Data Security: Mengantisipasi Kebocoran Informasi Pribadi
Kehidupan di era yang serba digital mengharuskan kita untuk dapat memahami segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. Bergulirnya perubahan zaman ke era yang lebih modern akibat kemajuan teknologi yang begitu pesat sudah banyak membawa dampak dan perubahan bagi kehidupan manusia. Tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan yang terjadi dapat memberikan keuntungan maupun kerugian jika tidak disikapi dengan baik.
Kemajuan teknologi ini seringkali disalahgunakan oleh banyak orang untuk kepentingan pribadi yang akhirnya dapat berakibat buruk bagi orang lain. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melindungi data pribadi, karena jika data pribadi kita diketahui oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, hal tersebut bisa berakibat buruk bagi kita. Lalu, apa yang harus dilakukan untuk melindungi data pribadi kita?
Hati-hati Terhadap Dimana dan Kepada Siapa Kita Membagikan Informasi Pribadi
Belakangan ini sering sekali terjadi kerugian akibat kebocoran data pribadi, seperti kasus seorang pria berusia 36 tahun bernama Arief yang mendapati ada uang direkeningnya dan disusul dengan email dari perusahaan pinjaman online ilegal yang meminta untuk mengembalikan uang tersebut beserta bunganya. Dari kasus tersebut, kita perlu berhati-hati dalam memasukkan data pribadi kita ke situs-situs yang belum jelas kelegalannya. Bahkan di sosial media sekalipun kita harus membatasi informasi seputar data pribadi kita. Karena apapun yang kita unggah dan bagikan secara online di internet, akan selalu dapat dilihat oleh semua orang di luar sana yang berakibat terancamnya keselamatan diri dan keluarga kita.
Memahami Tentang Situs yang Dikunjungi
Salah satu cara yang dapat dilakukan para kriminal dalam mendapatkan data pribadi kita adalah dengan melakukan metode phising. Metode phising, yaitu memanipulasi orang untuk memberikan datanya dengan menggunakan situs web palsu, email atau pesan teks, dan malware atau program jahat. Melalui email tersebut, mereka akan meminta pengguna untuk mengklik tautan yang tertera kemudian akan meminta untuk memasukkan informasi pribadi, seperti NIK, nomor rekening, dan informasi pribadi lainnya. Sehingga akhirnya mereka akan mengumpulkan data yang diberikan di situs web palsu tersebut.
Menggunakan Perangkat Lunak (Software) yang Legal
Selain karena performanya yang lebih stabil dan gesit, penggunaan software yang legal juga sebagai bentuk dukungan terhadap pengembang, dan lain sebagainya. Namun, terdapat alasan lain kenapa kita perlu menggunakan perangkat lunak yang legal atau berlisensi, yaitu agar dapat menjamin dan melindungi pengguna dari virus dan malware, karena telah dilengkapi dengan sistem keamanan yang dapat menjadi tahap awal perlindungan untuk pengguna serta mendapatkan update secara berkala dari pihak developer.
Memahami Term and Condition Ketika Memasang Sebuah Aplikasi
Kebanyakan dari kita menganggap bahwa Term and Condition hanya akan menyita waktu kita untuk segera memasang aplikasi tersebut. Sehingga banyak orang yang tidak membaca lebih lanjut isi dari term and condition ini, atau dengan kata lain langsung “mengiya-iyakan” saja.
Padahal banyak sekali hal-hal yang harus kita waspadai sebelum memasang aplikasi tersebut lebih jauh, karena bisa saja hal tersebut memungkinkan pihak ketiga dapat memonitor aktivitas kita di internet maupun sosial media yang pada akhirnya dapat memicu terjadinya kebocoran informasi atau data pribadi kita. Dengan demikian, jika kita tidak menginginkan hal itu terjadi, ada baiknya kita terlebih dahulu membaca dan memahami term and condition dan juga software publisher nya.
(Editorial Marketing/Saleh)
Referensi:
https://www.softwareseni.co.id/blog/keamanan-data-data-security-software
https://www.kompas.com/tren/read/2021/03/11/123700665/apa-itu-phishing-?page=all
https://www.bbc.com/indonesia/majalah-57046585
https://www.finmas.co.id/page/blog/cara-mudah-melindungi-data-pribadi-dari-pencuri-data
