Pengenalan Cloud Computing

Ivan Ramadhan
Core Network Laboratory Tech Page
11 min readOct 23, 2018

Halo para pembaca yang budiman, perkenalkan saya Ivan Ramadhan dan kali ini saya ingin membahas sedikit mengenai cloud computing. Ya cloud computing, teknologi yang bisa kita rasakan ada keberadaanya dan biasa kita gunakan akan tetapi kita tidak tahu secara fisik dimana keberadaannya.

https://www.kcsitglobal.com/cloud-computing-services

Cloud Computing?, pada masa sekarang ini kita sering sekali mendengar dan membaca istilah ini dalam internet maupun di kehidupan nyata. Seringkali tanpa kita sadari sebenarnya kita menggunakan teknologi ini dalam kegiatan sehari-hari kita, contohnya saja dalam melakukan kegiatan dengan layanan-layanan yang ada di internet. Pernahkah kalian menggunakan Gmail (Google Mail) ataupun Ymail (Yahoo Mail) dalam melakukan pengiriman email? ataupun berselancar di media sosial dengan menggunakan facebook ?, Layanan-layanan yang kalian gunakan secara gratis itu sebagian besar telah menggunakan teknologi Cloud Computing. Tidak hanya di kalangan pembisnis saja yang pada saat ini menggunakan Cloud Computing, akan tetapi beberapa bidang lainnya seperti pemerintahan, pendidikan, dan kesehatan pun pada saat ini sudah menggunakan teknologi Cloud Computing.

Dalam mengenal dan memahami cloud computing, layaknya seorang lelaki yang ingin mendapatkan wanitanya maka kita perlu mencari informasi-informasi untuk mengetahui terlebih dulu apa sih cloud computing itu?. Nah setelah mengetahui informasi-informasi tentangnya kita akan lebih mudah dalam melakukan pendekatan. Sama halnya dengan cloud computing, dengan memahami konsep dan pengertian dasar dari cloud computing terlebih dahulu, maka untuk belajar memahami langkah selanjutnya tidak akan sulit. Jadi jika kita ingin mengetahui tentang cloud computing, maka kita harus tahu tentang pengertian dan konsep dasar dari cloud computing.

Pengertian

Sebenarnya terdapat banyak pengertian-pengertian tentang cloud computing yang telah dikemukan oleh para ahli komputer di dunia ini. Dari banyaknya pengertian tentang cloud computing, kita gunakan saja definisi standarisasi umum yang diberikan mengenai cloud computing, yaitu definisi dari NIST (National Institute of Standards and Technology) di dalam salah satu draft publlikasinya yang berjudul The NIST Definition of Cloud Computing. Pada draft publikasi ini Peter Mell dan Timothy Grance mendefiniskan bahwa Cloud Computing adalah sebuah model yang memungkinkan penyajian ketersediaan dimana-mana, kemudahan, kesesuaian dengan permintaan pengguna dalam pengaksesan jaringan, ke sebuah kumpulan sumber daya komputasi (misalnya, jaringan, server, penyimpanan, aplikasi, dan layanan-layanan) yang dapat diakses secara bersama-sama, mudah dikonfigurasi, dan secara cepat dapat disediakan dan disalurkan kepada pengguna dengan peminimalisiran interaksi dengan penyedia layanan (service provider).”

Karakteristik

NIST juga mendefinisikan bahwa agar sesuatu dapat dianggap sebagai cloud computing, maka harus memiliki 5 karakteristik dari cloud computing yaitu On Demand Self Service, Broad Network Access, Resource Pooling, Rapid Elasticity, dan Measured Service.

https://www.marianowo.org/cloud-computing-characteristics-the-worst-advices-weve-heard-for-cloud-computing-characteristics-17780

1. On Demand Self Service

On Demand Self Service merupakan sebuah karakteristik dimana cloud consumer atau pengguna layanan cloud bisa mengkonfigurasikan secara mandiri layanan yang ingin dipakai melalui sebuah sistem, dimanapun dan kapanpun tanpa perlu interaksi manusia dengan pihak cloud provider. Konfigurasi layanan yang dipilih ini harus tersedia segera dan saat itu juga secara otomatis.

Misalnya dengan menggunakan sebuah portal web dan manajemen layanan yang disediakan oleh penyedia cloud, pelanggan dapat melakukan konfigurasi layanan yang disewanya secara cepat dan tanpa perlu campur tangan dari penyedia layanan.

2. Broad Network Access

Broad network access merupakan sebuah karakteristik dimana dalam suatu sistem cloud, kapabilitas layanan dari cloud provider tersedia lewat jaringan dan bisa diakses oleh berbagai jenis perangkat seperti smartphone, tablet, laptop, workstation, dsb. Jadi layanan cloud dari cloud provider ini harus dapat bisa diakses oleh customer melalui jaringan manapun, baik melalui internet maupun melalui jaringan intranet (LAN, MAN, WAN) dengan menggunakan perangkat apapun dan dapat berjalan di web browser pada perangkat tersebut.

Misalnya pelanggan harus dapat dengan mudah mengakses layanan yang dimilikinya dengan menggunakan koneksi internet, baik koneksi internet pribadi maupun publik, dan dengan perangkat apapun tanpa harus terpatok pada sistem operasi maupun versi dari web browser yang digunakan.

3. Resource Pooling

Resource Pooling merupakan sebuah karakteristik dimana sumber daya komputasi (storage, CPU, memory, network bandwidth, dsb.) yang dikumpulkan oleh penyedia layanan (service provider) untuk memenuhi kebutuhan banyak pelanggan (service consumers) dengan model multi-tenant. Sumber daya komputasi ini bisa berupa sumber daya fisik ataupun virtual dan juga bisa dipakai secara dinamis oleh para pelanggan untuk mencukupi kebutuhannya. Jadi pada jaringan cloud computing, lokasi setiap user yang menggunakan layanan berbeda-beda, namun resource (sumber daya) yang digunanakan berada pada satu tempat yang sama (terdapat pada satu data center) dan sumber daya ini dapat dialokasikan dan dibagikan dengan mudah.

Mekanisme multi-tenant ini memungkinkan sejumlah sumber daya komputasi tersebut digunakan secara bersamaan oleh sejumlah user, dapat dialokasikan secara dinamis untuk kebutuhan pelanggan atau pengguna sesuai permintaan. Dengan demikian, pelanggan tidak perlu tahu bagaimana dan darimana permintaan akan sumber daya komputasinya dipenuhi oleh penyedia layanan. Yang terpenting setiap permintaan dapat dipenuhi.

4. Rapid Elasticity

Rapid Elasticity merupakan sebuah karakteristik dimana kapabilitas (kemampuan) dari layanan cloud provider bisa dipakai oleh cloud consumer secara dinamis berdasarkan kebutuhan. Cloud consumer bisa menaikkan atau menurunkan kapasitas layanan. Kapasitas layanan yang disediakan ini biasanya tidak terbatas, dan service consumer bisa dengan bebas dan mudah memilih kapasitas yang diinginkan setiap saat. Jadi sistem cloud disini dapat dengan mudah dikelola oleh pelanggan, termasuk dalam hal melakukan upgrade maupun downgrade kapasitas komputasi komputer (upgrade dan downgrade kapasitas komputer bersifat fleksibel). Dalam hal ini pelanggan juga dapat mengetahui informasi biaya yang dikeluarkan. Dengan mudahnya penambahan maupun pengurangan kapasitas komputasi ini membuat seolah-olah kapasitas yang tersedia tidak terbatas besarnya dan dapat dibeli kapan saja, dengan jumlah berapa saja.

Misalnya ada seorang pelanggan yang menggunakan layanan cloud sebagai penunjang bisnis toko online. Ada beberapa saat ketika website-nya dibanjiri traffic yang tinggi, seperti pada saat lebaran, natal, dan tahun baru. Sehingga pada saat-saat seperti ini tentunya pelanggan tadi membutuhkan spesifikasi layanan yang lebih tinggi daripada yang digunakannya pada saat ini.

Penyedia layanan (Service Provider) harus memastikan bahwa pengguna layanan dapat melakukan upgrade layanannya dengan cepat dan tanpa harus terjadi downtime. Begitu juga ketika pelanggan ingin menurunkan kapasitas layanan, penyedia layanan harus memastikan pengguna dapat melakukan downgrade dengan cepat dan tanpa harus terjadi downtime.

5. Measured Service

Measured Service merupakan sebuah karakteristik dimana pada sistem cloud tersedia layanan untuk mengoptimasi dan memonitor layanan yang dipakai secara otomatis. Dengan monitoring sistem ini, kita bisa melihat berapa resources komputasi yang telah dipakai, seperti: penyimpanan yang telah terpakai, besar CPU dan memori yang digunakan, bandwidth yang telah terpakai, banyaknya layanan yang terpakai, dan seberapa besar jumlah biaya yang muncul dari setiap sumber daya yang telah terpakai . Layanan monitoring ini sebagai bentuk transparansi antara cloud provider dan cloud consumer.

Jadi disini sistem cloud harus bisa mengontrol dan mengoptimalkan resource dengan memanfaatkan kemampuan metering (pengukuran) ataupun monitoring (pemantauan) terhadap penggunaan sumber daya.

Misalnya ketika seorang staff IT ingin dapat memberikan layanan sesuai dengan harapan customer, sementara pada saat yang sama juga dapat memberikan laporan pada manajemen dengan angka akurat yang digunakan untuk mengukur total biaya dan laba atas investasi yang dihasilkan oleh infrastruktur.

Deployment Models

https://www.uniprint.net/en/7-types-cloud-computing-structures/

Dari sisi untuk siapa cloud computing itu dibuat, terdapat empat deployment models yaitu Private Cloud, Community Cloud, Public Cloud, dan Hybrid Cloud.

1. Private Cloud, merupakan cloud yang infrastrukturnya dibuat untuk penggunaan eksklusif oleh satu organisasi (perusahaan) yang terdiri dari banyak konsumen. Infrastrukturnya mungkin dimiliki, dikelola, dan dioperasikan oleh organisasi, pihak ketiga, atau keduanya, dan mungkin infrastrukturnya ada di dalam atau di luar tempat organisasi tersebut. Untuk aksesnya hanya organisasi tersebut yang dapat mengaksesnya.

2. Community Cloud, merupakan cloud yang infrastrukturnya dibuat untuk penggunaan eksklusif oleh komunitas konsumen tertentu dari organisasi-organisasi yang memiliki kepentingan yang sama. Infrastrukturnya mungkin dimiliki, dikelola, dan dioperasikan oleh satu atau lebih organisasi didalam suatu komunitas, pihak ketiga, atau keduanya. infrastrukturnya ada di dalam atau di luar tempat organisasi tersebut dan aksesnya hanya dapat diakses oleh organisasi-organisasi yang terdapat pada komunitas tersebut.

3. Public Cloud, merupakan cloud yang infrastrukturnya dibuat untuk penggunaan terbuka oleh masyarakat umum. Infrastrukturnya mungkin dimiliki, dikelola, dan dioperasikan oleh perusahaan, akademik, atau organisasi pemerintah, atau beberapa gabungan dari mereka. Infrastrukturnya biasanya berada di cloud provider. Aksesnya dapat diakses oleh pengguna umum.

4. Hybrid Cloud, merupakan cloud yang infrastrukturnya dibuat dari gabungan dua atau lebih infrastruktur cloud yang berbeda (private, community, atau public) yang tetap menjadi cloud yang unik. Misalnya suatu perusahaan ingin agar konsumen dapat mengakses mereka, akan tetapi juga ingin data-datanya tetap aman. Maka bagian yang dapat diakses tersebut akan menggunakan public cloud, sedangkan untuk data-datanya akan menggunakan private cloud.

Service Models

https://slideplayer.com/slide/11943109/

Terdapat tiga model layanan yang dapat ditawarkan oleh cloud yaitu Software as a Service (SaaS), Platform as a Service (PaaS), dan Infrastructure as a service(IaaS).

1. Software as a Service (SaaS), layanan yang diberikan ke pengguna adalah pengguna dapat menggunakan aplikasi dari provider yang berjalan di infrastruktur cloud. Aplikasi dapat diakses dari berbagai perangkat pengguna melalui interface seperti web browser (misalnya email berbasis web), atau antarmuka program lain. Pada layanan ini pengguna tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur cloud yang mendasarinya termasuk jaringan, server, sistem operasi, penyimpanan, atau bahkan kemampuan aplikasi. Jadi ibaratnya saat kita berlangganan internet kita tidak perlu tahu bagaimana topologi jaringan maupun perangkat-perangkat yang digunakan provider, yang penting kita dapat menggunakan internetnya. Contoh dari layanan ini adalah gmail, facebook, skype, dan masih banyak lagi.

2. Platform as a Service (PaaS), layanan yang diberikan ke pengguna adalah pengguna dapat menjalankan aplikasi yang mereka buat atau diperoleh sendiri pada infrastruktur cloud dengan menggunakan bahasa pemrograman, libraries, service, dan tool yang didukung oleh provider. Pengguna tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur cloud yang mendasarinya termasuk jaringan, server, sistem operasi, atau penyimpanan, tetapi memiliki kendali atas aplikasi yang digunakan dan kemungkinan pengaturan konfigurasi untuk lingkungannya. Jadi pada layanan ini pengguna tinggal menjalankan saja aplikasi yang dimilikinya tanpa perlu memikirkan infrastruktur dan environment agar aplikasi tersebut bisa berjalan. Ibaratnya seperti kita menginap di sebuah penginapan, kita tidak perlu memikirkan bagaimana perwatan kamar penginapan tersebut yang penting kita bisa tidur. Contoh dari layanan ini adalah layanan web hosting.

3. Infrastructure as a Service (IaaS), layanan yang diberikan ke pengguna adalah pengguna dapat menggunakan sumber daya pemrosesan, penyimpanan, jaringan, dan sumber daya komputasi mendasar lainnya dimana konsumen dapat menerapkan dan menjalankan perangkat lunak, yang dapat mencakup sistem operasi dan aplikasi. Pengguna tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur cloud yang mendasarinya tetapi memiliki kendali atas sistem operasi, penyimpanan, aplikasi, dan beberapa kontrol terbatas dari komponen jaringan. Layanan ini seperti kita menyewa komputer virtual pada infrastruktur cloud. Jadi ibaratnya kita menyewa sebuah ruko, kita bebas mau membuat ruko itu seperti apa dan isinya mau diisi apa saja. Contoh dari layanan ini adalah Microsoft Azure, Amazon EC2, Google Cloud Platform, dan masih banyak penyedia-penyedia lainnya.

Manfaat

Teknologi cloud computing pada masa kini sudah menjadi trend dan populer di kalangan pembisnis maupun bidang-bidang lainnya. Banyak perusahaan-perusahaan besar beralih untuk menggunakan teknologi ini dalam mengembangakan bisnis dan perusahaannya, seperti Google, Yahoo, IBM, Oracle, dan banyak perusahaan-perusahaan lainnya. Lalu apa yang membuat perusahaan-perusahaan ini beralih menggunakan teknologi ini?, pastinya para perusahaan-perusahaan ini beralih menggunakan teknologi cloud computing karena teknologi ini mempunyai banyak kelebihan dan manfaat. Apa saja manfaat yang ditawarkan oleh teknologi cloud computing hingga membuat perusahaan-perusahaan beralih menggunakan teknologi ini?.

Nah ada banyak sekali manfaat yang ditawarkan oleh teknologi cloud computing, diantaranya adalah :

1. Skalabilitas, dengan cloud computing kita bisa menambah kapasitas penyimpanan data kita tanpa harus membeli peralatan tambahan, misalnya hardisk dll. Kita cukup menambah kapasitas yang disediakan oleh penyedia layanan cloud computing.

2. Aksesibilitas, kita bisa mengakses data kapanpun dan dimanapun kita berada, asal kita terkoneksi dengan internet, sehingga memudahkan kita mengakses data disaat yang penting.

3. Keamanan, data kita bisa terjamin keamanan nya oleh penyedia layanan cloud computing, sehingga bagi perusahaan yang berbasis IT, data bisa disimpan secara aman di penyedia cloud computing. Itu juga mengurangi biaya yang diperlukan untuk mengamankan data perusahaan.

4. Kreasi, para user bisa melakukan/mengembangkan kreasi atau project mereka tanpa harus mengirimkan project mereka secara langsung ke perusahaan, tapi user bisa mengirimkan nya lewat penyedia layanan cloud computing.

5. Data yang aman, ketika terjadi bencana alam data milik kita tersimpan aman di cloud meskipun hardisk atau gadget kita rusak.

6. Fresh software, dengan penggunaan cloud tepatnya pada jenis SaaS (Software as a Service), versi terbaru dari aplikasi yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis akan disediakan kepada semua customer(pengguna) segera setelah aplikasi tersebut dirilis. Pembaharuan (upgrade ataupun update) akan segera memberikan fitur dan fungsi baru kepada pengguna ataupun pekerja untuk membuat mereka lebih produktif. Terlebih lagi, peningkatan atau pembaharuan pada software biasanya sangat sering dirilis.

7. Do more with less, dengan cloud computing perusahaan dapat mengurangi banyaknya data center (pusat data) mereka. Pengurangan beberapa server, biaya perangkat lunak, dan jumlah staf dapat mengurangi biaya IT tanpa mempengaruhi kemampuan dari organisasi IT dari perusahaan tersebut

8. Flexible costs, biaya cloud computing lebih fleksibel dari pada metode dengan membangun server sendiri. Pada saat penggunaan server memuncak, perusahaan hanya perlu memesan penambahan kapasitas dan membayarnya untuk penambahan tersebut. Dan pada saat penggunaan server sudah menurun, perusahaan juga bisa mengurangi kapasitas servernya sehingga biaya yang dikeluarkan juga menurun. Berbeda dengan model tradisional (membangun server sendiri) yang mengharuskan pembelian atau penambahan kapasitas pada saat server sedang memuncak dan kapasitas tersebut akan menganggur saat penggunaan server menurun.

9. Always-on availability, dengan menggunakan cloud computing maka uptime dari server (keberlangsungan hidup server) akan terjaga, sehingga akan jarang sekali terjadi downtime (sever mati). Sebagian besar penyedia layanan cloud (Cloud Service Provider) sangat menjaga sekali kualitas layanan yang mereka berikan ke pengguna, salah satunya yaitu dengan menjaga kebertahanan 99,99% uptime server. Koneksi dari server cloud ke internet akan selalu tersedia dan pengguna akan selalu bisa terhubung dengan server cloud selama pengguna tersebut terkoneksi dengan internet.

10. Improved collaboration, dengan aplikasi pada cloud computing dapat meningkatkan kerjasama dengan mengizinkan berbagai kelompok orang yang tersebar di dunia ini untuk bertemu secara virtual dan dengan mudah dapat berbagi informasi secara real time melalui penyimpanan bersama (shared storage). Kemampuan ini dapat mengurangi waktu untuk berbelanja (time-to-market), meningkatakan pengembangan produk, dan meningkatkan pelayanan ke pada pelanggan (customer).

11. Cloud computing is more cost effective, cloud computing dapat membuat biaya lebih efektif karena perusahaan tidak perlu membeli perlengkapan, membangun, dan mengoperasikan data center. Perusahaan-perusahaan tidak harus mengeluarkan uang yang significant terhadap perangkat keras, fasilitas, layanan dan aspek pengoperasian lainnya. Jika menggunakan metode tradisional (membangun server sendiri), maka perusahaan dapat mengeluarkan berjuta-juta bahkan bermilliar-milliar untuk data center sebelum mendapatkan investasi balik dari data center tersebut.

12. Facilitate Merger & Aquisitions activity, cloud computing memberikan kemudahan bagi perusahaan-perusahaan dalam melakukan kegiatan merger dan akuisisi perusahaan. Cloud computing menyediakan (mengakomodasi) aktivitas merger dan akuisisi dengan cepat sehingga kedua perusahaan tersebut dapat menjadi lebih cepat dan lebih efisien. Jika menggunakan sistem komputasi tradisional (membangun server sendiri), maka migrasi aplikasi dan data center memerlukan waktu bertahun-tahun sebelum kedua perusahaan tersebut dapat berjalan dalam satu susunan perusahaan yang sama.

13. Less environmental impact, dengan tekonologi cloud computing ini mengurangi dampak terhadap linkungan. Dengan data center yang lebih sedikit di seluruh dunia dan operasi yang lebih efisien, maka secara tidak langsung secara kolektif kita juga mengurangi dampak terhadap lingkungan. Perusahaan yang menggunakan sumber daya bersama akan meningkatkan reputasi perusahaan

Nah sekian penjelasannya tentang cloud computing, mohon maaf jika terdapat kesalahan dan mohon saran atau komentarnya yang bisa anda tulis di kolom komentar jika berkenan. Terimakasih telah membaca artikel ini.

Referensi :

faculty.winthrop.edu/domanm/csci411/Handouts/NIST.pdf

Buku “Smart City Beserta Cloud Computing Dan Teknologi — Teknologi Pendukung Lainnya” oleh I Putu Agus Eka Pratama.

http://smuet.lecture.ub.ac.id/files/2012/06/E-Book-Pengantar-Cloud-Computing-R1.pdf

--

--