Alasan Utama Iklan Native Lebih Dianjurkan Dibandingkan Iklan Banner

Dable
Dable Indonesia Blog
5 min readAug 2, 2021

Iklan banner dinilai tidak terlalu menguntungkan bagi pengguna internet

Iklan banner pernah menjadi salah satu kesuksesan besar bagi industri internet.

Pengiklan sangat senang melihat iklan mereka ditampilkan hampir di setiap sudut internet dan Publisher sangat senang memperoleh aliran pendapatan tambahan selain advertorial.

Sedikit yang menyadari bahwa keberhasilan ini pada dasarnya tidak bermanfaat bagi pengguna internet.

Pengalaman membaca pengunjung situs sangat terganggu dan waktu unduh halaman (page loading time) rata-rata meningkat tajam.

Cukup lama pengguna internet menderita akibat iklan banner hingga akhirnya muncul native ads.

Native ads berhasil memecahkan masalah yang telah lama dialami pengguna internet. Pertumbuhannya cepat dan diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan di tahun-tahun berikutnya.

Popularitas native ads yang meningkat pesat dirasa tidak mengejutkan seiring pentingnya pengalaman pengguna dalam industri internet.

Berikut kami simpulkan 4 alasan utama bagaimana native ads bisa mengalahkan iklan banner dan mengapa native ads akan menjadi format iklan mainstream di masa depan.

Dable Native Ad

Native ads menghasilkan traffic lebih baik

Alasan mengapa native ads menonjol bukan hanya karena formatnya yang tidak mengganggu dan tampak seperti editorial, tetapi karena pemanfaatan pemasaran konten (content marketing).

Dibandingkan dengan iklan banner biasa yang menekankan pada keterpaparan seluas-luasnya, native ads lebih fokus pada pengalaman pengguna sebelum dan sesudah klik.

Tampilan yang tidak mengganggu membuat pengguna merasa lebih nyaman dan menghindari timbulnya pengguna yang tidak sengaja atau salah mengklik iklan.

Source : Redefining Native(Oath)

“Pengguna lebih bersedia untuk berbagi konten dari native ads. Ini tidak umum untuk iklan banner”

Lebih penting lagi, konten menarik dan berwawasan luas yang disiapkan di landing page menciptakan dorongan yang kuat bagi pengguna untuk tinggal lebih lama, menghasilkan page view dan rerata durasi sesi (average session duration) lebih tinggi.

Native ads dapat memberikan hasil lebih baik, dibanding iklan banner. Kami juga menemukan fenomena menarik bahwa pengguna lebih bersedia untuk berbagi konten dari native ads. Ini tidak umum untuk iklan banner,” ujar Hoyoung Lee, Country Manager Dable Indonesia.

Apabila native ads digunakan dengan baik, situs web akan mendapat lebih banyak traffic berkualitas yang dihasilkan dari pengunjung baru yang masuk. Basis pengguna yang semakin besar, selanjutnya akan menjadi sumber penilaian yang bagus mengenai iklan yang ditayangkan dan mendorong momentum pertumbuhan untuk bisnis yang stagnan.

Native ads menawarkan relevansi yang lebih tinggi

Tak seperti iklan banner, yang hanya mengandalkan penargetan audiens, mekanisme eksposur pada native ads didasari oleh penargetan audiens dan penargetan kontekstual.

Hanya ketika audiens yang disasar sesuai dengan demografi yang diinginkan Pengiklan, serta judul iklan sesuai dengan artikel dan konteks yang sedang dibaca pengguna, maka native ads akan ditampilkan.

Misalnya, native ads akan menayangkan iklan tentang produk kecantikan yang menargetkan wanita muda di bawah artikel berita peragaan busana alih-alih berita kompetisi balap mobil.

“Native ads secara signifikan mengaburkan batas antara iklan dan konten editorial dan pada akhirnya menghasilkan CTR yang lebih baik.”

Untuk semakin meningkatkan relevansi native ads, situs web harus memanfaatkan teknologi rekomendasi konten untuk merekomendasikan artikel relevan yang mungkin diminati oleh pengunjung situs web.

Pendekatan ini untuk memastikan bahwa iklan milik Pengiklan tidak hanya ditampilkan kepada pembaca yang cenderung mengklik iklan, tetapi juga ditempatkan dalam konteks yang lebih relevan sehingga pengguna tidak menganggap iklan tersebut mengganggu.

Native ads secara signifikan mengaburkan batas antara konten iklan dan konten editorial dan pada akhirnya menghasilkan rasio klik-tayang (CTR) yang lebih baik.

Native ads cenderung menarik perhatian

Source : Redefining Native(Oath)

Kita memasuki era ‘kebutaan banner’ dimana pengguna internet secara tidak sadar mengabaikan informasi pada banner.

Orang-orang sudah terbiasa dengan iklan banner yang mengganggu dan melewatkannya seolah-olah tidak ada.

Menurut penelitian, sekitar 44% uang yang dihabiskan untuk iklan terbuang sia-sia untuk iklan yang tetap tidak dilihat oleh pengunjung situs web. Secara keseluruhan, CTR rata-rata untuk iklan banner terus menurun.

Sementara fenomena ini telah menjadi masalah yang harus dihadapi Pengiklan, native ads dengan fitur-fiturnya yang berpusat pada pengguna, diharapkan menjadi solusi terbaik.

Dilaporkan bahwa pengguna internet bersedia mengklik native ads meskipun mereka telah mengenali iklan tersebut. Rata-rata CTR untuk native ads juga luar biasa lebih tinggi 57% dibandingkan dengan iklan banner.

Menghadirkan native ads serta memberikan pengalaman periklanan yang lebih baik adalah satu-satunya jalan keluar untuk mengatasi ‘kebutaan banner’.

Native ads sangat jarang diblokir

Untuk mengatasi tampilan iklan banner dan display yang mengganggu, semakin banyak pengguna internet saat ini memilih untuk memasang pemblokir iklan untuk menghindari gangguan visual.

Menurut sebuah penelitian, sekitar 30% pengguna internet di seluruh dunia sekarang menggunakan pemblokir iklan, menandakan semakin tidak populernya iklan banner.

Sebaliknya, native ads tampaknya tidak memiliki masalah yang mengganggu pengalaman membaca. Selain itu, sangat kecil kemungkinan native ads diblokir.

Source : What is the Most Hated Online Advertising Techniques in Korea?[kobaco]

Pasalnya, setiap native ads membutuhkan platform periklanan untuk melakukan kerja sama yang mendalam dengan masing-masing Publisher media.

“Native ads jarang dikenali sebagai target oleh perangkat lunak pemblokir iklan, mendapatkan lebih banyak peluang dilihat tanpa mengganggu pembaca keseluruhan.”

Format native ads dibuat dan dipadukan dengan baik ke dalam situs web. Seringkali, sulit untuk mengatakan apakah native ads merupakan iklan atau bukan jika Anda tidak membacanya dengan seksama.

Oleh karena itu, native ads jarang dikenali sebagai target oleh perangkat lunak pemblokir iklan, sehingga memperoleh lebih banyak peluang eksposur tanpa mengganggu pengalaman pengguna.

Konten ini ditulis oleh Edison Chen yang merupakan Sales Manager, Advertiser Solution di Dable.

--

--