Startup Series 18: Cerita Try Wibisono Mengembangkan Startup di Bidang Kesehatan
Halo! Setelah sempat absen selama seminggu, Startup Series kembali hadir di COZORA. Bagi kamu yang belum sempat mengikuti livecast Startup Series ke-18, yuk simak rangkuman livecast yang menghadirkan founder jasa layanan homecare Insan Medika, Try Wibowo.
Try bukanlah sekedar anak muda biasa. Sosok inspiratif ini ternyata memiliki pertimbangan yang matang meskipun penuh tantangan . Selepas kelulusan SMA pada tahun 2010, Try memutuskan untuk tidak melanjutkan ke bangku perguruan tinggi. Waktu itu mindset yang tertanam di otaknya adalah kuliah itu bukan sesuatu yang penting. Perjalanan Try selepas kuliah dimulai di Bali. Di Pulau Dewata ini ia pernah bekerja menjadi pramusaji dan pramuniaga di toko buku. Setelah setahun merantau, ia diminta oleh ibunya untuk pulang ke Ngawi. Sesampainya di kampung halaman, rencana tentang masa depan Try dipertanyakan oleh ibunya. Akhirnya ia berhasil meyakinkan ibunya bahwa ia ingin membuka bisnis jasa pelatihan.
Terinspirasi Oleh Ibu
Ketika moderator kami menanyakan darimana Try mendapat inspirasi untuk mendirikan Insan Medika, ia menjawab ibunya adalah inspirasi bagi startup yang mulai dikembangkan pada tahun 2013 ini. Di Ngawi Try dibesarkan oleh ibunya, seorang single parent sekaligus pendiri kursus baby sitter. Dengan membuka kursus baby sitter, beliau tidak hanya mengajarkan keterampilan, tetapi sekaligus membuka peluang kerja bagi masyarakat setempat. Dari pengalaman ibunya inilah pada tahun 2010 Try memberanikan diri untuk membuka lembaga pendidikan berjenjang Diploma 1 bagi calon asisten perawat. Saat itu lokasi yang dipilih Try adalah Jember. Untuk kawasan timur Pulau Jawa, Jember adalah kota pendidikan yang nampaknya potensial untuk bisnis yang diinginkan oleh Try.
Pada bulan Juli 2010, lembaga pendidikan bentukan Try mulai berjalan secara efektif. Sistem yang ia gunakan dalam menjalankan lembaga pendidikan asisten perawat ini bersumber dari pedoman yang dikeluarkan oleh pemerintah. Masa belajar calon asisten perawat adalah 1 (satu) tahun dengan rincian 10 (sepuluh) bulan pelajaran di kelas dan 2 (dua) bulan magang di rumah sakit. Bagi siswa dengan pendidikan terakhir SMP, selain menyelesaikan program D1 mereka juga diwajibkan mengikuti Paket C yang setara dengan pendidikan tingkat SMA. Penerapan sistem seperti ini masih dirasa baik pada tahun 2010, namun tidak potensial untuk diteruskan pada tahun-tahun selanjutnya. Pada tahun 2011 SMK-SMK Kesehatan mulai muncul dengan kualitas lulusan yang dianggap setara dengan pendidikan D1 asisten perawat serta ijazah paket C mulai dianggap remeh. Mau tak mau, Try harus mengubah haluannya jika ingin tetap bertahan dengan bisnisnya di bidang kesehatan.
Mencoba Bermitra
Dengan melihat kondisi yang sudah tidak kondusif lagi untuk melanjutkan lembaga pendidikan yang ia bangun, Try memutuskan untuk mulai menggarap bisnis homecare dengan nama Insan Medika. Meskipun bisnis homecare bukanlah sesuatu yang baru, Try berhasil menemukan celah yang ada dari para pendahulunya. Menurut Try, para calon pesaingnya ini tidak mementingkan latar belakang pendidikan tenaga kerja mereka. Cukup dengan bermodalkan KTP, seseorang sudah bisa bekerja. Kondisi seperti ini justru tidak diinginkan oleh Try. Tenaga kerja yang bekerja di bawah nama Insan Medika haruslah mereka yang sudah tersertifikasi.
Pada tahun 2013 Try mencoba menjalin kerjsama dengan 300 SMK Kesehatan di seluruh Indonesia. Tujuan dari kerjasama ini tak lain untuk memperoleh tenaga kerja yang handal. Tawaran kerjasama ia sebarkan via e-mail. Dari 300 sekolah tersebut, sekitar 20% meresponnya.
Selain itu, Try juga mencoba membuat website Insan Medika untuk memperkenalkan bisnisnya secara luas dan menjaring calon klien. Sempat frustasi karena tidak bisa mengotak-atik website yang ia inginkan, Try akhirnya mempekerjakan seorang web developer. Namun ternyata Try masih belum puas dengan website Insan Medika. Saat itu website startupnya belum muncul di halaman pencarian utama Google. Sebagai seseorang yang senang mengikuti forum online, Try mencoba mempromosikan Insan Medika di Kaskus dan tokobagus (saat ini dikenal sebagai OLX) sekaligus.
Akhir kata, bisnis homecare menurut Try bukanlah sesuatu yang seharusnya dipandang remeh. Meskipun terlihat sederhana, nyatanya jasa layanan homecare ini dibutuhkan, terutama di kota-kota besar. Sejak awal Try menyadari bahwa segmen utama yang disasar dari binis ini adalah kalangan kelas menengah ke atas. Try pun tak sungkan untuk berbagi kiatnya dalam membangun bisnis homecare ke para penyimak live cast Cozora. Menurut Try, selain memilih SDM yang handal, perusahaan penyedia jasa layanan homecare harus mampu membangun citra yang baik. Citra ini tidak hanya sebatas tampilan website yang bagus, tetapi juga didapatkan dengan meminta testimoni klien yang menyukai layanan mereka.
Cheers,