AR dan VR: Berikan Suasana Baru di Masa Pandemi

Mutiara Azzahra
COMPFEST
Published in
5 min readJul 21, 2021
(Sumber: www.insight.com)

Pandemi COVID-19 saat ini menjadi masalah paling mendesak di dunia. Di tengah kondisi pandemi yang tak kunjung reda, segala aktivitas di luar ruangan menjadi lebih dibatasi. COVID-19 mendorong kita untuk meminimalkan interaksi sosial secara fisik yang juga berarti terbukanya kesempatan bagi perkembangan teknologi untuk mengisi kekosongan tersebut. Adanya pandemi tersebut, membuat teknologi augmented reality dan virtual reality (AR/VR) menjadi semakin berperan untuk mengatasi berbagai tantangan karena pandemi ini.

AR dan VR, sebagai dua teknologi baru, telah digunakan di banyak bidang untuk manajemen darurat bencana. AR dan VR juga memungkinkan kita merasa lebih dekat satu sama lain tanpa perlu memikirkan batasan jarak sosial. Karena itu, banyak perusahaan maupun peneliti yang mengembangkan kedua teknologi tersebut agar memudahkan kita beraktivitas dalam ruang lingkup yang terbatas.

Apa Itu AR dan VR?

Secara umum, augmented reality dan virtual reality (AR/VR) adalah teknologi yang bertujuan merangsang persepsi dan indera dari penggunanya. Pengguna dapat merasakan berada di “dunia lain” dan berinteraksi di dalamnya. Meskipun begitu, keduanya memiliki perbedaan dalam beberapa hal.

augmented reality adalah sebuah teknologi digital dimana dunia nyata dengan dunia maya digabungkan dalam bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi yang diproyeksikan dalam sebuah lingkungan nyata dalam waktu yang bersamaan. Teknologi ini dapat ditemukan pada aplikasi game Pokemon Go. Permainan tersebut menghadirkan Pokemon digital yang hadir di sekitar kita. Selain itu, augmented reality juga dapat ditemukan pada filter di Instagram Story atau Snapchat. Pada fitur story tersebut, kita dapat melakukan selfie dengan berbagai macam filter tanpa mengubah wajah kita di dunia nyata.

(Sumber: www.unsplash.com)

Jika augmented reality hanya menambahkan dunia nyata dengan unsur digital, berbeda dengan virtual reality. Teknologi VR benar-benar mengganti dunia nyata menjadi dunia maya baru. Dengan kata lain, VR menggambarkan lingkungan tiga dimensi yang dihasilkan komputer yang dapat dieksplorasi dan berinteraksi dengan seseorang. Dunia maya tersebut bisa dieksplorasi dengan indera manusia seperti pendengaran, sentuhan, penglihatan, dan lain-lain. Untuk menikmatinya, kita membutuhkan beberapa perangkat seperti headset VR, sarung tangan, dan treadmill omni-directional.

(Sumber: www.bluemoongame.com)

Peran AR dan VR

Di tengah pandemi ini, teknologi AR dan VR telah menjadi solusi di berbagai bidang. Teknologi VR telah digunakan untuk mencegah atau merespon infeksi, telekomunikasi, dan penemuan obat selama pandemi ini. Sementara itu, teknologi AR telah digunakan di berbagai bidang seperti kesehatan, pemasaran, universitas, dan sekolah. Namun, VR telah digunakan lebih sering daripada AR dalam manajemen darurat bencana.

Potensi penerapan kedua teknologi ini ketika pandemi COVID-19 berlangsung dapat dikategorikan ke dalam empat kelompok, yaitu :

1. Hiburan

2. Kesehatan

3. Bisnis

4. Pendidikan

Peran AR dan VR: Hiburan

(Sumber: www.dsogaming.com)

AR dan VR dapat mengatasi efek destruktif dari kondisi karantina dengan menawarkan berbagai permainan simulasi dunia nyata, atau dengan kata lain menciptakan rasa kehadiran di dunia nyata. Teknologi tersebut sangat identik dengan industri game, bahkan menjadi hal pertama yang dipikirkan banyak orang ketika mendengarnya. Maka, tidaklah mengherankan bahwa perkembangannya dari tahun ke tahun semakin dapat dinikmati oleh banyak kalangan.

Selain itu, menggunakan AR/VR dapat membuat kita tetap terhubung satu sama lain. Dengan memanfaatkan aplikasi pemanggilan video, kita tetap bisa berbagi pengalaman dan bersilaturahmi. Selain aplikasi tersebut, ada juga simulasi dunia nyata untuk membuat tiap individu merasa sedang bersama teman atau keluarga di suatu tempat yang sama.

Peran AR dan VR: Kesehatan

AR dan VR membawa kesempatan yang baik di bidang kesehatan. Dengan fasilitas tiga dimensi yang dimiliki, para pasien, calon dokter, dan juga dokter, diberi kemudahan dalam konsultasi, pelatihan, serta menyediakan layanan informasi terkait suatu penyakit. Mengenai konsultasi, dokter dapat memberi pengarahan kepada pasien mengenai perawatan yang baik secara langsung tanpa bertatap muka. Salah satu contohnya yaitu Telehealth.

Telehealth didefinisikan sebagai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk orang atau komunitas yang mengalami kesulitan dalam mengakses penyedia layanan kesehatan mereka. Keuntungan pengguna Telehealth diantaranya yaitu adanya peningkatan kehadiran janji temu yang dilakukan secara virtual dibandingkan dengan janji temu berbasis klinik secara langsung. Telehealth juga dapat mengatasi hambatan dalam perawatan suatu penyakit seperti jarak, waktu, dan biaya.

(Sumber: www.xr.health)

Di bidang farmasi, kemampuan AR dan VR dapat membantu menghadirkan desain obat interaktif, dan molekul interaktif. Misalnya, RealityConvert dalam bentuk AR dan VR dikembangkan untuk mengubah struktur molekul menjadi model 3D yang berguna di bidang bioinformatika dan cheminformatics.

Peran AR dan VR: Bisnis

Bisnis dapat dikatakan sebagai sektor yang paling diuntungkan dari perkembangan AR dan VR, terutama dalam bisnis online. Teknologi tersebut memungkinkan konsumen untuk mencoba secara virtual sebelum membeli produk.

Dalam bisnis properti, teknologi ini memberikan kemudahan kepada konsumen dalam melihat properti yang diinginkan walaupun terhalang oleh pandemi dan kesibukan lainnya. Dengan kata lain, teknologi ini memberi kemudahan kepada penjual dan menarik ketertarikan pembeli karena dapat merasakan sensasi secara langsung properti yang akan dibeli serta bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Teknologi ini juga dapat memaksimalkan presentasi bisnis sehingga presentasi menjadi lebih menarik dan interaktif.

(Sumber: www.queppelin.com)

Peran AR dan VR: Pendidikan

Di bidang Pendidikan, AR dan VR dapat menjadi salah satu alternatif media pembelajaran di sekolah sehingga meningkatkan aktivitas belajar mengajar secara online. Salah satu contoh penerapannya yaitu sebagai sarana pembelajaran interaktif berbasis android bagi siswa sekolah dasar untuk menyampaikan materi mengenai sistem tata surya yang ditampilkan secara tiga dimensi.

(Sumber: www.augmentedreality.id)

Kedua teknologi ini juga dapat digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan praktikum online. Kegiatan praktikum tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan simulasi praktikum melalui telehealth. Selain itu, penggunaan media phantom (manekin) juga dapat menjadi solusi pembelajaran klinik.

(Sumber: www.sevima.com)

Dua dosen Indonesia di AS juga baru-baru ini membuat klinik dokter gigi virtual. Klinik tersebut dapat digunakan mahasiswa untuk melakukan simulasi implan gigi, meski belajar jarak jauh.

(Sumber: www.voaindonesia.com)

Dapat disimpulkan bahwa teknologi Augmented Reality dan Virtual Reality dapat menjadi solusi di berbagai bidang terutama di masa pandemi global seperti COVID-19. Jadi, apakah anda tertarik menggunakan AR dan VR ini?

Pantau terus informasi mengenai COMPFEST selanjutnya melalui akun media sosial Twitter, Instagram, Facebook, dan LinkedIn COMPFEST (Editorial Marketing/Tyas)

Referensi:

https://monsterar.net/2021/03/17/teknologi-kesehatan-saat-pandemi/

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2352914821000691

https://www.smarteye.id/blog/perbedaan-virtual-reality-dan-augmented-reality/#:~:text=Tujuan%20dari%20AR%20dan%20VR,efek%20virtual%20dalam%20dunia%20sesungguhnya.

https://www.smarteye.id/blog/kegunaan-augmented-reality/

https://www.vrs.org.uk/virtual-reality/what-is-virtual-reality.html

https://kumparan.com/aditara2021/prediksi-dan-tren-augmented-reality-di-tahun-2021-1vcvHT6pAoU

https://kumparan.com/aditara2021/prediksi-dan-tren-virtual-reality-di-tahun-2021-1vbP37t8y2l

--

--