“Manipulator”
Ketika semua harapan tak seindah yang terbayangkan,
Akankah kau selalu berharap hidupmu seindah sajak-sajak yang tertulis?
Nyatanya semua fiksi yang tertulis dengan akhir bahagia tak terjadi ditakdirmu
Nyatanya, tidak selalu ada pelangi setelah hujan reda,
tidak ada cahaya yang muncul tiba-tiba dalam malam malam gelapmu
Realitanya, tidak ada waktu yang tersisa untuk mendengarkan keluh-kesahmu
dan tak satupun yang datang untuk mengusap tetes demi tetes yang membanjiri matamu
Nyatanya kamu yang harus selalu menjadi pelangi, kamulah yang terlahir untuk menjelma menjadi cahaya, kamulah yang meredakan setiap badai
Lihatlah lebih jeli, bukan hidup yang kejam, mungkin kau saja yang terlalu iri