Introduction of Agile

Andri N. R
Dekowarehouse Project
3 min readApr 5, 2018

Posting-an kali ini akan membahas mengenai Agile, dimana dewasa ini, metodologi ini berkembang dengan pesat di masyarakat dan banyak digunakan untuk keperluan software development.

http://electric-cloud.com/wp-content/uploads/use-case-graphic_agile3.png

Apa itu Agile?

Agile adalah Kemampuan untuk menciptakan dan merespons perubahan agar berhasil dalam lingkungan yang tidak pasti dan bergejolak. Dalam hal ini, Agile biasanya dikaitkan dengan sebuah metode Software Development dimana dalam pengembangannya, kita dituntut untuk dapat aktif dan cepat dalam merespon perubahan yang terjadi dalam mengerjaan software yang kita buat.

Apa itu Agile Software Development?

Agile Software Development adalah istilah umum untuk seperangkat metode dan praktik berdasarkan nilai dan prinsip yang diungkapkan dalam Manifesto Agile.

Pelaksanaan Agile

Dalam pelaksanaannya, Agile terbagi menjadi beberapa tahap, diantaranya adalah Planning, Design, Develope, Test, Release, dan Feedback. Keenam proses tersebut dilakukan secara terus menerus secara berulang (looping), dimana dalam sekali perulangan ada perkembangan yang dapat dilihat dan juga kita memperoleh feedback dari apa yang kita kerjakan.

Implementasi Agile dalam Dekowarehouse-Project

1. Planning
Dalam pengerjaan Dekowarehouse-project, Agile yang dipakai adalah lebih kearah scrum, dimana pertama-tama untuk tahapan planning kita melakukan ideation yang mengenai project yang akan dikerjakan, apa advantage values yang ada dalam project ini.

Setelah ideation, kita membuat project-vision yang akan menentukan arah dari project yang kita buat, hal inilah yang akan kita pegang erat selama pengerjaan selama kurang lebih 3 bulan.

2. Design
Setelah project vision selesai, kami membuat wireframe yang lalu dituangkan dalam bentuk mockup mengenai bagaimana bentuk dari project yang dibuat. Hal ini perlu agar kita ada gambaran dan semua orang memiliki pandangan yang sama dalam membuat project ini.

3. Develope
Langkah selanjutnya adalah melakukan pengerjaan project tersebut. Untuk memudahkan kami membuat semua perencaan kedalam bentuk scrum board, sebagai penanda juga mengenai progres dari pengerjaan project tersebut.

Dalam scrum board tersebut terdapat product backlog, sprint goal, definition of done, progress pengerjaan dan eksperimen pengembangan. Product backlog berisi fitur-fitur apa saja yang akan ada dalam project, sprint goal berisi mengenai goal kita untuk satu kali sprint, dan definition of done berisi apa saja yang harus ada atau kita kerjakan untuk menilai suatu sprint sudah selesai atau belum, progres pengerjaan berisi task-task yang sedang dikerjakan dan apa yang sudah selesai dan eksperimen pengembangan adalah hal-hal evaluasi apa saja yang akan kita perbaiki untuk memperbaiki hal yang kurang dalam sprint sebelumnya.

4. Test
Untuk tahap testing sendri, karena metodologi yang dipakai Test Driven Development, maka fase test ini masuk kedalam tahap develope, dimana sebelum membuat implementasi, kita membuat tesnya terlebih dahulu, sehingga apa yang kita buat berdasarkan pada test yang kita buat.

5. Release & Feedback
Untuk kedua tahap ini, setelah kita memastikan semua yang ada dalam definition of done sudah dikerjakan, karena yang dilakukan adalah scrum, maka yang dilakukan adalah kita akan melakukan sprint review untuk menentukan apakah product kita diterima atau tidak oleh product owner, dan ditahap sprint review juga kita akan banyak mendapatkan feedback untuk proyek kita, ketika product kita telah diterima, maka selanjutnya adalah melakukan deployment sehingga kita bisa melihat product dalam bentuk production.

Kelima poin diatas akan dilakukan secara berulang, dan setiap perulangannya akan ada product backlog yang juga kit kerjakan, sehingga ketika semua product backlog sudah done semua, maka itu menandakan project kita juga telah selesai.

Sekian sharing yang saya berikan mengenai Agile dan bagaimana penerapannya dalam Dekowarehouse-project.

--

--