5 Cara Bijak Menggunakan Media Sosial menurut Film Social Dilemma

Muly Mulyani
codexstories | CODEX Telkom
4 min readOct 14, 2020
Photo by Netflix

“We (social media) want them to keep doing this with their finger, so that you are being programmed at a deeper level.”

Kalimat di atas adalah salah satu kutipan dari film dokumenter The Social Dilemma, yang saat ini sedang trending di Netflix. Pesan utama dari film tersebut adalah cara kerja media sosial yang dianggap berperan aktif menimbulkan gangguan mental dan gesekan sosial di tengah masyarakat.

Seperti namanya, media sosial adalah sebuah media yang digunakan untuk bersosialisasi dengan jangkauan yang luas berkat teknologi internet. Di tengah masa pandemi seperti sekarang, di mana orang tidak bisa bertemu secara langsung dengan orang lain, platform tersebut pun menjadi semakin populer sebagai sarana bersosialisasi.

Fungsi dari media sosial juga sudah semakin meluas. Tidak hanya untuk berkomunikasi, menyebarkan foto atau video, dan memamerkan kegiatan yang kita lakukan saja, beberapa orang kini telah menggunakannya sebagai sarana untuk berkarier dan berbisnis.

Bagi sebagian orang media sosial ini disebut “Pintu Rezeki”.

Hampir semua perusahaan di Indonesia memiliki akun di media sosial karena dampaknya yang besar bagi bisnis mereka. Para penjual online pun bisa menerima banyak transaksi di platform tersebut.

Karena itu, kehadiran film dokumenter The Social Dilemma pun menimbulkan pro dan kontra. Ada orang yang merasa ketakutan dan berhenti menggunakan media sosial, tetapi ada juga yang berpikir bahwa platform tersebut memang sesuatu yang sangat kita butuhkan saat ini.

Bagi kamu yang memilih tetap menggunakan media sosial secara aktif, mungkin ada beberapa hal yang harus kamu pahami. Hal-hal ini penting untuk diperhatikan demi keberlangsungan hidup dan kesehatan mentalmu.

1. Pilih informasi yang kamu baca

Photo by koimoi.com

Media sosial itu gudangnya informasi. Setiap hari banyak sekali informasi yang bermunculan, tapi apakah semuanya terpercaya?

Sayangnya tidak semua informasi di media sosial itu sesuai fakta. Banyak sekali hal-hal yang simpang siur dan informasi bohong yang dibuat oleh pihak tertentu. Jadi, jangan pernah menelan mentah-mentah informasi yang kamu dapat. Sebaiknya lakukan cek terlebih dahulu ke sumber yang terpercaya.

Selain itu, kamu juga bisa menyiasatinya dengan hanya mengikuti akun resmi yang terpercaya untuk membaca informasi atau berita.

2. Bijak membagikan konten

“Good things can be twisted for evil. Beware of doing that to your creation”

Sama dengan dirimu sendiri, semua orang juga ingin mendapat informasi yang sesuai fakta. Kalau kamu mendapat informasi atau konten dari orang lain, jangan sembarangan membagikannya. Kamu harus tahu dulu apakah konten itu baik untuk disebarkan atau tidak.

Kamu pun harus berhati-hati saat membuat konten sendiri. Jangan sampai membuat konten yang berisi propaganda atau SARA. Daripada membuat konten seperti itu, lebih baik membuat konten yang kreatif, edukatif, atau hal-hal positif lainnya.

3. Jangan mudah terbawa emosi

Media sosial juga menjadi jadi salah satu tempat bagi kita untuk mencurahkan pikiran, swafoto, dan video. Namun layaknya hidup, jangan berharap semua orang suka dengan hidupmu, atau mempunyai pemikiran yang sama dengan kamu.

Apabila ada yang secara terang-terangan tidak suka dengan konten yang kamu buat, hadapilah secara baik-baik. Ambil komentarnya sebagai kritik yang bisa menjadi pembelajaran di masa depan, dan terus berpikir positif.

4. Jangan tinggalkan jejak negatif

Photo by THE CYBER SECURITY INTELLECTS

Berhati-hatilah dalam menggunakan media sosial, terutama apabila kamu sedang bekerja di sebuah perusahaan atau instansi. Jangan sampai membuat konten yang bisa merusak personal branding yang telah kamu buat, hingga perusahaanmu pun ikut terbawa masalah. Hal ini bisa menyebabkan kamu dipecat dari perusahaan tersebut loh.

Apabila kamu merupakan seorang fresh graduate, sebaiknya jangan tinggalkan jejak negatif di media sosial. Kalau kamu sudah mempunyai image negatif, hal tersebut akan menyulitkanmu untuk bisa diterima di sebuah perusahaan. Ingat, saat ini banyak rekruter yang memeriksa identitas calon karyawan melalui media sosial.

5. Batasi penggunaan media sosial

Berlama-lama scroll feed di media sosial memang sebuah aktivitas yang mengasyikkan. Namun hal ini ternyata bisa bikin kamu kecanduan, kelelahan, bahkan burn out.

“Social Media is a drug.”

Dalam media sosial banyak konten dan informasi yang positif yang tersebar, tetapi tidak sedikit juga yang bersifat negatif. Konten tidak baik seperti itu bahkan bisa mempengaruhi kesehatan mental. Jadi, sebisa mungkin batasi penggunaan media sosial atau cobalah “berpuasa” media sosial dan lakukan “me time”.

Jadi, untuk kamu yang masih memilih menggunakan media sosial, sebaiknya gunakan dengan bijak. Baik dan buruknya media sosial, tergantung pada dirimu sendiri. Kuasailah media sosial untuk memberi keuntungan bagimu. Sebaliknya, jangan sampai dirimu yang dikuasai oleh media sosial.

Kalau kamu sudah menonton film “The Social Dilemma” belum? Kalau sudah, bagaimana pendapatmu setelah menonton film tersebut? Coba tulis di kolom komentar ya.

--

--