Sosok dan Karakter Pemimpin yang Dirindukan

Hopy Familianto
codexstories | CODEX Telkom
2 min readJun 26, 2019

Sudah menjadi tradisi setiap tahunnya di tanggal 21 April, tim Culture Agent Telkom mengadakan acara Kartini-an di kantor. Dan pada sesi tahun ini, diadakan Parenting Talk dengan tema “Orang Tua Yang Dirindukan Keluarga”.

Tema ini mengingatkan saya kepada orang tua dan para pemimpin yang saya rindukan. Lantas apa yang membuat kedua sosok tersebut bisa dirindukan oleh banyak orang? Saya akan berbagi apa yang saya dapat selama mengikuti sesi tersebut melalui pertanyaan-pertanyaan yang terbesit di pikiran saya.

Hubungan Parenting dengan Leadership?

Pada kenyataannya, kita adalah manusia dengan multi peran. Orang tua dan pemimpin adalah bentuk peran seseorang. Hanya saja, parenting (orang tua) lebih banyak ke dalam ekosistem keluarga. Sedangkan leadership (pemimpin) ke ekosistem yang lebih luas, dan konteks yang diangkat kali ini adalah di wilayah pekerjaan.

Yang satu merawat anak, yang satu merawat rekan kerja. Dan untuk bisa menjadi orang tua dan pemimpin, membutuhkan teknik khusus agar manusia yang kita rawat bisa berkembang sesuai dengan fitrahnya.

Mengapa seseorang bisa menjadi sosok yang dirindukan?

Sosok orang tua dan pemimpin yang dirindukan oleh banyak orang biasanya memiliki kesamaan, yaitu keteladanan. Tetapi ini saja tak cukup, layaknya berdiri dengan satu kaki. Untuk itu kita perlu kaki kedua, yaitu kedekatan. Jika kita mengenal seseorang yang memiliki kedua faktor tersebut, biasanya sosok tersebut akan kita ingat dan kenang selalu secara otomatis.

Pemimpin berdiri dengan dua kaki, keteladanan dan kedekatan.

Apa saja kunci untuk menjadi sosok yang dirindukan?

Ada lima hal yang bisa menjadi pegangan kita, yaitu:

  1. Mawas diri
    Jika menemukan masalah, utamakan untuk melakukan refleksi diri terlebih dahulu atas apa saja yang sudah kita lakukan, sebelum menilai yang lainnya.
  2. Bersyukur
    Dengan bersyukur, kita akan lebih menikmati perjalanan dan petualangan secara bersama-sama. Kita juga akan lebih menghargai jerih payah orang lain, dan lebih memahami keterbatasan orang lain.
  3. Sabar
    Untuk bisa memahami konteks kesabaran adalah dengan melihat dari sudut pandang orang lain. Karena kita tidak pernah tahu apa saja yang mereka alami.
  4. Berpikir dan bertindak cerdas
    Cerdas dalam hal ini adalah kita mampu menjelaskan setiap hal dan maksud yang ingin kita sampaikan kepada orang lain. Dengan begitu, mereka akan memahami tindakan yang kita lakukan, maupun tindakan yang kita harap bisa dilakukan oleh orang lain.
  5. Menjadi rumah yang paling nyaman
    Ketika keempat hal di atas sudah dilakukan, maka poin yang terakhir ini adalah penentu apakah kita bisa menjadi sosok yang dirindukan atau tidak. Sederhananya, apakah orang lain, baik itu keluarga ataupun rekan kerja, akan memilih kita untuk berkeluh kesah, curhat dan lainnya di kala mereka sedang menghadapi masalah.

Sebagai orang tua, kita harus terus menjaga orisinalitas sang anak agar terus berkembang sesuai fitrahnya.

Sebagai leader (pemimpin), kita harus terus menjaga orisinalitas rekan kerja agar terus berkembang sesuai fitrahnya.

--

--

Hopy Familianto
codexstories | CODEX Telkom

In a journey to design digital transformation for Telkom Indonesia