Google Sheets 01: Dasar-Dasar Google Sheets dan Perhitungan Statistika
Menjelaskan tentang dasar-dasar google sheets dan implementasi perhitungan statistika pada google sheets
Sebagai seorang mahasiswa departemen biologi, penelitian merupakan hal lumrah yang sering dilakukan. Setiap penelitian pasti menghasilkan data. Data-data yang dihasilkan merupakan data mentah dan memerlukan analisis untuk menemukan suatu wawasan dan menjawab suatu permasalahan. Analisis data menjadi mudah ketika dilakukan dengan bantuan sofware.
Google sheets merupakan salah satu software yang dapat membantu kita untuk melakukan analisis data. Ini adalah aplikasi spreadsheet berbasis cloud yang artinya dapat dijalankan secara online melalui web browser tanpa perlu melakukan instalisasi dan membeli lisensi produk terlebih dahulu (gratis).
Google sheets memiliki banyak sekali fitur-fitur yang dapat memudahkan kita melakukan analisis data. Ada banyak fitur dari google sheets, seperti data selalu up-to-date, data tersimpan secara aman di cloud, kolaborasi, terintegrasi dengan artificial intelegence, terintegrasi dengan banyak aplikasi google lainnya, dll.
Daftar isi:
1. Dasar-dasar Google Sheets
2. Fitur-fitur Google Sheets
3. Statistika Dasar dengan Google Sheets
4. Add-Ons untuk Google Sheets
5. Sumber Belajar Google Sheets
1. Dasar-dasar Google Sheets
Untuk menjadi seseorang yang menguasai google sheets, kita harus mempelajari dasar-dasar google sheets terlebih dahulu. Ada beberapa hal-hal dasar yang setidaknya harus kalian pahami saat mulai mempelajari google sheets.
Membuat woorkbook baru
Hal dasar pertama yang harus kalian pahami adalah membuat file baru atau workbook baru (lembar kerja). Untuk melakukan hal tersebut, kalian bisa membuka dasboard google sheets disini.
Untuk membuat workbook baru, klik simbol plus (+) yang berada di atas tulisan “Blank”. Setelah itu, akan muncul tampilan lembar kerja baru pada google spreadsheets.
Terdapat cara lain untuk membuat workbook baru di google sheets, yaitu lewat google drive. Pertama, masuk ke halaman google drive kalian masing-masing disini. Kemudian, fokus pada bagian kiri atas dan cari tulisan “New”.
Untuk membuat lembar kerja baru, klik tulisan “New” tersebut dan pilih google sheets. Kemudian, akan muncul tampilan lembar kerja baru pada google sheets.
Struktur dan bagian-bagian pada workbook
Struktur dasar google sheets dibagi menjadi dua bagian, yaitu ribbon dan sheets. Ribbon berisi beberapa menu dan sheet berisi kumpulan kotak sel [1]. Bisa dilihat pada gambar di bawah ini untuk terminologi google sheets.
Ribbon berisi bagian bagian seperti, sheet home, sheet name, quick access toolbar, command, etc. [2].
Kemudian, sheet berisi baris dan kolom yang membentuk sel.
Baris dan kolom
Kolom adalah rentang sel vertikal yang diberi label dengan huruf yang melintang di bagian atas workbook, sedangkan baris merupakan rentang sel horizontal, diberi label dengan angka yang berada di sisi kiri workbook [1].
Ada beberapa perlakuan yang biasanya berkaitan dengan baris dan kolom, seperti memperbesar ukuran, menambahkan atau menyisipkan, dan menghapus baris atau kolom.
Pertama, untuk memperbesar ukuran baris atau kolom, kalian harus mengarahkan cursor ke bagian nama baris atau kolom.
Kedua, untuk menambahkan baris atau kolom dapat dengan memilih posisi kolom atau baris yang akan ditambahkan terlebih dahulu. Kemudian klik kanan dan pilih opsi “insert row” atau “insert column”.
Ketiga, hampir sama seperti menambahkan kolom atau baris baru, untuk menghapus kolom atau baris tingal memilih opsi “Delete column” atau “Delete row”.
Aturan sintaks google sheets
Seperti halnya bahasa pemrograman, penulisan formula atau sintaks pada google sheets juga memiliki beberapa aturan. Pertama, kalian harus memilih sel yang akan digunakan untuk menempatkan formula atau operasi perhitungan.
Kemudian, ketika ingin menuliskan formula atau rumus perhitungan harus diawali dengan tanda “sama dengan” (=
). Setelah itu, kalian bisa menuliskan nama formula.
Selanjutnya, ada beberapa nilai yang harus diisi di dalam formula tersebut. Pengisian nilai tersebut dapat dituliskan secara langsung atau dengan menyeleksi baris dan kolom yang berisi data.
Perlu diperhatikan, ketika menuliskan data pada formula secara langsung, setiap data harus dipisahkan menggunakan tanda koma (,
). Perlu diperhatikan, angka desimal pada google sheets ditandai dengan tanda titik bukan tanda koma (misal: 34.2).
Langkah terakhir, yaitu dengan menekan tombol “enter”. Setelah itu akan muncul hasil dari perhitungan tersebut (60
).
Untuk perhitungan yang melibatkan sedikit data, kami sarankan menuliskan data pada formulanya secara langsung. Akan tetapi, ketika data berjumlah sangat banyak lebih baik untuk menuliskannya pada kolom tertentu terlebih dahulu sebelum dikenai operasi perhitungan.
Operasi aritmatika
Selanjutnya, kita akan mencoba operasi aritmatika pada google sheets. Operasi aritmatika terdiri dari penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan ekponensial.
Untuk mengimplementasikan setiap operator tersebut, kita harus memerhatikan aturan penulisan sintaks google sheets. Pertama, kita mulai dengan menambahakan tanda “=” pada sel yang akan ditempatkan untuk operasi aritmatika tersebut.
Ketika bekerja dengan spreadsheets, kalian akan sering menemukan operasi aritmatika pada data.
Refrensi relatif dan absolut
Terdapat dua jenis refrensi unik yang ada di google sheets, yaitu refrensi relatif dan absolut. Referensi digunakan dalam rumus untuk melakukan penghitungan, dan fungsi isian yang dapat digunakan untuk melanjutkan rumus ke samping, ke bawah, atau ke atas [2].
Refrensi relatif memberikan kebebasan fungsi pengisian untuk melanjutkan suatu formula atau nilai tanpa batasan [2]. Hal ini sangat membantu kita ketika ingin melanjutkan suatu rumus atau formula ke sel lainnya.
Misalkan kita ingin mengisi kolom total dengan jumlah masing masing nilai UAP ditambahkan dengan nilai UAS. Pertama, kita harus memasukan operasi matematika pada sel pertama =A2+B2
.
Tidak efektif jika menuliskan rumus satu persatu pada lanjutan sel C2
hingga sel C7
dengan cara manual, apalagi juga data kita berjumlah sangat banyak. Refrensi relatif dapat menjadi jawaban dari permasalahan tersebut [2]. Menggunakan refrensi relatif untuk formula ke baris lanjutan, cukup dengan seret rumus ke bawah dengan menahan kotak biru kecil di sudut kanan bawah sorotan biru di sekitar sel asli.
Refrensi relatif dapat mempersingkat waktu kita untuk tugas-tugas tertentu. Untuk memeriksa apakah formula tersebut berjalan seperti yang di inginkan, dapat menampilkannya dengan View>Show>Formulas.
Selain refrensi relatif, juga terdapat refrensi absolut yang digunakan untuk mengunci refrensi sesuai dengan sel yang kita atur. Ini mengunci referensi sel dalam rumus sehingga google sheet tahu untuk tidak memindahkan referensi saat rumus dipindahkan [1].
Sintaks refrensi mutlak ditandai dengan tanda dollar $
, contohnya seperti $A$1
. Terdapat tiga perbedaan penggunaan tanda dollar dalam refrensi absolut.
=$A$1
→ mutlak untuk kolom dan baris=$A1
→ mutlak hanya untuk kolom dan baris tetap relatif.=A$1
→ mutlak hanya untuk baris dan kolom tetap relatif.
Mari kita coba mengimplementasikan refrensi absolut untuk perhitungan total pembayaran nasi kotak.
Pada gambar tersebut, kita ingin menghitung total pembayaran nasi kotak dengan melakukan perkalian antara jumlah nasi kotak dengan harga. Seperti biasa, hal pertama adalah menuliskan rumus dan memilih sel terkait. Setelah selesai langkah tersebut, tinggal menekan “enter” dan akan menghasilkan sebuah hasil perhitungan.
Kemudian, seret rumus ke bawah dengan menahan kotak biru kecil di sudut kanan bawah sorotan biru di sekitar sel asli. Hasilnya adalah perhitungan perkalian yang absolut terhadap sel B8
. Sel B3
sampai B6
akan tetap relatif.
Untuk memeriksa apakah hasil tersebut sesuai dengan rumus yang kalian harapkan, kalian dapat menampikan formula dari masing-masing sel dengan View>Show>Formulas.
2. Fitur-fitur Google Sheets
Google Sheets dilengkapi dengan beberapa fitur-fitur powerfull yang membuat orang memilih untuk menggunakan aplikasi ini. Beberapa fitur-fitur tersebut, antara lain:
Kolaborasi
Kolaborasi merupakan salah satu fitur google sheets yang sangat populer dan paling banyak digunakan. Kolaborasi memukinkan untuk membagikan sheet kita ke orang lain.
Dengan fitur ini, mereka dapat mengakses spreadsheet kita dan melihat spreadsheet langsung yang sama dengan tempat kita berada. Dengan kata lain, jika kita membuat perubahan, maka perubahan itu akan muncul secara otomatis dan hampir seketika untuk semua orang yang melihat di Sheet tersebut [1].
Terdapat tiga opsi untuk membagikan spreadsheet, antara lain:
- Viewer → kolaborator hanya dapat melihat, tidak bisa mengedit ataupun memberi komentar
- Commenter → Kolaborator dapat memberikan komentar, tetapi tidak dapat mengedit
- Editor → kolaborator dapat membuat perubahan atau mengedit sheet tersebut
Memberi komentar
Terkadang kita ingin menyisipkan suatu catatan tanpa harus menambah atau mengubah beberapa sel. Hal tersebut dapat kita lakukan dengan fitur comment dari google sheets.
Untuk menambahkan komentar ke suatu sel, pertama pilih sel → klik kanan → pilih opsi “Comment” → ketikan komentar yang ingin ditambahkan → klik “Comment”
Komentar dapat diedit, dihapus, ditautkan, dibalas, dan diselesaikan (komentar menghilang dari sheet dan diarsipkan) [1].
Artificial intelligence
Sekarang, google sheets sudah terintegrasi dengan artificial intelligence. Dengan fitur ini kalian nantinya tidak perlu untuk membuat grafik secara manual, mengintepretasikan data kalian secara manual, dll. Semua hal itu bisa dilakukan dengan artificial intelligence. Untuk menggunakan fitur ini kalian pergi ke pojok kanan bawah dan pilih “Explore”.
Kita akan mencoba fitur artificial intelligence menggunakan kumpulan data iris. Kumpulan data tersebut dapat diunduh disini. Berikut adalah hasil analisis data yang mengandalkan model artificial intelligence dari google sheets.
Dari hasil tersebut, kita sudah bisa melakukan beberapa analisis data tanpa harus menuliskan beberapa formula atau rumus. Memang tidak semua wawasan yang dihasilkan oleh model AI tersebut dapat berguna, tetapi hal itu memberi kita sekilas gambaran tentang AI yang dapat bersaing dengan manusia.
Menyematkan spreadsheets di situs web
Berbagi lembar kerja dengan menggunakan fitur kolaborasi memanglah sangat menarik. Akan tetapi, seiring meningkatnya kebutuhan, terkadang kita harus mempublikasikan spreadsheets kita ke website. Hal ini juga bisa dilakukan dengan google sheets.
Yang harus kita lakukan adalah pergi kebagian File>Share>Publish to web. Kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah ini.
kemudian, jika kalian ingin mengatur beberapa penyesuaian, pilih bagian “Published content & settings”. Ketika tidak ingin mengatur apapun, silahkan langsung klik “Publish”.
3. Perhitungan Statistika dengan Google Sheets
Hal pertama yang harus kita lakukan ketika memiliki data penelitian adalah menghitung statistika deskriptif sebelum membuat perbandingan statistik inferensial. Statistika deskriptif digunakan untuk meringkas data secara terorganisir dengan menggambarkan hubungan antar variabel dalam suatu sampel atau populasi [3].
Jadi, fungsi perhitungan statistika deskriptif adalah untuk meringkas data supaya lebih mudah untuk dipahami. Terdapat tiga pengukuran penting dalam statistika deskriptif, yaitu ukuran tendensi sentral, ukuran dispersi/variasi, dan ukuran posisi.
Ukuran tendensi sentral
Ukuran tendensi sentral menggambarkan pengukuran nilai yang dapat digunakan untuk merepresentasikan nilai tengah dari suatu kumpulan data dan juga untuk mengetahui nilai representatif dari suatu kumpulan data [4]. Tiga ukuran utamanya adalah mean, median, dan modus.
Mean atau rata-rata merupakan penjumlahan dari keseluruhan nilai pada kumpulan data dibagi dengan banyaknya nilai pada kumpulan data tersebut. Mean untuk populasi dan sample dihitung dengan cara yang sama.
Mean memang cukup bisa diandalkan karena menghitung setiap nilai dari kumpulan data kita, tetapi mean sangat rentan terhadap nilai ekstrem (outlier). Oleh karena itu, mean hanya boleh dilaporkan dengan interval dan data rasio yang terdistribusi normal [3].
Median merupakan merupakan nilai tengah dari suatu kumpulan data ketika data diurutkan dari tertinggi ke terendah (atau sebaliknya) [3]. Median didapat dengan cara mengurutkan keseluruhan nilai terlebih dahulu (mulai dari nilai yang terkecil hingga terbesar), setelah itu dicari titik tengah dari kumpulan data tersebut. Jika jumlah kumpulan data genap, maka rata-ratakan dua nilai paling tengah.
Median tidak terlalu terpengaruh terhadap outlier, maka melaporkan nilai median merupakan pilihan yang tepat ketika terdapat outlier atau data tidak terdistribusi normal [5].
Modus atau mode merupakan nilai yang paling sering muncul dalam kumpulan data, yaitu pengamatan yang mempunyai frekuensi maksimum disebut modus [4]. Ketika frekuensi kemunculan suatu nilai pada kumpulan data adalah sama, itu mengindikasikan bahwa tidak ada modus. Sedangkan bila ada dua nilai yang memiliki frekuensi kemunculan paling banyak disebut dengan bimodal.
Tabel dibawah ini menunjukan formula untuk mengimplementasikan ukuran tendensi sentral menggunakan google sheets.
Ukuran dispersi/variasi
Ukuran tendensi sentral memang memberikan informasi penting, tetapi gagal untuk menangkap variabilitas dalam data. Ukuran dispersi/variasi menggambarkan sejauh mana nilai-nilai variabel serupa atau beragam [3]. Dengan ukuran ini kita dapat mengetahui bagaimana data tersebut menyebar dari data yang terkecil hingga yang terbesar atau bagaimana data tersebut berjarak dari pusat persebaran data secara keseluruhan.
Range atau jangkauan merupakan selisih antara nilai terbesar dengan nilai terkecil dari suatu kumpulan data. Ketika range bernilai 0, maka mengindikasikan bahwa keseluruhan nilai dalam data tersebut seragam.
Interquartile Range (IQR) atau range antar kuartil merupakan nilai yang didapat dengan menselisihkan nilai quartile ketiga (Q3) dan quartile kesatu (Q1). IQR tidak akan terpengaruh oleh nilai ekstrem (outlier), artinya IQR merupakan ukuran variabilitas data yang resisten.
Varians dan standar deviasi merupakan ukuran penyebaran yang mengungkapkan seberapa dekat atau seberapa jauh setiap nilai yang diamati dengan rata-rata seluruh kumpulan data [3].
Kelemahan utama dari varians adalah nilai yang dihasilkan tidak lagi memiliki skala yang sama dengan nilai pada kumpulan data. Akan tetapi, kelemahan ini dapat diatasi dengan standar deviasi. Nilai standar deviasi didapatkan dengan mengakarkuadatkan nilai varians.
Dumpulan data dengan spread kecil (semua nilai mendekati mean), akan menghasilkan varians dan standar deviasi yang lebih kecil. Sebaliknya, kumpulan data dengan penyebaran nilai yang lebih besar dari mean memiliki varians dan standar deviasi yang lebih besar. Oleh karena itu, varians dan standar deviasi akan menjadi nol ketika semua nilai kumpulan data sama [3].
Tabel dibawah ini menunjukan formula untuk mengimplementasikan ukuran dispersi/variasi menggunakan google sheets.
Ukuran Posisi
Ukuran posisi merupakan ukuran nilai yang digunakan untuk menentukan posisi relatif dari suatu nilai data (data point) terhadap kumpulan data. Ini dapat memberi tahu kita apakah suatu nilai merupakan rata-rata, atau apakah nilai itu tinggi atau rendah. Terdapat tiga cara utama dalam menentukan posisi dalam data [3].
Kuartil merupakan tiga titik yang membagi kumpulan data menjadi empat kelompok yang sama, masing-masing kelompok terdiri dari seperempat data, untuk kumpulan nilai data yang disusun dalam urutan terendah ke tertinggi dan sebaliknya [4]. Terdapat tiga nilai quartile, yaitu Q1, Q1, dan Q3. Nilai quartile kedua sama dengan nilai mean.
Desil merupakan nilai yang membagi suatu kumpulan data terurut menjadi 10 bagian yang sama. Nilai-nilai tersebut dinamankan desil pertama (D1), desil kedua (D2), dan seterusnya hingga desil sembilan (D9).
Persentil merupakan 99 poin yang membagi kumpulan data menjadi 100 kelompok yang sama, masing-masing kelompok terdiri dari 1% data, untuk kumpulan nilai data yang disusun dalam urutan terendah ke tertinggi atau sebaliknya [4]. Persentil dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi outlier. Ketika suatu nilai lebih kecil dari percentile ke-5 (P5) atau lebih besar dari percentile ke-95 (P95), maka nilai tersebut dapat dikategorikan sebagai outlier.
Tabel dibawah ini menunjukan formula untuk mengimplementasikan ukuran posisi menggunakan google sheets.
4. Add-Ons Untuk Google Sheets
Ada beberapa tugas analisis data yang tidak bisa diselesaikan atau sulit dilakukan menggunakan google sheets. Akan tetapi, kita bisa menggunakan bantuan pihak ketiga untuk mengatasi hal tersebut. Pihak ketiga tersebut adalah add-ons.
Add-ons merupakan tambahan yang dibuat oleh pihak ketiga dan dapat dipasangkan untuk menambahkan fitur atau alat baru. Ini dapat melengkapi beberapa fitur dan alat yang tidak ada di google sheets
XLMiner analysis toolpak
Add-ons XLMiner analysis toolpak merupakan tambahan yang memukinkan kita untuk melakukan analysis statistik. Ini sama seperti yang tersedia di axcel yaitu add-in analysis toolpak. Untuk bisa menggunakan add-ons ini, kalian harus melakukan instalisasi terlebih dahulu.
Pertama, buka lembar kerja baru atau file yang sudah ada untuk google sheets. Kedua, lihat dibagian ribbon dan cari Extension>Add-ons>Get add-ons.
Terakhir, cari add-ons “XLMiner Analysis ToolPak”. Keempat, lakukan instalisasi untuk add-ons tersebut.
Ketika telah selesai melakukan instalisasi XLMiner, selanjutnya adalah cara untuk menggunakannya. Untuk dapat menggunakan XLMiner, kita membutuhkan sebuah data untuk di proses. Kali ini, kita akan menggunakan data “Nilai UAP Praktikum Biokomputasi Dasar”.
Untuk dapat menggunakan XLMiner, kalian harus mengubah data tersebut menjadi satu kolom. Selanjutnya, pergi ke bagian Extension>XLMiner Analysis ToolPak>Start. Akan muncul berbagai pilihan, kalian pilih “Descriptive Statistics”.
Kemudian, kalian harus kolom yang digunakan untuk memasukan data dan tempat untuk hasil perhitungan. Terakhir, tekan tombol “Ok”.
5. Sumber Belajar Google Sheets
Tidak cara yang instan untuk menjadi seorang master google sheets, cara yang harus dilakukan tidak lain adalah dengan belajar. Ada beberapa sumber belajar yang kami rekomendasikan ketika mempelajari google sheets.
Pertama, kami merekomendasikan google sheets course yang ditawarkan oleh freeCodeCamp secara gratis dan dapat diakses lewat youtube. Course tersebut berdurasi 3 jam yang berisi materi mulai dari google sheets dasar sampai analisis data dengan google sheets.
Kedua, kami rekomendasikan google sheets course dari Coursera (platform belajar online terbesar di dunia). Course tersebut di fasilitasi oleh google cloud. Beberapa materi yang terdapat dalam course tersebut dapat kalian lihat pada gambar dibawah ini.



Daftar Pustaka:
[1] Collins, B. (2022). How to use Google Sheets: The Complete Beginner’s Guide. Benlcollins.com. Retrieved 21 September 2022, from https://www.benlcollins.com/spreadsheets/how-to-use-google-sheets/.
[2] Google Sheets Tutorial. W3schools.com. (2022). Retrieved 21 September 2022, from https://www.w3schools.com/googlesheets/index.php.
[3] Kaur P, Stoltzfus J, Yellapu V. Statistik deskriptif. Int J Acad Med 2018;4:60–3
[4] Mishra, P., Pandey, C. M., Singh, U., Gupta, A., Sahu, C., & Keshri, A. (2019). Descriptive statistics and normality tests for statistical data. Annals of cardiac anaesthesia, 22(1), 67–72.
[5] Nield, T. (2022). Essential Math for Data Science: Take Control of Your Data with Fundamental Linear Algebra, Probability, and Statistics (1st ed.). O’Reilly Media.