February 2015

Living at my first coaching client — Infokes.co.id

Ricky Saif
Codex Vitae
2 min readDec 1, 2015

--

<< Back to Codex Vitae index

Ringkasan :

  • Bersyukur mendapat klien agile coaching yang menyenangkan.
  • Bersyukur kantor klien sangat nyaman untuk ditinggali dan sepi di malam hari.
  • Bersyukur produktif menulis.
  • Bersyukur klien selalu rutin mengaji bersama setiap jam 8 pagi, setelah bertahun-tahun akhirnya kembali — lumayan — lancar mengaji.
  • Bersyukur sering tiba-tiba teringat Codex Vitae, jadi lebih tenang hati — meski goalnya gagal.
  • Bersyukur waktu tidur membaik dibanding bulan lalu.
  • Karena makin tenang, dan banyak momen dengan diri sendiri, jadi makin bisa melihat ke dalam. Alhasil, jadi merasakan sekali sikap buruk saya sendiri: terlalu keras terhadap diri sendiri. Codex Vitae ini telat 9 hari karena saya berikrar menyelesaikan buku Scrum dulu — yang saya korbankan juga bukan Codex Vitae saja. Sebelumnya dikira akan selesai akhir Februari. Ternyata… Padahal mah tidak ada deadline. Orang-orang yang tertarik memesan juga paham kalau menulis buku itu lama. Saya jadi merasa malu sendiri dengan ikrar-ikrar yang lain juga T_T

Keluaran Goal Bulan Ini:

  • 3/5 sukses ( dari sisi mengingat Codex Vitae-nya ya, kalau ritualnya sih… 0/5 T_T )
  • 4/5 sukses

Goal Bulan Depan:

  • Jualan Buku ( makin lama makin realisitis goalnya :D )

Momen :

  • 1st: HP jatuh ke got saat baru sampai Bandung! Beruntung saat ke ada Rendy pakar elektro. Beliau memberikan dukungan moral ke saya untuk melakukan pembongkaran barang elektronik pertama saya (jika Tamiya tidak dihitung). Saya takut sekali kalau dibongkar, HP saya malah rusak. Setelah terbongkar, ternyata air tidak masuk. Tapi tetap saja lanjut membersihkan sedalam-dalamnya. Puas sekali rasanya saat tahu HP saya tetap hidup setelah dibongkar.
  • 2st: Hari pertama di tempat baru. Infokes.co.id. Ya. Saya deal untuk 2 bulan coaching lagi. Spesial deal bahwa saya akan libur satu hari dalam seminggu untuk rintis AgileCampus.org. Seperti biasa, saya menggunakan keahlian alami saya untuk cepat diterima akrab oleh lingkungan sana. Dihari pertama, saya langsung membuat kehebohan dari sisi manajemen. Cukup ketar-ketir. Tapi seru juga.
  • 3rd: Akhirnya langkah saya berakhir happy ending. Perusahaan langsung belajar pentingnya transparansi. Ini jadi batu loncatan penting saya untuk mengenalkan dan mencoba Nimble. Framework organisasi pertama yang saya buat, yang saat ini baru berumur satu semester.
  • 17th: Akhirnya masuk studio lagi. Salah satu developer di tempat klien sekarang ada yang doyan Muse juga. Suara saya sampai habis teriak-teriak.
  • 21th: Rekaman lagu Radiohead lagi bersama adik. Kebetulan kami sedang di rumah sepupu yang memiliki gitar cukup keren. Lagu yang kita cover berjudul Last Flower. Lagu yang tidak ada di album utama, tapi cukup terkenal karena jadi soundtrack film Jepang bernama Confession. Cuma satu yang kurang, seperti biasa, ada suara saya yang fals. Dengar di Soundcloud
  • 27th: Sehabis meetup Scrum di Bandung, saya pulang bersama salah satu peserta. Saya terang-terangan minta maaf dengan kesalahan saya dulu. Seperti biasa, berat sekali untuk mulai bicara, tapi leganya bukan main setelah itu.

--

--