4 Langkah Membangun Personal Branding yang Kuat ala Rangers
“Banyak orang yang tidak mendapat kesempatan bukan karena tidak memiliki kompetensi, melainkan karena tidak memiliki personal branding yang tepat” — Sagara Rizal
Setelah membaca pernyataan tersebut, mungkin akan banyak yang bertanya: “Memang seberapa penting sih personal branding?”
Sebelum menjawab pertanyaan itu, ada baiknya kita memahami dulu definisi dari istilah tersebut.
Secara umum, personal branding adalah suatu cara untuk mempromosikan diri sendiri selayaknya merek dari suatu brand, demi mendapat kepercayaan dari banyak orang. Saat ini, hal tersebut merupakan salah satu aset penting untuk meraih kesuksesan, terutama dalam karier atau bisnis.
Ketika seseorang memiliki personal branding yang kuat, maka akan terbentuk persepsi atau penilaian positif dari orang lain.
Di masa sekarang, persaingan dalam karier dan bisnis sangatlah ketat. Itulah mengapa kita perlu membuat citra yang baik dan menarik pada diri kita, agar bisa lebih menonjol dibanding orang lain yang juga mempunyai profesi serupa dengan kita.
Menurut Sagara Rizal, Employer Branding and Engagement CODEX, kamu bisa memanfaatkan media sosial sebaik-baiknya untuk melakukan personal branding.
Selain menjelaskan tentang media yang perlu digunakan, Sagara juga membagikan tips berupa konsep Pyramid Personal Branding dalam acara Innovation Day pada tanggal 18 Maret 2021 lalu.
1. Determine who you are
“Kalau kamu masih bingung tentang apa yang menjadi passion, kompetensi, atau kelebihanmu, cobalah buat daftar pertanyaan untuk diri kamu sendiri,” ujar Sagara.
Kamu bisa mulai dengan menanyakan apa yang membuat diri kamu berbeda dengan orang lain, kemampuan apa yang bisa kamu berikan kepada perusahaan, serta apa kelebihan terbaikmu.
Selain itu, kamu juga harus menentukan citra seperti apa yang ingin kamu perlihatkan kepada banyak orang. Ini bisa menentukan ke arah mana kamu harus belajar demi membentuk personal branding.
2. Determine what you do
Make a good product or make a good service.
Ketika kamu membuat personal branding, kamu juga harus memikirkan bagaimana caranya namamu “laris” ketika dijual. Nah, kamu sebaiknya mulai menentukan apa yang harus kamu lakukan agar diri kamu layak untuk dijual.
Tapi kenapa harus dijual?
Pembangunan citra diri itu sama seperti membuat produk atau layanan untuk kemudian ditawarkan kepada orang lain. Artinya, kamu harus berusaha agar target audience atau calon pengguna kemampuan kamu tersebut bisa melihat dan menyukai citra yang kamu buat.
3. Position yourself
Di tahap ini, kamu sudah tahu apa yang kamu mau dan ke mana kamu akan melangkah. Sekarang, mulai lakukan sesuatu untuk menonjolkan personal branding kamu.
“Kalau kamu seorang desainer, coba cari celah dan berlatih untuk menjadi seorang desainer yang standout,” jelas Sagara Rizal.
4. Manage your brand
You are your own brand.
Kalau sudah melakukan ketiga hal di atas, waktunya menjual personal branding tersebut. Kalau menurut Sagara, “jual diri” dalam arti yang positif.
Lalu gimana caranya mengelola personal branding dengan baik? Sagara Rizal membagi caranya ke dalam dua tahap sebagai berikut:
1. Offline
- Jadilah orang yang selalu positif dalam hal apa pun.
- Jangan pernah berhenti untuk mempromosikan dirimu sendiri dan percaya bahwa informasi dari mulut ke mulut adalah salah satu strategi marketing yang baik.
- Buatlah koneksi yang luas dengan memperbanyak teman.
- Jangan ragu untuk memamerkan kemampuan kamu kepada orang lain.
- Jangan pernah berhenti belajar dan membangun kredibilitas.
2. Online
- Tunjukan personal branding di media sosial.
- Ceritakan tentang dirimu, apa pun yang berkaitan dengan karakter yang kamu buat.
- Jangan lupa untuk selalu memperbarui CV dan profil LinkedIn.
- Kelola media sosialmu dengan baik, jangan sampai ada konten yang negatif.
- Perlihatkan kemampuan yang kamu miliki di media sosial.
Nah, itu dia beberapa cara untuk membentuk dan mengelola personal branding agar kamu bisa selangkah lebih maju dalam berkarier atau berbisnis. Selamat mencoba.