UX Academy COMPFEST 13 CAMP 2: Know More about The Techniques and The Best Practice!

Athallah Rikza Ihsani
COMPFEST
Published in
7 min readSep 12, 2021

COMPFEST 13, Jakarta — COMPFEST 13 telah melaksanakan User Experience Academy Camp 2 pada tanggal 28–29 Agustus 2021. Seperti pada camp sebelumnya, camp 2 ini dilaksanakan secara online melalui Zoom. Terdapat lima tim yang berpartisipasi pada UX Academy ini yang masing-masing beranggotakan empat orang. Mau tahu keseruan mereka pada Camp 2 UX Academy ini? Yuk simak artikel dibawah ini!

Day 1 — User Journey & User Flow

Hari pertama pada camp 2 dimulai dengan penjelasan mengenai User Journey yang disampaikan oleh Geriska Isabelle yang akrab dipanggil Kak Gege. Kak Gege merupakan seorang UX Researcher at DANA. Sebelum membahas materi, Kak Gege memulai dengan memberikan suatu perumpamaan tentang User Journey. Menurut Kak Gege, user journey berkaitan dengan experience yang dirasakan user ketika mereka berinteraksi dengan suatu produk/software. User Journey memvisualisasikan proses yang dialami user untuk mencapai suatu tujuan.

Gambar 1. Sesi materi bersama Kak Gege

Kemudian Kak Gege melanjutkan pembahasan mengenai tujuan dari user journey. Menurut Kak Gege, tujuan dari user journey adalah menyamakan perspektif terhadap pengguna suatu produk sehingga para stakeholder perusahaan dapat mengerti dan berempati terhadap pengguna tersebut. Setelah mengerti sudut pandang dari pengguna produk, barulah perusahaan dapat membuat/meng-improve produknya menjadi lebih impactful.

Selanjutnya, Kak Gege menjelaskan mengenai elemen-elemen pada user journey map. Menurutnya, dalam pembuatan user journey map tidak ada template yang ideal tetapi terdapat beberapa elemen dasar yang sebaiknya ada pada user journey map tersebut.

Gambar 2. 8 Elemen Dasar pada User Journey yang Baik

Setelah menjelaskan elemen-elemen dasar pada user journey, Kak Gege menjelaskan tentang cara untuk mapping research data ke user journey. Kemudian Kak Gege juga menjelaskan tentang cara untuk mencari masalah, insight serta solusi dari user journey. Terakhir Kak Gege menutup sesi materi dengan User Journey Do’s and Dont’s.

Gambar 3. User Journey Do’s and Don’ts

Setelah sesi materi berakhir terdapat sesi Q&A dan kemudian dilanjutkan oleh sesi hands-on user journey. Pada sesi hands-on ini, peserta academy melakukan praktek untuk mengubah hasil research data pada camp 1 menjadi sebuah user journey. Setiap kelompok akan didampingi oleh seorang mentor untuk menyelesaikan task ini.

Gambar 4. Mentors Day 3 UX Academy

Sesi materi berikutnya membahas mengenai user flow. Sesi ini dibawakan oleh Fahmy Habibullah seorang UI/UX Design Manager at Dekoruma.

Gambar 5. Sesi Materi Bersama Kak Fahmy

Sebelum masuk ke materi inti tentang user flow, Kak Fahmy terlebih dahulu menjelaskan mengenai proses product design. Menurutnya, proses product design merupakan suatu iterasi yang dilakukan secara terus menerus. Secara umum, terdapat tiga proses pada product design meliputi discover, explore, dan analyze. Ketiga proses ini terdapat pada setiap framework design meliputi design thinking, design sprint, dan double diamond.

Selanjutnya, Kak Fahmy membahas mengenai proses eksplorasi pada product design. Kak Fahmy menyatakan bahwa eksplorasi penting untuk dilakukan pada proses desain karena biasanya problem in the real world memiliki lebih dari satu solusi. Terdapat dua jenis eksplorasi yaitu conceptual exploration dan visual exploration. Conceptual exploration berfokus pada struktur sedangkan pada visual exploration berfokus pada detail visual seperti pemilihan warna, dan typografi. 80% waktu pada proses explore biasanya digunakan untuk conceptual exploration sedangkan 20% sisanya untuk visual exploration.

Setelah membahas mengenai proses explore pada product design, barulah kita memasuki materi inti tentang user flow. “User flow itu adalah step by step ketika customer/user kita melakukan sesuatu untuk achieve goals mereka” tutur Kak Fahmy. Terdapat dua jenis user flow meliputi task flow/flowchart dan wireflow. Flowchart biasanya digunakan untuk melakukan mapping tentang step-step yang diambil oleh user untuk mencapai goals mereka sedangkan wireflow merupakan rancangan low-fidelity dari produk yang akan dibuat. Setelah sesi materi selesai, terdapat sesi Q&A tentang user flow dan kemudian dilanjutkan dengan sesi hands-on tentang user flow.

Day 2 — Sketching, Wireframing, and Prototyping

Gambar 6. Sesi Materi Bersama Kak Rahman

Hari kedua camp 2 dibuka dengan sesi materi sketching yang dibawakan oleh Rahman Abdul Razak seorang UX Designer dari Tekom Indonesia. Sesi materi ini cukup unik karena presentasi yang telah dibuat oleh Kak Rahman terbuat dari hasil sketching beliau sendiri. Kak Rahman membuka sesi materi ini dengan menjelaskan perbedaan antara drawing dengan sketching. Menurutnya, terminologi sketching merujuk pada quick and rough drawing.

Selanjutnya, Kak Rahman menjelaskan mengenai simple guide untuk melakukan sketching. “Coba pikirkan karakter paling penting dalam sebuah visual yang ingin kita sampaikan”, tutur beliau. Sebagai contoh, jika kita ingin menggambar kereta api yang identik memiliki karakteristik berupa gerbong yang panjang, maka tunjukkanlah karakteristik tersebut pada sketch yang akan kita buat. Kita juga bisa menambahkan anotasi/catatan kecil pada sketsa yang telah kita buat untuk menghindari ambiguitas.

Kak Rahman juga menjelaskan bahwa sketsa bukan tentang menggambar suatu hal secara realistis melainkan sketsa adalah cara untuk mengartikulasikan pemikiran kita menjadi ide yang dapat diterima orang lain melalui visual. Selanjutnya, Kak Rahman menjelaskan mengenai karakteristik dari sketsa, keuntungan dari sketching, pentingnya sketsa bagi UX Designer, teknik dalam melakukan sketching, dan tools & app untuk melakukan sketching. Terakhir, sesi materi ditutup dengan penjelasan mengenai salah satu metode sketching yaitu Crazy 8’s sketching.

Setelah sesi materi selesai, terdapat sesi Q&A tentang materi dan kemudian dilanjutkan oleh sesi hands-on. Pada sesi hands-on, peserta UX Academy melakukan sketching bersama mentor dengan menggunakan crazy 8s technique. Sesi hands on cukup challenging bagi beberapa peserta karena masih baru mengenal teknik crazy 8’s.

Gambar 7. Mentors Day 4 UX Academy

Sesi materi berikutnya membahas mengenai wireframing & prototyping. Sesi ini dibawakan oleh Dara Adhelia (UI Designer at Blibli.com). Kak Dara membuka sesi materi ini dengan menjelaskan mengenai tahapan UI Design.

Gambar 8. Sesi Materi Bersama Kak Dara

Terdapat enam tahap yang sebaiknya dilakukan pada UI Design. Pada tahap understanding, kita harus mengetahui informasi dasar tentang proyek yang akan kita kerjakan, meliputi problem/challenge yang dihadapi, stakeholder (termasuk ekspektasi/goalsnya), user dari produk, dll. Kemudian, tahap wireframing merupakan tahap pembuatan low fidelity design. Selanjutnya, terdapat tahap moodboarding yaitu proses mengumpulkan inspirasi desain (seperti menentukan style & warna). Lalu, terdapat tahap High-fidelity yaitu membuat final design dari produk. Setelah itu, masuk ke tahap prototyping yaitu proses merealisasikan hasil high-fidelity menjadi model prototype yang sudah memiliki alur. Terakhir adalah testing, yaitu menguji prototype dan meminta feedback dari real user atau tim.

Selanjutnya, Kak Dara menjelaskan mengenai fundamental UI Design meliputi typography, color, spacing, dan visual hierarchy. Terakhir, barulah kita memasuki materi inti yaitu wireframing & prototyping. Pada bagian ini, Kak Dara mendemonstrasikan langsung cara untuk melakukan wireframing dan prototyping dari contoh suatu studi kasus. Mulai dari memahami problem dan goals, kemudian membuat list kebutuhan, membuat wireframe, dan terakhir membuat prototype.

Setelah sesi materi selesai, terdapat sesi Q&A dan kemudian hands-on. Pada sesi hands-on kali ini, peserta membuat wireframe dari fitur produk yang akan dibuat dan kemudian wireframe ini akan diubah menjadi prototype produk. Setelah itu, perserta melakukan presentasi secara berkelompok mengenai progress masing-masing kelompok dari awal camp 1 sampai dengan terbentuknya prototype produk.

Setelah acara camp 2 selesai, kami mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai Kak Dara Adhelia. Menurut Kak Dara, UX Academy COMPFEST ini merupakan acara yang keren dan perfect karena seluruh proses desain telah tercakup dalam acara ini, acaranya juga terstruktur dengan rapi, dan materi yang diberikan berbobot semua. Selain itu, acara ini juga berhasil melakukan kolaborasi dalam bidang UX dengan beberapa perusahaan teknologi ternama di Indonesia.

Gambar 9. Wawancara Bersama Kak Dara Adhelia

Kak Dara juga membagikan tips untuk teman-teman mahasiswa jika ingin berkarir di bidang UX. Menurutnya, hal terpenting yang harus disiapkan adalah portofolio yang baik. Portofolio dapat dibuat dengan melakukan self study case terhadap suatu produk teknologi. “Portofolio yang baik itu adalah yang lengkap proses desainnya, mulai dari awal research sampai menjadi prototype” tutur Kak Dara.

Selanjutnya, kami juga mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai salah satu peserta UX Academy yaitu Muhammad Abiyyu Habibi. Selama dua minggu mengikuti UX Academy, Abiyyu mengaku mendapatkan banyak sekali pengetahuan dan insight dalam bidang UX meliputi, teori-teori dalam UX, best practice dalam setiap tahapan UX serta framework & tools yang digunakan pada setiap tahapannya. Menurut Abiyyu, salah satu kegiatan di camp 2 yang paling menarik adalah ketika membuat user journey. Pada sesi hands-on user journey, Abiyyu mengaku mendapatkan banyak insight tentang bagaimana cara mengolah data yang sudah dikumpulkan menjadi suatu user journey.

Gambar 10. Wawancara Bersama Salah Satu Peserta UX Academy (Muhammad Abiyyu Habibi)

Jangan lewatkan keseruan acara selanjutnya di COMPFEST! Ikuti media sosial kami di Twitter @COMPFEST, Instagram @COMPFEST, Facebook COMPFEST, LinkedIn COMPFEST, dan juga website kami di compfest.id (Editorial Marketing/Arik).

--

--