BAKTI Kominfo: Menjembatani Kesenjangan Digital Nasional, Menyediakan Layanan Seluler Hingga ke Desa Terluar.

Zahra Hardian
COMPFEST
Published in
4 min readNov 4, 2021

Pandemi bukan hanya membuka mata akan kebutuhan akan infrastruktur dan akses kesehatan yang baik. Namun, juga memunculkan kesadaran baru terhadap kebutuhan akses komunikasi dan informasi yang mendesak. Banyak aktivitas bermigrasi ke ruang virtual dan penanggulangan pandemi pun ternyata sangat bergantung kepadanya. Cakupannya juga tak terbatas di kota besar saja, melainkan juga sampai jauh ke pelosok negeri. Untuk itulah, pemerintah tidak hanya berjibaku dengan penanggulangan dari sisi medis dan ekonomi, tetapi juga bertekad untuk mempercepat tranformasi digital agar no one will be left behind. Seluruh masyarakat Indonesia harus ikut terangkut dalam gerbong transformasi digital.

Presiden telah mengamanatkan agenda percepatan transformasi digital yang tertuang dalam lima poin: Pertama, Presiden menginstruksikan untuk segera dilakukan percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital. Kedua, Presiden meminta agar dipersiapkan peta jalan atau roadmap transformasi digital di sektor-sektor strategis seperti: pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, perdagangan, industri, dan penyiaran. Ketiga, Presiden meminta agar integrasi pusat data nasional dipercepat. Keempat, Presiden ingin agar kebutuhan sumber daya manusia (SDM) talenta digital disiapkan. Kelima, Presiden meminta agar jajarannya segera menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan regulasi, skema pendanaan, dan pembiayaan transformasi digital.

Sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo terkait penuntasan pembangunan infrastruktur telekomunikasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo sebagai perpanjangan tangan pemerintah, sedang melaksanakan Program Konektivitas Digital 2021 melalui penyediaan beragam infrastruktur telekomunikasi di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di Indonesia, di antaranya:

Palapa Ring

Di tahun 2019, BAKTI Kominfo berhasil menyelesaikan proyek penggelaran jaringan kabel serat optik sepanjang 12.229 kilometer yang terhampar di darat dan bawah laut. Jaringan ini menghubungkan 90 kota/kabupaten, menjadi bagian dari jaringan tulang punggung nasional dengan total sepanjang 446.712 kilometer yang menyuplai sinyal telekomunikasi dan internet ke seantero negeri. Guna memperkuat resiliensi jaringan yang menghubungkan wilayah 3T, BAKTI Kominfo berencana menyelesaikan proyek Palapa Ring Integrasi dengan menambah 12.083 kilometer kabel serat optik baik di darat maupun bawah laut pada 2022 hingga 2023 mendatang.

Base Transceiver Station (BTS) 4G

Penggelaran infrastruktur BTS 4G secara besar-besaran tersebut kini merupakan salah satu tugas besar BAKTI Kominfo dalam dua tahun mendatang. Pekerjaan yang normalnya butuh waktu sepuluh tahun dipercepat hingga bakal selesai dalam dua tahun saja. BAKTI Kominfo membangun BTS 4G di 4.200 ribu desa dan kelurahan di wilayah 3T pada tahun 2021 ini. Lalu di tahun 2022, BAKTI Kominfo menyelesaikan pembangunan BTS 4G di 3.704 desa dan kelurahan, sehingga totalnya akan dibangun 7.904 BTS 4G. Dari jumlah lokasi tersebut, sebanyak 6.460 lokasi berada di Indonesia bagian timur. Sebesar 65% atau 5.204 lokasi berada di Provinsi Papua dan Papua Barat. Hal ini adalah bentuk keseriusan pemerintah menjembatani kesenjangan digital di timur Indonesia. Apa yang sedang dibangun BAKTI Kominfo hingga 2022 mendatang menggenapi 9.113 desa/kelurahan 3T yang belum terjangkau sinyal 4G. Sebelumnya, di sepanjang tahun 2015–2020, BAKTI Kominfo telah menyediakan BTS berteknologi 2G dan 3G di 1.209 desa/kelurahan yang telah di-upgrade menjadi teknologi 4G.

Pada awal Oktober 2021, Menteri Johnny G. Plate meresmikan beberapa BTS 4G yang telah on-air secara serentak di Manokwari, Provinsi Papua Barat. Beberapa desa yang telah menikmati manfaat konektivitas 4G ialah: Desa Siresi, Iseren, dan Kasi Indah, Papua Barat; serta Desa Nesowi Konawe, Sulawesi Tenggara.

Satelit

Guna menjangkau lokasi yang menantang secara geografis dan tidak bisa dicakup oleh infrastruktur terrestrial seperti BTS dan serat optik, BAKTI Kominfo bakal meluncurkan satelit multifungsi (SMF) milik pemerintah pertama bernama SATRIA-1. SMF SATRIA-1 memiliki teknologi paling mutakhir high throughput satellite yang berkapasitas 150 Gbps untuk menyuplai akses internet berkecepatan tinggai di 150 ribu titik layanan publik. Persebarannya difokuskan ke lokasi prioritas, seperti: 93.900 sekolah dan pesantren, 47.900 kantor pemerintah baik pemda/kecamatan/desa, 3.900 titik kantor polisi/TNI di wilayah 3T, 3.700 titik puskesmas/rumah sakit, dan 600 titik layanan publik lainnya.

Akses Internet

Hingga saat ini, BAKTI Kominfo telah menyediakan akses internet gratis dengan menggunakan beragam teknologi, seperti Super-WiFi, VSAT, Radio-Link, dan serat optik di 11.589 titik layanan publik. Penerima manfaat terbanyak berasal dari sektor pendidikan dengan persentase 38% tersebar di fasilitas sekolah maupun pelatihan. Setelahnya, persentase terbanyak sebesar 32% berasal dari sektor pelayanan kesehatan. Dalam rangka penanganan Covid-19, BAKTI Kominfo bersama dengan KPC-PEN menghadirkan akses internet gratis di 3.126 fasyankes di seluruh Indonesia. Selain dua sektor esensial tersebut, kami juga mendukung kantor pemerintahan daerah, tempat ibadah, lokasi pariwisata, hingga markas keamanan dan pertahanan negara di perbatasan.

BAKTI juga tidak melupakan pembangunan kapasitas ekosistem digital untuk memaksimalkan aspek positif dari kehadiran internet di wilayah-wilayah yang dilayani dengan program-program pengembangan UMKM digital, pelatihan bahasa, pelatihan guru dan siswa untuk pembelajaran secara daring, pemberdayaan kalangan difabilitas, dan sebagainya. Segenap upaya yang dilakukan BAKTI Kominfo adalah demi menutup kesenjangan digital, khususnya bagi daerah yang belum terlayani akses infrastruktur telekomunikasi dan belum banyak terpapar solusi ekosistem serta pemberdayaan terhadap sumber daya manusianya.

--

--