“Manipulator”

Butterfly_Pea
Sebuah Pengakuan — @ButterflyPea
1 min readMay 30, 2020

Ketika semua harapan tak seindah yang terbayangkan,
Akankah kau selalu berharap hidupmu seindah sajak-sajak yang tertulis?

Nyatanya semua fiksi yang tertulis dengan akhir bahagia tak terjadi ditakdirmu
Nyatanya, tidak selalu ada pelangi setelah hujan reda,
tidak ada cahaya yang muncul tiba-tiba dalam malam malam gelapmu

Realitanya, tidak ada waktu yang tersisa untuk mendengarkan keluh-kesahmu
dan tak satupun yang datang untuk mengusap tetes demi tetes yang membanjiri matamu

Nyatanya kamu yang harus selalu menjadi pelangi, kamulah yang terlahir untuk menjelma menjadi cahaya, kamulah yang meredakan setiap badai
Lihatlah lebih jeli, bukan hidup yang kejam, mungkin kau saja yang terlalu iri

--

--

Sebuah Pengakuan — @ButterflyPea
Sebuah Pengakuan — @ButterflyPea

Published in Sebuah Pengakuan — @ButterflyPea

Sebuah cara untuk menghargai kejujuran perasaan, berkenalan dengan jiwa sejati, dan menuliskan tentang apa saja yang bisa ku tulis.

Butterfly_Pea
Butterfly_Pea

Written by Butterfly_Pea

Coffee Lover, Tea Artists, Secret Admirer. Menyederhanakan kata, Mendefinisi rasa, Membahasakan warna. Berbagi untuk mencari arti.