Software Engineering: Pilihan Karir Menarik di Era Digital
Kata software mungkin sudah tidak asing terdengar di telinga kita. Software atau perangkat lunak merupakan perangkat tak berwujud fisik yang terdapat dalam perangkat keras seperti komputer, smartphone, dan lainnya. Sadar atau tidak, kita telah memakai software dalam kehidupan sehari-hari, seperti Instagram, Google, Ms Word, WhatsApp, bahkan sistem operasi seperti Windows dan Linux.
Perkembangan zaman membuat kita semakin mengintegrasikan penggunaan software dalam kehidupan. Penggunaan yang semakin meningkat dan beriringan dengan bertambahnya permintaan akan perangkat lunak baru, membuat insinyur perangkat lunak semakin dibutuhkan lebih dari sebelumnya. Melihat dari statistik, pasar perangkat lunak global tahun 2022 memiliki nilai sebesar 583.47 miliar dolar AS dan diproyeksikan mengalami peningkatan sebesar 11.5% setiap tahun. Jika dibandingkan dengan pasar lain seperti smartphone yang bernilai sebesar 484.81 milIar dolar AS, pasar software engineer memiliki nilai yang cukup besar.
Apa itu software engineer?
Software engineer sering kali disebut sebagai programmer. Pekerjaan mereka banyak melibatkan penulisan kode. Sehingga sebagian besar waktu mereka dihabiskan di depan komputer. Jika kamu adalah orang yang senang duduk depan komputer, software engineer mungkin dapat menjadi pekerjaan yang cocok buat kamu. Pekerjaan software engineer tidak sebatas menulis kode, mereka juga menulis dokumentasi kode, code review, melakukan stand up meeting, dan lain sebagainya. Software engineer tidak bekerja sendirian, mereka berkolaborasi dengan anggota tim lainnya seperti manajer proyek, desainer, dan quality assurance. Software engineer yang saat ini ada terbagi ke beberapa spesialisasi yang berbeda, diantaranya front-end, back-end, full-stack, mobile, dan game engineer.
Front-end vs Back-end
Beberapa pertanyaan muncul ketika kita membahas peran seorang software engineer. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah: apakah lebih baik bekerja di bidang back-end atau front-end? Keduanya memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda.
Front-end merupakan bagian dari aplikasi yang dapat dilihat pengguna dan pengguna juga dapat berinteraksi langsung dengannya. Jika kamu pergi ke sebuah website atau aplikasi kamu akan menemukan warna, font teks, dan gambar yang bisa kamu lihat atau tombol tertentu yang bisa kamu tekan. Ini merupakan bagian front-end. Seorang front-end engineer bertugas dalam mendesain aplikasi seperti tata letak agar mudah dinavigasi pengguna dan memastikan aplikasi tersebut responsif.
Back-end adalah kebalikan dari front-end, ia merupakan bagian yang tidak dapat dilihat oleh pengguna meliputi server dan database. seorang back-end engineer bertugas dalam pengolahan data dan interaksi dengan database. Back-end engineer juga memastikan keamanan dan skalabilitas sistem, serta melakukan optimisasi agar aplikasi berjalan lancar. Pekerjaan back-end lebih teknis jika dibandingkan dengan front-end.
Pilihan antara menjadi front-end atau back-end engineer dapat dipengaruhi oleh minat pribadi dan keterampilan yang dimiliki. Jika kamu memiliki ketertarikan dalam desain visual dan interaksi pengguna, serta memiliki kreativitas yang kuat, front-end engineer bisa menjadi jalur yang sesuai. Sementara itu, jika kamu lebih tertarik pada aspek teknis, pengolahan data, dan optimisasi sistem, maka back-end engineer mungkin lebih sesuai untukmu.
Skill yang Dibutuhkan
Keahlian pertama yang harus kamu kuasai tentu saja adalah bahasa pemrograman, setiap spesialisasi software engineer menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda. Secara umum, jika kamu tertarik dengan front-end, bahasa pemrograman yang sering digunakan adalah HTML, Javascript dan CSS. Jika kamu tertarik dengan back-end, kamu dapat mempelajari bahasa yang sering digunakan pada back-end seperti Java, C++, Python, PHP, dan lainnya. Namun, jika kamu masih bingung dimana letak minatmu, kamu bisa mencoba keduanya dan menjadi full-stack developer.
Selanjutnya adalah kemampuan memecahkan masalah atau problem solving. Setiap tugas yang kamu kerjakan akan membutuhkan beberapa tingkat problem solving. Hal ini memang yang menjadi dasar dari pekerjaan software engineer. Tugas yang diberikan sering kali belum ada solusinya dalam konteks organisasi atau perusahaan. Adapun jika terdapat error atau bug dalam kode, seorang software engineer harus dapat mengidentifikasikan dan memperbaikinya dalam waktu yang singkat. Maka kemampuan memecahkan masalah menjadi sangat dibutuhkan.
Kemampuan yang tidak kalah penting adalah kemampuan komunikasi. Pekerjaan software engineer bukan sekedar pekerjaan individual tapi juga membutuhkan kolaborasi antar anggota hingga tim. Dalam pekerjaan kamu akan berinteraksi dengan orang dari berbagai latar belakang dan kemampuan, hal ini bisa menjadi tantangan tersendiri. Kemampuan komunikasi yang baik akan membantu kamu dalam berkolaborasi dengan anggota tim lainnya dan menghasilkan output yang diinginkan.
Jenjang Karier
Terdapat 4 jenjang karir jika kamu bekerja sebagai software engineer, yaitu:
1. Junior software engineer
2. Software engineer
3. Senior software engineer
4. Principal software engineer
Setelah mengetahui lebih dalam tentang software engineer, apakah kamu tertarik untuk mendalami bidang software engineering, TechOvers? Jika kamu masih penasaran dengan prospek kerja lain terkait ilmu komputer, kamu dapat mengikuti workshop dan seminar yang akan melalui acara XCelerate COMPFEST! Tetap ikuti informasi terbaru COMPFEST melalui akun media sosial kami, yaitu @compfest pada akun Twitter, Instagram, Facebook, LinkedIn, dan situs kami, compfest.id. Untuk keseruan Academy lainnya, baca artikel selengkapnya di laman Medium kami. (Editorial Marketing/Iqbal)
Referensi:
https://www.fortunebusinessinsights.com/industry-reports/smartphone-market-100308
https://blogkarirdotcom.wpcomstaging.com/karir-software-engineer/
