Software Environment

Fay Anyatasia
Dekowarehouse Project
2 min readApr 19, 2018

Setelah sekitar 2 bulan mendevelop project PPL, pasti kita udah sering mendengar tentang software environment. Sebenarnya itu apa sih?

Dalam deployment sebuah software, environment yang dimaksud adalah sistem komputer dimana komputer program itu di deploy dan dijalankan. Environment ini mencakup mencakup fasilitas-fasilitas, seperti operating system, windows management, database, dan lain-lain, yang digunakan saat suatu program dijalankan pada suatu processor.

Contohnya adalah, ketika sebuah program di develop dan di execute dalam mesin yang sama, maka ia memiliki single environment. Namun dalam industri, biasanya development environment (tempat software di develolp) dan production environment (software yang digunakan user) dipisah, dan ada beberapa stage diantara keduanya.

Terdapat beberapa tipe environment yang umum digunakan :

  1. Development Environment : Tempat developer bekerja
  2. Test Environment : Tempat software yang dikerjakan di test, baik unit testing ataupun functional testing
  3. QA Environment :Tempat testing untuk software juga namun kali ini yang ditest adalah hardware, database, dan software lain untuk menjaga kualitas
  4. Production Environment : Tempat dimana software sudah di produksi (sudah dapat digunakan end user).

Implementasi dalam kelompok

Di perkuliahan PPL 2018, kami menggunakan 3 environment yaitu :

Environment Coba_coba

Dulu saat awal sekali developing, kami membuat environment coba_coba. Yaitu sebuah lingkungan awal yang sangat sederhana yang bertujuan melakukan pengembangan awal. Saat itu dalam environment ini dibuat sebuah aplikasi helloworld sederhana lengkap dengan segala keperluan lainnya seperti framework, database, autodeployment dan sebagainya. Untuk memudahkan pengembangan, dibuat juga script gitlab-ci sehingga setiap push, langsung di jalankan di stage-stage yang ada.

Environment SIT_UAT

SIT_UAT artinya System Integration Testing — User Acceptance Testing.

Karena kita menggunakan gitflow, setiap orang mengambil task yang berbeda-beda dan dikerjakan pada branch yang berbeda beda pula. Ketika akan integrasi, dapat saja muncul masalah-masalah sehingga software menjadi tidak dapat dijalankan dengan baik. Untuk itu SIT, digunakan sebagai environment yang memastikan software berjalan dengan baik setelah integrasi.

Pada environment ini jugalah, software dikembangkan agar dapat digunakan oleh user. Ketika user mengaccept produk yang telah kita kembangkan pada environment ini, barulah produk tersebut dapat dilanjutkan ke production environment.

Production Environment

Environment ini digunakan untuk melakukan produksi software. Ketika software sudah mencapai environment ini, maka software telah melalui berbagai tahapan dan siap digunakan oleh end user.

Reference :

--

--