5G Technology: The Untold Fact

Mikael Alvian
COMPFEST
Published in
4 min readJun 30, 2021

Apa yang menarik dari 5G?

Empat generasi pertama masing-masing membawa tingkat konektivitas baru, dengan 3G dan 4G yang berfokus pada peningkatan data seluler. 5G akan menggunakan gelombang radio frekuensi yang lebih tinggi daripada pendahulunya. 5G akan memungkinkan transfer data hampir 20 kali lebih cepat daripada 4G. Memanfaatkan spektrum milimeter wave(mmWave) untuk kecepatan data yang lebih cepat. 5G merupakan salah satu terobosan terbesar setelah generasi berikutnya dari teknologi seluler 4G LTE. Perkembangan teknologi seperti Internet of Things (IoT) diperkirakan akan pesat karena kehadiran 5G. Jaringan generasi baru ini juga dirancang untuk memiliki kemampuan yang selalu aktif dan bertujuan untuk menjadi hemat energi dengan meminimalkan berapa banyak daya yang digunakan modem berdasarkan jumlah lalu lintas yang melaluinya.

Teknologi 5G membawa masalah?

Karena teknologi 5G menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan spektrum milimeter wave(mmWave), jangkauan 5G ini lebih kecil kalau dibandingkan 4G. Akibatnya, dibutuhkan lebih banyak penguat sinyal. Para pencinta alam sedikit terusik akan hal ini. Penguat sinyal itu membutuhkan lahan yang lumayan banyak agar bisa bekerja optimal sehingga mereka berpikir hal tersebut akan mengganggu alam. Padahal, ukuran penguat suara itu dapat dibuat dengan ukuran yang kecil sehingga tidak akan terlalu memakan banyak lahan. Berikut gambarannya.

Selain karena penggunaan lahan yang lumayan banyak, keberadaan banyaknya penguat sinyal seperti ini membuat beberapa orang resah. Pasalnya, mereka takut dengan pancaran sinyal yang dirumorkan dapat menyebabkan kanker.

Memang ada apa dengan sinyal yang dipakai teknologi 5G ini? Mari simak artikel ini sampai akhir!

Radiasi Versus Radioaktivitas

Sebelumnya, kita harus mengenal terlebih dahulu apa itu radiasi. Radiasi adalah emisi energi dari sumber apa pun. Bahkan, panas yang berasal dari tubuh dihitung sebagai radiasi. Semua emisi elektromagnetik disebut radiasi. Namun, tidak semua emisi elektromagnetik bersifat radioaktif. Sebagian besar radiasi tidak berbahaya.

Spektrum elektromagnetik menunjukkan di mana setiap jenis radiasi ada dan betapa berbahayanya mereka. Letak paling kiri adalah yang paling tidak berbahaya dan letak paling kanan adalah yang benar-benar berbahaya.

Spektrum elektromagnetik juga dibagi menjadi dua macam, yaitu non-ionizing dan ionizing. Radiasi non-ionisasi memiliki frekuensi yang lebih rendah dan panjang gelombang yang lebih besar. Ini tidak menghasilkan energi yang cukup untuk memecah ikatan kimia DNA.

Untuk radiasi ionisasi, menurut dokter spesialis kedokteran nuklir dr. Ryan Yudistiro, Sp.KN M.Kes, “Ini yang paling berbahaya karena kita tidak tahu kapan itu bisa terjadi. Radiasi itu bisa merusak sel DNA, dan bisa terjadi mutasi genetik. Mutasi genetik ini yang kita enggak bisa prediksi kapan munculnya, salah satu akibat dari mutasi genetik itu muncul sel kanker,” katanya.

Radiasi yang digunakan 5G

Umumnya, setiap ponsel pasti memiliki radiasi radio frekuensi (RF). Food and Drug Administration (FDA), lembaga yang tidak hanya bertanggung jawab atas kontrol makanan dan obat-obatan, tetapi juga perangkat pemancar radiasi. Seperti yang dikatakan FDA, “Radiasi RF adalah salah satu bentuk energi elektromagnetik yang terdiri dari gelombang energi listrik dan magnetik bergerak bersama (memancar) melalui ruang angkasa.” Radiasi RF ini juga kalau dilihat dari spektrum elektromagnetik, dia sangat jauh dengan radiasi radioaktif.

Apakah Radiasi RF aman?

Radiasi RF hanya memiliki energi yang cukup untuk memindahkan atau menggerakan atom dalam molekul, tetapi tidak cukup untuk melakukan pengionan. Itu berarti radiasi RF tidak menyebabkan kanker dengan merusak sel DNA. Namun, masih ada studi ilmiah yang sedang berlangsung mengenai efek radiasi non-ionisasi dan batas paparan radiasi kita.

U.S. Environmental Protection Agency (EPA) dan U.S. National Toxicology Program (NTP) juga belum secara resmi mengklasifikasikan radiasi RF sebagai penyebab kanker.

Sementara itu, World Health Organization’s International Agency for Research on Cancer (IARC) mengklasifikasikan radiasi RF sebagai “mungkin karsinogenik bagi manusia” karena menemukan kemungkinan hubungan dalam setidaknya satu studi antara penggunaan ponsel dan jenis tumor otak tertentu. Namun, IARC menganggap bukti keseluruhan “terbatas”. Sekadar referensi, kopi dan acar sayuran berada dalam kategori “mungkin karsinogenik” yang sama dengan RF.

Jadi, apakah 5G mmWave berbahaya?

Seperti yang dikatakan sebelumnya, 5G akan menggunakan gelombang radio frekuensi yang lebih tinggi daripada pendahulunya. 5G memanfaatkan spektrum milimeter wave (mmWave) untuk kecepatan data yang lebih cepat. Namun, justru hal ini yang menjadi sumber kekhawatiran kebanyakan orang.

Kekhawatiran semacam ini bukan hal baru. Kecemasan konsumen mengenai apakah radiasi radio frekuensi dapat meningkatkan risiko tumor kanker ada jauh sebelum menara ponsel bahkan merupakan sesuatu. Menanggapi hal tersebut, FDA berkata, “Pihak kami terus percaya bahwa batas keamanan saat ini untuk paparan energi frekuensi radio ponsel tetap dapat diterima untuk melindungi kesehatan masyarakat.”

Penting juga untuk diketahui bahwa sebagian besar frekuensi yang digunakan untuk 5G telah digunakan di masa lalu untuk hal-hal lain, termasuk hal-hal seperti siaran TV dan transmisi data lainnya. Oleh karena itu, jika 5G tidak aman, itu berarti bahwa kita telah menggunakan frekuensi tidak aman selama beberapa dekade. Mengingat belum ada kenaikan tingkat kanker yang diamati, jelas bahwa gelombang radio ini tidak berdampak pada kesehatan manusia.

Apabila kalian termasuk orang yang berhati-hati dengan hal ini, cobalah sebisa mungkin untuk mengurangi paparan radiasi RF secara keseluruhan. Cobalah tidur dengan ponsel jauh dari tempat tidur, misalnya. Hal tersebut tidak hanya akan memberi ketenangan pikiran, tetapi juga akan menciptakan rutinitas waktu tidur yang lebih sehat.

Memang masih banyak keraguan di antara para saintis sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Akan tetapi, sampai sejauh ini, teknologi 5G masih dapat dibilang aman. Setidaknya sekarang apabila kalian membaca/mendengar ada pernyataan bahwa gelombang radio atau gelombang milimeter, memiliki dampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan, kalian tahu bahwa hal tersebut terbukti tidak benar.

Daftar pustaka:

https://www.digitaltrends.com/mobile/is-5g-dangerous/

https://mobilityarena.com/how-dangerous-is-5g-radiation/

https://www.cnet.com/news/is-5g-making-you-sick-probably-not/

https://www.medicalnewstoday.com/articles/326141#The-bottom-line

https://www.cancer.org/cancer/cancer-causes/radiation-exposure/cellular-phones.html

--

--