Perjalanan Menjadi Copywriter Tanpa Pengalaman

Muly Mulyani
codexstories | CODEX Telkom
3 min readDec 16, 2021
Photo by Nick Marson on Unsplash

Melamar sebagai Copywriter tanpa pengalaman, memang ada yang mau nerima?

Itu yang saya pikirkan ketika pertama kali sebulan setelah lulus kuliah. Awalnya tidak pernah terbesit sekali pun saya akan memulai karier sebagai Copywriter. Di kala itu bahkan kata Copywriter atau Copywriting tidak familiar di telinga saya. Jadi kalau ditanya apa bedanya dengan jenis penulis lain, jelas tidak tahu jawabannya hehe.

Lalu kenapa akhirnya memutuskan untuk melamar pekerjaan sebagai Copywriter?

Ini akan panjang jalan ceritanya, tapi mari kita persingkat dalam artikel ini. Semoga cerita perjalanan saya bisa sedikit bermanfaat untuk teman-teman yang ingin memulai karier sebagai Copywriter.

“Writing is communication” — Theodore Sturgeon

Sebagai orang yang memiliki kepribadian INFP (introvert, intuition, feeling, dan perception) berdasarkan MBTI test, saya sering memperhatikan lingkungan dan orang sekitar, tapi lebih suka mengutarakan yang terjadi lewat tulisan. Jadi, sejak kecil saya suka sekali menulis apapun yang terjadi di buku diary atau di tembok. Tapi bukan berarti saya tidak mau berusaha bicara secara langsung dengan orang lain ya hehe

Menulis seperti sebuah kebiasaan bagi saya. Namun sayangnya itu sekedar tulisan biasa dari apa yang saya rasakan, tidak belajar lebih dalam tentang jenis-jenis penulisan. Saya baru belajar menulis serius saat kuliah dengan program studi Jurnalistik. Dari sini saya mulai tahu jenis-jenis penulisan, tapi fokusnya hanya pada penulisan berita.

Sampai pada akhirnya saya lulus kuliah, mulai mencari pekerjaan dan melihat banyak sekali lowongan untuk seorang Copywriter. Menurut saya ini menarik, karena artinya pekerjaan ini dibutuhkan oleh banyak perusahaan dan banyak peluang untuk bisa berkembang di sini.

Bagaimana saya bisa berhasil memulai karier sebagai Copywriter di tahun pertama setelah lulus? Berikut saya ceritakan dalam 5 poin di bawah ini.

Photo by PepperStormMedia
  1. Riset tentang Copywriter

Hal pertama kali yang saya lakukan adalah mencari jawaban dari rasa penasaran tentang tugas yang dilakukan oleh seorang Copywriter dan perbedaannya dengan penulis-penulis lain. Selama 2 bulan saya mencari informasi sebanyak-banyaknya, mulai dari buku, internet, media sosial, sampai bertanya langsung ke senior di kampus yang sudah berkarier di bidang ini. Dari sini saya akhirnya bisa menentukan apa saya yang harus dipelajari selanjutnya.

2. Rajin memperhatikan Iklan

Langganan Youtube atau Spotify premium? Nggak dulu deh hahaha

Iklan dari TV, Youtube, Spotify, atau media sosial lain sangat membantu saya untuk belajar membuat copywriting dan mencari referensi copy dari berbagai iklan tersebut.

3. Belajar dari ahlinya

Selama kuliah Jurnalistik, tidak pernah ada materi tentang copywriting. Jadi, saya memutuskan untuk ikut webinar, workshop, maupun kelas yang berkaitan dengan copywriting. Ini sangat membantu karena speakers atau mentornya adalah Copywriter Senior dari beberapa perusahaan atau Start-up besar. Selain itu biasanya juga ada pelatihan atau tugas menulis yang nantinya dinilai oleh speakers tersebut.

Buat manteman yang baru mau terjun ke dunia Copywriter, coba aktif ikut kegiatan-kegiatan tersebut ya.

4. Mulai menulis Copywriting

Kalau teori sudah dikuasai, waktunya praktik!

Sejujurnya pertama kali saya membuat copy itu ketika sudah masuk dunia kerja. Ini jangan ditiru, karena akhirnya jadi lumayan kaget dan bingung pada saat itu. Cobalah latihan menulis copy dari brand-brand yang sudah ada atau mulai dari mempromosikan diri kamu sendiri.

5. Pelajari berbagai formulanya

Copywriting harus menarik dan efektif agar mudah dimengerti dan sesuai dengan tujuan dari pembuatan copy tersebut. Dalam copywriting ini tentu ada banyak cara dan formulanya. Formula yang pertama kali saya pelajari adalah formula AIDA (Attention, Interest, Desire, Action). Menurut saya ini adalah formula yang sangat dasar dan terbilang cukup mudah.

Selain formula AIDA, ada formula AIDCA (Attention, Interest, Desire, Conviction, Action), FAB (Feature, Advantage, Benefit), BAB (Before, After, Bridge) dan masih banyak lagi. Selengkapnya akan saya uraikan di artikel selanjutnya.

Nah, itu dia 5 hal yang membantu saya memulai karier sebagai Copywriter. Semoga cerita saya bisa membantu dan menginspirasi kamu yang ingin memulai karier sebagai Copywriter, Content Writer, atau yang role lainnya.

--

--