OSPF dan Contoh Implementasinya pada Cisco

Ismail Hakim
Cyberkarta
Published in
3 min readSep 15, 2022

Open Shortest Path First (OSPF) adalah salah satu contoh routing protocol pada Interior Gateway Protocol (IGP). OSPF bersifat non-proprietary, artinya OSPF adalah standar terbuka dan dapat digunakan pada vendor jaringan apa pun. Routing protocol ini didefinisikan pada standard RFC 2328.

Computer Networking
Photo by Jordan Harrison on Unsplash

Link-State Protocol

OSPF adalah link-state protocol, artinya router yang dikonfigurasi dengan OSPF memiliki peta menyeluruh konektivitas pada jaringan. Dengan menggunakan peta konektivitas tersebut, tiap-tiap node pada jaringan secara independen menghitung jarak terpendek untuk mencapai jaringan pada node lainnya.

Shortest Path First (SPF)

OSPF menggunakan algoritme Shortest Path First (SPF) untuk mencari jalur terbaik menuju tujuan. Jalur tersebut merupakan jalur yang terpendek berdasarkan perhitungan dengan menggunakan algoritme Djikstra. Berikut ini adalah implementasi dari algoritme Djikstra pada OSPF.

  1. OSPF dimulai dengan mengirimkan hello packet kepada router-router terdekat lainnya. Hello packet ini berfungsi untuk mencari router lain yang sudah terkonfigurasi dengan OSPF.
  2. Tiap router tersebut kemudian mengirimkan Link-State Advertisement (LSA) kepada semua router yang tergabung pada area OSPF yang sama. LSA ini berisi state (topologi) dan cost untuk mencapai jaringan yang terkoneksi langsung dengan router tersebut.
  3. Setelah semua router bertukar pesan LSA satu dengan lainnya, tiap-tiap router membuat Link-State Database (LSDB) yang berisi topologi lengkap dari jaringan tersebut.
  4. Dengan data yang sudah tercatat pada LSDB, tiap-tiap router yang tergabung pada area OSPF menghitung cost terkecil untuk mencapai tujuan.
    cost = 10.000.000 / bandwidth
  5. Dari hasil perhitungan cost tersebut, router memasukkan jalur dengan cost terendah menuju setiap jaringan yang terdaftar pada OSPF ke dalam tabel routing miliknya.

Konfigurasi OSPF pada Cisco

Untuk memulai konfigurasi OSPF, masuk ke dalam global configuration mode.

enable

configure terminal

Kemudian tentukan process-id, ip address, wildcard mask, dan area-id.

router ospf <process-id>

network <ip-address> <wild-card-mask> area <area-id>

  • Process-id adalah identifier berupa angka yang sifatnya unik di dalam router tersebut. Process-id berfungsi membedakan konfigurasi OSPF apabila pada router tersebut dikonfigurasi dengan beberapa OSPF berbeda.
  • Ip address yang dimasukkan adalah alamat jaringan yang terkoneksi langsung ke router tersebut. Kemudian tambahkan wildcard mask sebagai representasi dari CIDR prefix. Wildcard mask nilainya berkebalikan dengan subnet mask.
    Contoh: jaringan 192.168.100.0/24 dituliskan 192.168.100.0 0.0.0.255
  • Area-id bersifat unik kepada tiap area pada OSPF. Apabila hanya ada satu area OSPF, Anda bisa menggunakan area 0.

Contoh implementasinya adalah pada topologi berikut ini.

Konfigurasi pada RT 0.

enable

configure terminal

router ospf 10

network 192.168.100.0 0.0.0.0.255 area 0

network 10.10.1.0 0.0.0.252 area 0

Konfigurasi pada RT 1.

enable

configure terminal

router ospf 10

network 192.168.200.0 0.0.0.0.255 area 0

network 10.10.1.0 0.0.0.252 area 0

--

--