START Summit Extension Edisi Ulang Tahun: Bahas Tuntas 11 Tahun Teknologi Tokopedia

COMPFEST
COMPFEST
Published in
5 min readSep 21, 2020

Selama 11 tahun terakhir, perkembangan teknologi menjadi salah satu prioritas Tokopedia. Sebagai sebuah perusahaan teknologi, Tokopedia sangat menyadari bahwa teknologi dapat menjadi katalis yang membantu Tokopedia untuk mencapai misi dalam mewujudkan pemerataan ekonomi secara digital di seluruh Indonesia.

Pada hari Senin, 17 Agustus 2020 lalu, tepat pada perayaan hari ulang tahun ke-11, Tokopedia mengadakan acara START Summit Extension (SSE) dengan tema Shift in Indonesia’s Technology Landscape. Acara ini membawa kita untuk melihat kilas balik perkembangan teknologi yang telah diterapkan Tokopedia, apa saja upaya pengembangan teknologi Tokopedia untuk membantu UMKM, serta bagaimana rencana pengembangan teknologi Tokopedia kedepannya.

Acara yang ditonton oleh lebih dari 16.000 pegiat teknologi ini mengundang tiga orang pembicara spesial, yakni Leontinus Alpha Edison (Vice Chairman dan Co-Founder Tokopedia), Erika Hutapea (Data Analyst Lead for TopAds Tokopedia), Gilang Kusuma Jati (Engineering Manager for Travel and Entertainment Tokopedia) dan dipandu oleh Ranty Putri Rudiana (Data Analyst Lead Tokopedia).

Berbeda dengan acara SSE sebelumnya, SSE bulan ini dilakukan bersama dengan rangkaian acara lainnya yang berada di dalam Tokopedia Play Festival, acara perayaan ulang tahun Tokopedia yang disiarkan secara langsung lewat platform Tokopedia Play.

11 Tahun Teknologi Tokopedia: Berkembang untuk Penuhi Kebutuhan Masyarakat
Ketika pertama kali membangun Tokopedia 11 tahun lalu, dua founder Tokopedia yakni Leontinus Alpha Edison dan William Tanuwijaya didorong oleh kesenjangan akses yang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari. Keduanya ingin agar kemudahan akses yang mereka dapatkan di Jakarta ketika merantau juga bisa dirasakan oleh keluarga dan teman-teman mereka di kampung halaman.

Ketika awal berdiri, Tokopedia harus membangun kepercayaan dari para pengguna sekaligus membangun kebiasaan mereka untuk berbelanja melalui Tokopedia. Seiring berjalannya waktu, kebutuhan pengguna semakin kompleks dan terus berkembang.

Leontinus Alpha Edison memaparkan perkembangan teknologi Tokopedia selama 11 tahun terakhir. (tokopedia.com)

“Kami melihat bahwa bukan hanya Tokopedia yang tumbuh, pengguna kami pun terus tumbuh. Ketika awal Tokopedia berdiri, kebutuhan pengguna adalah untuk berbelanja, setelah itu, muncul kebutuhan lainnya seperti fintech, same day delivery, dan lain sebagainya. Nah ini yang kami coba akomodir menggunakan teknologi,” cerita Leontinus Alpha Edison.

Leon menjelaskan bahwa awalnya Tokopedia memiliki satu lini bisnis, yakni Marketplace. Hari ini Tokopedia memiliki empat lini bisnis berbeda yaitu Marketplace dan Pembayaran, Fintech, Logistic and Fulfillment, Mitra Tokopedia, dan masih banyak lini bisnis baru lainnya yang akan datang.

Selama Tokopedia berdiri, semua lini bisnis tersebut juga berupaya untuk dapat mendukung UMKM di Indonesia. Salah satu lini bisnis yakni Mitra Tokopedia misalnya, ditujukan untuk membantu para pemilik warung agar bisa mendapat keuntungan lebih lewat pemanfaatan teknologi.

“Dulu, para pemilik warung harus belanja ke agen dan menutup toko. Kini, para penjual hanya perlu membuka Mitra Tokopedia, memilih produk yang mereka inginkan, dan nantinya barang tersebut akan dikirimkan ke warung masing-masing. Selain itu, mereka juga dapat menjual aneka produk digital sehingga dapat menjangkau kebutuhan dari orang-orang di sekitar yang menjadi pelanggan mereka,” cerita Gilang.

Memaksimalkan Teknologi untuk Dukung UMKM
Tidak hanya mengembangkan aneka lini bisnis, Tokopedia juga terus berusaha memperkuat teknologi di dalamnya, salah satunya adalah dengan mengembangkan big data. Pada era modern seperti saat ini, big data dapat memudahkan kita dalam mengambil keputusan yang tepat.

Erika Hutapea menjelaskan bagaimana data dashboard dan TopAds membantu para penjual di Tokopedia. (tokopedia.com)

“Tokopedia tidak hanya mengadopsi cloud tetapi juga multi-cloud. Kita berpegang teguh pada salah satu core value kita untuk terus berkolaborasi sehingga kita bekerjasama dengan berbagai penyedia layanan cloud tingkat dunia,” kata Leon.

Melalui big data dan sistem multi-cloud yang diterapkan, Tokopedia mampu memaksimalkan pengalaman pengguna lewat automasi dan kustomisasi. Bagi penjual misalnya, Tokopedia menyediakan data dashboard yang dapat mereka akses sendiri untuk melihat tren yang sedang berlangsung, sebaran pembeli, dan lain sebagainya, Tujuannya adalah untuk membantu penjual tersebut mengambil keputusan bisnis, mulai dari yang simpel seperti penambahan stok, hingga memilih lokasi untuk ekspansi bisnis.

Selain data dashboard, Tokopedia juga memiliki aneka fitur lain yang ditujukan untuk membantu penjual, salah satunya adalah fitur TopAds yang bisa membantu seller dalam mempromosikan bisnis mereka. “Faktanya, 80% penjual di Tokopedia mendapatkan order pertama mereka lewat TopAds,” jelas Erika.

Erika menjelaskan bahwa penjual bisa menggunakan TopAds dengan mudah, apalagi dengan sistem otomatis dimana penjual hanya perlu menuliskan dana yang mereka siapkan untuk promosi. Nantinya, Tim Data Analyst akan memilih produk mana yang cocok untuk diiklankan dan banyak diminati pelanggan, sehingga toko tersebut bisa lebih banyak diketahui oleh pengguna Tokopedia.

Bangun Talenta Digital Masa Depan Indonesia
Seiring dengan terus berkembangnya industri teknologi di Indonesia, kebutuhan akan talenta digital juga ikut meningkat. Hal ini disadari benar oleh Tokopedia. Selama beberapa tahun belakangan, Tokopedia fokus dalam mempersiapkan dan mengembangkan talenta digital lewat Tokopedia Academy, sebuah wadah belajar bagi para pegiat teknologi yang ingin menjadi talenta digital berkualitas Indonesia di masa depan.

Sebagai seorang Engineering Manager, Gilang memahami betul pentingnya membantu anggota tim untuk berkembang dan memaksimalkan potensial. (tokopedia.com)

Tidak hanya berisikan informasi seputar teknologi dalam hal programming, Tokopedia Academy juga memberikan kesempatan belajar tentang Data, Product, dan Product Design yang menjadi hal penting dalam membangun sebuah teknologi. Program-program ini disediakan untuk para tech enthusiast yang saat ini masih menempuh pendidikan atau hendak terjun ke dunia teknologi.

Sementara itu, Tokopedia juga senantiasa mengembangkan kemampuan para Nakama sebagai talenta digital Tokopedia. Tidak hanya melalui berbagai workshop, Nakama juga ditempa melalui mentorship dan coaching yang dilakukan oleh para leaders di Tokopedia.

“Di Tokopedia, kita selalu punya 1:1 session dimana leaders bertemu dengan anggota timnya untuk membicarakan baik personal atau professional development dari anggota tim tersebut. Saat 1:1 berlangsung, kita bisa memberikan pujian maupun saran yang bisa membantu mereka untuk terus berkembang,” jelas Gilang.

Tokopedia Akan Terus Kembangkan Teknologi
Leon sebagai Vice Chairman Tokopedia bercerita bahwa sejak dulu hingga saat ini, Tokopedia selalu fokus pada misi untuk mewujudkan pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia. Walaupun saat ini Tokopedia sudah menjangkau 98% kecamatan di Indonesia, masih banyak potensi yang bisa dimaksimalkan demi membantu masyarakat Indonesia dalam memenuhi kebutuhan mereka dan bertransaksi antarpulau.

“Ketika Tokopedia dibangun, Tokopedia melihat teknologi sebagai sebuah enabler yang memungkinkan Tokopedia untuk menghadirkan layanan dan kemudahan kepada masyarakat. Saat ini, Tokopedia melihat teknologi sebagai sebuah innovator. Kedepannya, Tokopedia ingin memanfaatkan teknologi sebagai sebuah revenue generator yang memungkinkan semua orang untuk memanfaatkan peluang mereka dengan sebaik-baiknya,” tutup Leon.

--

--

COMPFEST
COMPFEST

Times are changing. Are you ready to change with it? Witness the shifting of our culture in this modern era. #EmpowerBreakthrough