Indonesia Butuh 600 Ribu Talenta Digital Tiap Tahunnya. Apa yang Harus Kandidat IT Siapkan Agar Mampu Bersaing?

Data Science Indonesia
Data Science Indonesia
6 min readSep 30, 2021

Author: Grace Yobel — Kalibrr Indonesia

(Meta desc) Di tengah era maraknya perusahaan startup yang bermunculan dan kebutuhan SDM IT yang kian tinggi, mampukah kita bersaing dan menjadi pemimpin industri?

Daya saing tenaga kerja digital Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara tetangga kita, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Riset berjudul Digital

Competitiveness Ranking yang diterbitkan oleh IMD World Competitiveness Center tahun 2020 menyebutkan bahwa Indonesia berada di urutan ke 56 dari total 63 negara yang siap menghadapi kompetisi di era transformasi digital. Peringkat tersebut dikurasi berdasarkan 3 sub-faktor, yaitu pengetahuan tiap SDM, teknologi pendukung, serta kesiapan negara dalam beradaptasi dan mengintegrasikan transformasi digital kepada bangsanya.

Jika ditelaah dalam skup nasional pun, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara pernah mengatakan bahwa negara kita setidaknya butuh 9 juta talenta digital sampai dengan tahun 2030 untuk menyelaraskan kebutuhan SDM di industri teknologi. Itu artinya, kita butuh sekitar 600 ribu SDM di bidang IT setiap tahunnya. Yang perlu menjadi tugas kita bersama adalah bukan hanya mengisi kekosongan gap tenaga kerja tersebut, namun yang terpenting adalah bagaimana kita sendiri dapat menjadi talenta-talenta IT berkualitas tinggi.

LAPANGAN KERJA IT DAN FENOMENA MARAKNYA PERTUMBUHAN STARTUP DI INDONESIA

Rasanya kita tidak perlu khawatir jika berbicara soal ketersediaan lapangan pekerjaan IT di Indonesia yang notabene mengalami peningkatan tajam. Sebut saja perusahaan-perusahaan startup Indonesia seperti Gojek, Tokopedia, Traveloka, OVO, Bukalapak, dan J&T — keenam ‘raksasa’ decacorn dan unicorn ini nyatanya memiliki porsi rekrutmen kandidat IT yang sangat luas mengingat roda industri mereka pun berputar di bidang teknologi digital.

Fakta lainnya, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) di tahun 2021 menyebutkan bahwa ada sekitar 2.229 startup yang beroperasi di Indonesia. Tentu menjadi sebuah kebanggaan bahwa dari angka tersebut Indonesia berhasil meraih predikat 5 besar negara dominator pasar startup dunia setelah Amerika Serikat, India, Inggris, dan Kanada. Maraknya kemunculan startup di Indonesia tidak luput dari kenyataan bahwa bisnis akan semakin bergantung pada penggunaan teknologi seperti website, aplikasi daring, media sosial, dan produk digital lainnya.

Banyaknya lapangan pekerjaan di bidang IT serta masih besarnya kebutuhan tenaga kerja digital di Indonesia diharapkan bisa memacu para talenta IT untuk bisa unggul dan berdaya saing tinggi. Jika SDM kita unggul, kursi-kursi profesional IT di perusahaan Indonesia tidak perlu lagi diisi oleh tenaga kerja asal luar negeri, seperti India, Singapura, dan Amerika Serikat.

https://www.canstockphoto.com/

PENTINGNYA MENGASAH KEAHLIAN SOFT SKILL AGAR MENJADI KANDIDAT IT YANG UNGGUL

Pertanyaannya sekarang, apa saja kualifikasi untuk menjadi seorang kandidat IT yang berkualitas? Cukupkah hanya berbekal hard skill dan kompetensi teknis? Seberapa pentingkah peran soft skill dalam menunjang karir kandidat IT di perusahaan?

Data dari Kalibrr Indonesia, sebuah perusahaan teknologi di bidang rekrutmen, mendapati bahwa persentase kandidat IT yang berhasil direkrut oleh perusahaan setiap tahunnya adalah sebesar 15.4 persen. Mayoritas kandidat tersebut memiliki latar belakang pendidikan atau pekerjaan di berbagai bidang, seperti: Data Science, Data Analysis, Software Developer, IT Support, dan QA Engineer.

Pada tahun 2020, Kalibrr juga pernah melakukan survey kepada beberapa rekruter tenaga kerja IT terkait apa saja kualifikasi khusus yang menjadi ‘nilai tambah’ para pelamar. Menariknya, beberapa rekruter mengaku bahwa disamping hard skill dan kompetensi teknis, perusahaan akan lebih tertarik melirik kandidat yang juga punya keahlian dalam soft skill.

Hasil survey di atas menunjukkan ada setidaknya 15 soft skills yang dicari dalam diri seorang kandidat IT. Tiga posisi teratas yang perlu di garis bawahi adalah Kolaborasi, Komunikasi, dan Penyelesaian Masalah — menitikberatkan fakta bahwa keberhasilan pekerjaan di ranah IT bukan hanya dapat terwujud secara individu, melainkan kerjasama tim.

PERSAINGAN KIAN KETAT, SIMAK TIPS UPSCALE DIRI BERIKUT UNTUK PARA KANDIDAT IT

Kabar baiknya, para kandidat IT sekarang punya berbagai pilihan kesempatan untuk upscale diri. Beberapa perusahaan, organisasi, serta komunitas sudah banyak menyediakan wadah bagi kandidat untuk bisa belajar dan unjuk gigi kemampuan teknisnya, sekaligus mengasah soft skill-nya. Jika kamu adalah seorang profesional IT atau antusias di bidang teknologi yang ingin belajar dan meraih prestasi, berikut adalah ulasan aktivitas bermanfaat yang wajib kamu coba agar bisa semakin percaya diri saat melamar ke perusahaan.

  1. PERLUAS KONEKSI DENGAN BERGABUNG KE KOMUNITAS

Bergabung ke dalam komunitas IT seperti Data Science Indonesia akan mempertemukan kamu dengan banyak sekali IT Enthusiast, mentor-mentor, dan para profesional di bidangnya. Tiap komunitas biasanya akan menyediakan forum sebagai wadah bagi kamu yang ingin sharing atau memperdalam wawasan seputar IT, bertanya pada ahli, mencari informasi karir, atau menunjukkan hasil karya pribadi lewat portfolio. Beberapa komunitas aktif juga rutin mengadakan webinar/seminar dengan menghadirkan pakar-pakar IT untuk memberi kamu banyak insights dan pengetahuan soal tren IT masa kini.

Dengan terjun menjadi anggota komunitas, kamu akan sangat merasakan manfaat perluasan koneksi, bisa dalam bentuk dukungan, feedback, dan mungkin bisa mendapat seorang mentor yang dapat memandu perjalanan karir. Dari sana, kesempatan berkarir di tempat baru dapat terbuka. Ada sebuah istilah: “Your network is your net worth”. Membangun jejaring dapat membawa domino effect bagi profesional IT yang mengoptimalkan kesempatannya.

2. PERKAYA RESUME DENGAN PRESTASI

Menambahkan sertifikat kompetisi pada Resume dapat memberimu banyak sekali nilai tambah di mata perusahaan. Selain kamu terbukti aktif mengasah skill dan kompetensi, kamu juga dilihat sebagai talenta dengan prestasi, koneksi, perspektif, dan referensi yang luas. Bahkan walaupun seorang peserta tidak memenangkan kompetisi tersebut, dengan terpilihnya individu tersebut sebagai seorang finalis juga telah menunjukkan tingkat keaktifan dan kemampuan yang dimiliki oleh sang kandidat.

Format kompetisi IT lazimnya dilakukan dengan fokus menyelesaikan suatu permasalahan (study case). Para kandidat ditantang untuk merumuskan alternatif solusi dan menciptakan prototype dari solusi tersebut. Jika kamu berhasil memberi solusi terbaik, terbukti bahwa kamu bukan hanya ahli dalam

teori, tapi juga praktik nyata yang dapat bermanfaat bagi perusahaan tempat kamu bekerja. Di sini, kamu dapat mengasah soft skills-mu seperti kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, dan berpikir kritis yang akan semakin membuatmu unggul dan menjadi incaran banyak perusahaan.

Berbagai referensi kompetisi IT di Indonesia bisa banyak kamu temukan, mulai dari skala komunitas, pendidikan tinggi, nasional, bahkan internasional. Tahun 2021 ini, salah satu kompetisi IT terbesar di Indonesia datang dari Telkomsel

Tech Titans League 2021 dengan mengangkat 3 series besar bertajuk Data Science, Software Development, dan Machine Learning. Peserta kompetisi ini tidak hanya berkesempatan mendapat sertifikat, tapi juga hadiah total hingga ratusan juta rupiah. Acara juga akan dilengkapi dengan webinar yang saat ini sedang membuka pendaftaran.

3. GAPAI KESEMPATAN UNTUK BERPARTISIPASI DALAM PELATIHAN KELAS DUNIA

Untuk kamu para mahasiswa atau lulusan baru yang tertarik mengasah kemampuan IT serta ingin terjun ke dunia profesional, program belajar Bootcamp bisa jadi alternatif! Bootcamp adalah sebuah program pelatihan seperti inkubasi (lama belajar sekitar 12 minggu) yang berfokus pada pengembangan skill digital seseorang. Ragam pilihan Bootcamp sudah banyak ditawarkan oleh pelaku usaha, perusahaan, maupun pemerintah, seperti contohnya Bangkit besutan Google atau Digital Talent Scholarship dari Kominfo.

Bekerjasama dengan berbagai komunitas, perusahaan, dan para pakar industri teknologi, Kampus Merdeka menyediakan banyak sekali kurikulum IT yang komprehensif, bertaraf internasional, serta didesain untuk bisa mengikuti permintaan pasar saat ini. Topik pembahasan Bootcamp biasanya akan berfokus seputar Programming, Software Developer, Data Science, Digital Marketing, Product Marketing, dll. Bootcamp tidak hanya ditujukan bagi

mereka yang masih mengenyam pendidikan atau baru lulus saja, namun kesempatan juga terbuka lebar bagi profesional IT yang berpengalaman untuk terus mengasah kemampuan diri. Program Bootcamp akan senantiasa menggembleng para pesertanya sampai nantinya siap terjun ke dunia karir.

4. ASAH KOMPETENSI DENGAN SERTIFIKASI

Untuk kamu yang tertarik mendalami ranah IT namun tidak memiliki banyak waktu, kamu bisa memanfaatkan solusi kursus online. Lewat kursus online, kamu bisa belajar dengan lebih fleksibel, di manapun dan kapanpun. Saat ini platform-platform pelatihan online, seperti Coursera, Udemy, dan Skill Academy sudah banyak menyediakan modul dan video learning yang komprehensif dan berkualitas mulai dari Digital Marketing, Coding, Programming, Data Science, dan Software Development. Beberapa diantaranya bahkan ditawarkan secara gratis. Agar bisa menjadi talenta IT yang semakin unggul, kamu bisa memperluas pengetahuan di bidang-bidang lainnya, seperti Design atau Copywriting.

Indonesia masih butuh jutaan talenta IT yang berkualitas demi mendorong daya saing digital kita di masa yang akan datang. Jika negara mampu melahirkan banyak SDM digital yang unggul, mampu beradaptasi, dan berinovasi cerdas, rasanya kita mampu memimpin industri teknologi di Asia bahkan dunia. Bagi kamu, kesempatan untuk mengembangkan diri masih terbuka luas. Lengkapi dirimu dengan menyeimbangkan keahlian hard skill dan soft skill agar kamu bisa menjadi talenta IT yang paling ‘dilirik’ perusahaan! Mampukah kita untuk meningkatkan tingkat penyerapan tenaga kerja IT?

--

--