Kata Bloomberg > 10 Tahun, Memangnya Berapa Tahun sih?

Vaksinasi Covid-19 di Indonesia: Membuat Estimasi dan Visualisasi Interaktif dari Data Terkini

Edwin Zainudin
Data Sekitar
7 min readMar 2, 2021

--

Originally written in English: Bloomberg Says > 10 Years, but How Many Years Is It Actually?

Sebuah post Instagram viral di Indonesia pada akhir pekan pertama bulan Februari. Post tersebut muncul berulang-ulang di instastory dan beberapa bahkan membagikannya dalam bentuk post. Menariknya, si pembuat konten bukan berasal dari Indonesia. Pembuatnya adalah The Strait Times, sebuah media berbasis di Singapura yang menyebut datanya disadur dari Bloomberg, sebuah media massa yang berpusat di Amerika Serikat. Bloomberg — yang lebih populer tapi mungkin tidak tahu menahu tentang post Instagram tersebut — malah jadi yang diminta Kepala Staf Kepresidenan Indonesia untuk “belajar sini dululah”.

Post yang viral tersebut adalah sebuah tabel yang memuat nama 10 negara(kemungkinan dipilih secara acak) berserta data terkini vaksinasi dan infeksi Covid-19-nya masing-masing. Data tersebut sepertinya diurut berdasarkan sebuah kolom yang diwarnai: Estimated time to cover 75% of population at current vaccination rate(estimasi waktu untuk mencakup 75% populasi dengan rate vaksinasi saat ini), yang meletakkan Indonesia di paling bawah dengan “> 10 years”.

Post Instagram @straits_times

The Straits Times mungkin mengacu pada Covid Vaccine Tracker milik Bloomberg. Sebuah halaman di mana setiap orang bisa memasukkan nama sebuah negara dan melihat data terkini dalam bentuk grafik dan deskripsi angka rata-rata vaksinasi harian dan estimasi waktu untuk mencapai 75% populasi. Bloomberg hanya menulis “more than 10 years(lebih dari 10 tahun)” untuk negara yang di-estimasi butuh lebih dari 9 tahun berdasarkan rate vaksinasinya saat ini.

Melihatnya terus menerus, saya jadi cukup penasaran untuk tahu berapa tahun sih memangnya “> 10 tahun” itu. Apakah bisa kita hitung sendiri?

Mencari Sumber Data dan Metode

Saya mulai mencari data yang dibutuhkan untuk perhitungannya. Seperti negara lain, Indonesia merilis data terkait Covid-19 setiap hari. Kita bisa membacanya lewat berbagai sumber dan salah satunya adalah @KawalCOVID19, sebuah komunitas relawan yang mencuit secara rutin setelah pengumuman pemerintah setiap sore.

Dalam cuitan yang berformat konsisten, kita dapat mengetahui berapa banyak yang sudah tervaksinasi baik dengan dosis pertama maupun kedua per harinya dan juga jumlah vaksinasi yang dilakukan 24 jam terakhir. Format ini memungkinkan saya untuk membuat dashboard yang otomatis menampilkan data terkini tanpa perlu diperbarui manual setiap harinya.

Angka vaksinasi harian tidaklah konstan begitu juga dengan peningkatannya. Seperti pada 8 Februari data mencatat penyuntikkan lebih dari 62.000 dosis sehari, tapi di hari sebelumnya tidak mencapai 10.000. Mempertimbangkan hal ini, masih ada satu informasi lagi di cuitan tadi yaitu rata-rata vaksinasi harian dalam seminggu terakhir yang saya rasa Bloomberg — merujuk pada ‘seven-day rolling average’ di grafik mereka — juga beranggapan lebih memberikan gambaran rate vaksinasi nasional ketimbang hanya melihat data 1 hari terakhir.

bloomberg.com/graphics/covid-vaccine-tracker-global-distribution/ pada 9 Feb, 2021

Mengacu pada tulisannya, Bloomberg membuat estimasi menggunakan rate vaksinasi harian terkini atau dengan asumsi jumlah dosis yang disuntikkan setiap harinya konstan(pada kenyataannya akan fluktuatif). Mereka juga menyebut soal kewajiban dua dosis vaksin, jadi kemungkinan besar mereka mengkali dua 75% populasi negara, dikurangi jumlah vaksin(dosis pertama dan kedua) yang sudah diberikan, lalu membaginya dengan rate vaksinasi harian untuk mendapatkan hasil berupa jumlah hari yang masih dibutuhkan.

Saya sudah dapat jumlah terkini orang yang divaksinasi dan apa yang akan digunakan sebagai rate vaksinasi harian, yang dibutuhkan sekarang tinggal target vaksinasi. Cara mudahnya tentu dengan googling ‘populasi Indonesia’ lalu hitung target kekebalan kelompok/herd-immunity-nya(75%). Mungkin banyak yang akan bilang angka tersebut tidak akurat, jadi saya harus mencari angka resminya. Dari halaman depan situs Kemkes.go.id, kita tahu target vaksinasi pemerintah ada di angka 181.554.465 orang.

Purwarupa Awal

Saya mendesain sebuah dashboard sederhana di Figma dan habisin akhir pekan merealisasikannya dengan yang sudah saya kuasai(HTML, CSS, Javascript). Karena pertanyaan utamanya “berapa sih >10 tahun itu,” saya akan menyoroti jawabannya dengan menempatkannya di tengah. Saya meletakkan angka-angka penting lain di atasnya sehingga jika dibaca dari atas ke bawah akan lebih dipahami dari mana estimasi tersebut berasal.

Desain awal di Figma. Progress bar yang ditampilkan mungkin tidak mewakili data asli dan hanya untuk kebutuhan pratinjau contoh.

Untuk mendapat visual dari perkembangan vaksinasi saat ini, saya menambahkan circular progress bar sebagai latar. Garis berwarna biru muda mewakili jumlah yang sudah divaksinasi dosis pertama dan garis dengan warna yang lebih jelas mewakili yang sudah menyelesaikan dua dosis vaksinasi. Garisnya secara utuh yang merupakan 75% dari keliling lingkaran mewakili jumlah target populasi untuk mencapai herd-immunity.

Setelah semuanya siap, saatnya untuk tahu berapa memangnya “>10 tahun” tersebut

Menggunakan data dari @KawalCOVID19 di 7 Februari, *dengan anggapan jumlah dosis/hari konstan menggunakan rata-rata vaksinasi harian seminggu terakhir* vaksinasi di Indonesia di-estimasi mencapai targetnya dalam 17 tahun dan 12 hari. Estimasi ini akan terus menjadi lebih singkat seiring dengan naiknya angka vaksinasi harian.

Saya lalu menyadari kalo masih banyak pertanyaan yang bisa dijawab dengan metode yang sama, seperti:

  1. Berapa yang dibutuhkan Indonesia untuk menyelesaikannya lebih cepat? Anggap dalam 1,5 tahun seperti yang ditargetkan Presiden. Untuk menjawab ini saya butuh mengubah metode yang sekarang untuk menghitung vaksinasi harian yang dibutuhkan berdasarkan sebuah “tanggal selesai” yang dipilih.
  2. Apakah vaksinasi/hari sebanyak UEA(yang ditaksir akan selesai dalam 2 bulan saja) cukup untuk Indonesia menyelesaikan vaksinasinya dalam waktu kurang dari 1 dekade? Saya butuh membuat angka vaksinasi harian bisa disetel untuk menghasilkan estimasi baru.
  3. Berdasarkan rata-rata vaksinasi harian terkini, berapa banyak warga yang akan tervaksinasi di akhir tahun 2021? Saya butuh menunjukkan estimasi dosis yang sudah diberikan di angka vaksinasi harian tertentu pada suatu tanggal yang akan datang.
Simulasi pada purwarupa berdasarkan data 7 Feb: berapa banyak yang akan tervaksinasi di akhir tahun 2021 *JIKA* vaksinasi harian konstan di angka 58.253(rata-rata vaksinasi/hari dari data 7 hari terakhir)

Jadi saya menambahkan fungsi ‘mode simulasi’ di dashboard tersebut. Dengan mengaktifkannya, tiga variabel tadi akan bisa disetel dengan menggesernya ke kiri/kanan. Kita bisa menaik-turunkan salah satunya untuk melihat variabel lain yang terkait menampilkan hasil perhitungan yang baru. Pada potongan video di atas, saya coba menyetel tanggalnya untuk melihat berapa yang kemungkinan akan tervaksinasi sampai 1 Januari, 2022. Di bawah ini, saya coba menyetel “target selesai” untuk melihat berapa vaksinasi harian yang dibutuhkan untuk selesai dalam 1,5 tahun.

Simulasi pada purwarupa berdasarkan data 7 Feb: berapa banyak vakinasi/hari secara konstan yang dibutuhkan pemerintah untuk mencapai target di 22 Agustus 2022(sekitar 1,5 tahun seperti yang diinginkan Presiden)

Saat mengulas desainnya sesudah penambahan ‘mode simulasi’ dan membagikannya ke beberapa orang, saya mendapatkan beberapa masukan:

  1. Akan lebih bagus kalau orang-orang juga bisa melihatnya dengan rapih di gawai mereka.
  2. Tiga variabel yang ada masih belum intuitif untuk dapat disetel karena desain awalnya tidak dimaksudkan begitu.
  3. Berdasarkan hubungan satu dan lainnya — seperti vaksinasi/hari hanya memengaruhi estimasi tanggal selesai, sedangkan tanggal simulasi memengaruhi estimasi jumlah dosis yang sudah diberikan — tata letaknya seharusnya bisa lebih jelas.
  4. Banyak yang masih belum tahu berapa yang harus mereka naik-turunkan di mode simulasi, menambahkan sedikit konteks mungkin akan lebih membantu.

Produk Jadi

Berangkat dari masukan tersebut, saya mengembangkan tampilan/antar muka baru yang mengutamakan tampilan mobile(mobile-first). Kali ini saya membagi informasinya menjadi 3 kelompok utama, perkembangan vaksinasi yang meliputi tanggal dan jumlah dosis yang diberikan, rate/vaksinasi harian, dan estimasi tanggal selesai. Di masing-masing kelompok saya tambahkan tombol untuk menunjukkan apa yang bisa disetel, seperti menaik-turunkan vaksinasi harian, memaju-mundurkan estimasi tanggal selesai, dan juga menjalankan simulai perkembangan vaksinasi di hari yang akan datang.

Desain antar muka desktop dan mobile baru di Figma. Beberapa angka dan progress bar yang ditampilkan mungkin tidak mewakili data asli dan hanya untuk kebutuhan pratinjau contoh.

Untuk memberikan konteks tentang apa yang harus dicoba di mode simulasi, saya menyediakan beberapa kartu kondisi yang mengutip perkembangan dunia nyata. Setiap kartu mewakili tiga variabel yang dapat disetel pada mode simulasi. Semuanya adalah:

  1. Jokowi Ingin Vaksinasi Selesai dalam 1,5 Tahun. Berapa jumlah suntikan/hari yang dibutuhkan?” Kartu ini akan menyetel tanggal selesai ke 18 bulan dari sekarang dan menampilkan vaksinasi harian yang dibutuhkan.
  2. Inggris(5 Feb) Melakukan 438.421 Suntikan/Hari. Dengan rate yang sama, kapan Indonesia mencapai targetnya?” Kartu ini akan menyetel vaksinasi harian ke jumlah yang dilakukan Inggris dan menampilkan estimasi tanggal selesai yang baru.
  3. Berapa yang akan tervaksinasi di awal 2022 jika suntikan/hari konstan di rata-rata 7 hari terakhir?” Kartu ini akan menyetel vaksinasi harian kembali ke rata-rata seminggu terakhir data pemerintah terkini dan menyetel tanggal simulasi ke 1 Januari 2022 untuk menampilkan estimasi jumlah orang yang sudah tervaksinasi di tanggal tersebut.
Berbagai simulasi berdasarkan data 23 Februari / Desktop
Berbagai simulasi berdasarkan data 23 Februari / Mobile

Cek simulasinya di https://vaksinasicovid.today/

Kesimpulan

Ada banyak faktor kenapa vaksinasi harian Covid-19 di Indonesia masih rendah, itulah kenapa estimasi seperti yang dilakukan Bloomberg menggunakan data terbaru(5 Feb) ini mungkin jauh berbeda dengan apa yang akan terjadi. Kita harus selalu kritis dan mencari tahu metodenya untuk benar-benar memahami konteks informasi tersebut(baca: “at this (constant) vaccination rate”/di angka vaksinasi harian (konstan) saat ini). Semoga dengan semakin banyaknya ketersediaan dan distribusi yang lebih baik akan terus meningkatkan rate/vaksinasi harian yang tentunya mempersingkat waktu yang dibutuhkan Indonesia untuk menyelesaikan vaksinasinya.

--

--