’t forget to give yourself credit for doing this far, proud of you! *clap clap.

2. Evaluasi dan Menjadi Pribadi yang Lebih Baik Lagi

Evaluasi ini sebenarnya 11:12 dengan refleksi, hanya saja fokus utama dari poin evaluasi ini adalah bagaimana melihat adanya ruang untuk bisa terus improve dan menjadi versi lebih baik dari diri kita.

Setidaknya ada dua cara simpel dalam evaluasi. Pertama, mengecek bucket list (daftar keinginan) tahunan, apakah di akhir tahun sudah dapat tercapai semua? Sudah maupun belum, tiap poin bucket list ini perlu dievaluasi agar tahu lesson learned apa yang berguna untuk ke depannya.

Kedua, dengan menggunakan wheel of life (atau roda kehidupan).

Image by medium.com

Wheel of Life (WoF) diciptakan oleh Paul Meyer, seorang creator Success Motivation Institute dan life coach. WoF ini merupakan sebuah lingkaran seperti roda, berisikan berbagai aspek penting dalam hidup. Seperti keluarga dan teman, kesehatan, karir, keuangan, dan lainnya. Tools ini membantu kita menilai dan mengevaluasi sehingga bisa mengetahui hal-hal apa perlu untuk lebih mendapat perhatian.

Bagaimana cara melakukan evaluasi hidup tahunan dengan menggunakan Wheel of Life?

  1. Buat roda berisikan 8 aspek kehidupan prioritas atau penting dalam hidup.
  2. Berikan penilaian untuk tiap aspek berdasarkan kondisi tahun ini. Ingat untuk memberikan alasan, agar bisa lebih objektif dalam memberikan penilaian. Contoh: Keuangan, karena sudah berhasil mengumpulkan dana darurat sekian juta rupiah.
  3. Dari situ, akhirnya bisa dilihat apakah kehidupan kita selama setahun ini sudah seimbang atau belum. Selain itu juga bisa mengevaluasi aspek-aspek mana yang sudah baik maupun yang butuh diperbaiki ke depannya.

Terakhir, cara lain untuk bisa melakukan evaluasi adalah dengan membuka diri pada feedback. Dalam setiap kegiatan ataupun pekerjaan yang dilakukan, cobalah meminta feedback dari peers maupun atasan kita sehingga bisa mengetahui hal-hal apa yang masih perlu diperbaiki ke depannya, long life learner!

Lalu , apa sih manfaat dari evaluasi?

“Without proper self-evaluation, failure is inevitable.” — John Wooden

Jadi, evaluasi ini penting sekali loh, ibarat keledai agar tidak jatuh di lubang yang sama. Ketika mengalami kegagalan, kita bisa belajar dari kegagalan tersebut agar di depan tidak mengalami kegagalan yang sama. Begitu pula dengan kesuksesan. Perlu dievaluasi, agar ke depannya lebih aware mana cara yang berhasil dan bisa direplikasi, perlu dimodifikasi, atau justru (jangan sampai) mundur dan menghadapi kegagalan.

3. Write Resolution: Because “By failing to prepare, you are preparing to fail.”

Photo by socialsunday.com on Pinterest

Momen transisi dari tahun 2021 ke 2022 ini menurut saya juga asyik untuk dimanfaatkan dengan mojok di kamar, lalu ambil kertas atau buku catatan dan mulai membayangkan bagaimana 2022 ingin berjalan. Saat menulis resolusi, biasanya kita cenderung sangat bersemangat karena mulai membayangkan hal-hal apa yang ingin kita capai di tahun depan.

Dalam menulis resolusi, pertama, cari tahu dulu bidang atau aspek apa dalam kehidupan yang ingin difokuskan. Misalnya: karir, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya. Biasanya, kita bisa mengetahui hal ini dengan melakukan refleksi dan evaluasi diri. Selain itu juga bisa mencocokkan dengan value dan purpose of life yang dimiliki. Kemudian, tentukan area prioritas. Coba pilih 5 hal prioritas agar selama setahun ke depan tidak kebingungan karena ingin mengejar banyak target.

Don’t forget to enjoy the process and make your dreams come true!

Kedua, mulai menuliskan resolusinya. Usahakan menulis resolusi ini dalam bentuk tujuan yang spesifik dan bisa diukur. Jadi, dalam prosesnya kamu bisa mengetahui bagaimana progress kamu, apakah masih on the track atau sudah tidak, dan bisa breakdown dalam rangkaian kegiatan yang lebih kecil. Kemudian cobalah tulis dalam bentuk kalimat pekerjaan yang bisa dilakukan (actionable statement), bukan hanya hasil yang diharapkan (desirable result). Hal ini karena kita sebaiknya fokus pada hal-hal yang bisa dikontrol. Selain itu, dengan menuliskan kalimat pekerjaannya membuat kita lebih tergerak untuk mengerjakan kegiatan tersebut.

  • Contoh actionable statement: Agar sehat, mau rajin berolahraga setidaknya seminggu tiga kali dengan durasi minimal setengah jam (bisa bersepeda, jalan pagi, yoga, dll).
  • Contoh desirable result : Mau menurunkan berat badan dari 60 kg ke 50 kg. Kebayang kan bedanya?

Nah, kalau hanya menuliskan resolusi berupa hasil yang diharapkan, biasanya akan cenderung enggan untuk mulai mengerjakan maupun konsisten melakukan, karena result yang ingin dicapai terasa begitu besar. Sebaliknya, dengan menuliskan resolusi berupa actionable statement dan desirable result, maka makin jelas kegiatan apa yang perlu dilakukan agar bisa mencapai hasil yang diinginkan. Sebagai pelengkap agar resolusi ini bisa tercapai, mulai bangun good habit dan kelilingi diri dengan support system yang mendukung grow diri kita, ya!

In the middle of process, it’s really okay if our resolution and goals change because of some situation and condition. Let’s be adaptive and have self awareness. “

Itu tadi beberapa alternatif kegiatan seru nan meaningful yang bisa kamu lakukan setiap memasuki penghujung tahun. Mulai dari refleksi diri, evaluasi, hingga menulis resolusi. Terima kasih kamu sudah melakukan yang terbaik setiap harinya di 2021 ini.

Let’s welcome 2022 in a few days ahead with refresh energy! Have a blessed year.

--

--