Software Environtment

dimas saputra
Dekowarehouse Project
2 min readMay 2, 2018

Pada development sebuah software, kita menggunakan environment untuk tempat pengerjaan sebuat software. Environment yang dimaksud adalah sistem komputer dimana komputer program itu di deploy dan dijalankan. Pada dunia industri, biasanya terdapat development environment, production environment, dan ada beberapa stage diantara keduanya.

Terdapat beberapa tipe environment yang umum digunakan :

Development environment : tempat developer bekerja, yaitu di local masing — masing. Pada kasus ini di kelompok kami adalah branch — branch pada user story. Jadi kami mengerjakan beberapa task dan user story untuk kemudian di merge ke sit_uat

Test environment : tempat software yang dikerjakan di test, baik unit testing ataupun functional testing. Pada kasus ini kelompok kami melakukan testing baik di local menggunakan “npm run test” maupun pada script di gitlab

QA environment : tempat testing untuk software juga, namun pada tahap ini juga akan ditest hardware, database, dan software lain untuk menjaga kualitas dari sebuah program. Pada tahap ini juga akan di cek apakah program yang sudah dibuat sudah sesuai dengan requirement yang diminta.

Production Environment : tempat dimana software sudah di produksi sehingga sudah dapat digunakan oleh end user. Pada kelompok kami, pada branch SIT_UAT dan branch Master sudah dideploy dan dapat digunakan oleh user.

Nah pada kelompok kami, kami menggunakan 3 environment yaitu coba_coba, SIT_UAT, dan production.

Pada environment coba_coba, dulu sebelum mulai develop, kami memulai dari environment coba_coba untuk melakukan program sederhana menampilkan hello world. Pada tahap ini juga kami mencoba membuat script gitlab-ci sehingga setiap push, program dapat dijalankan.

Selanjutnya adalah environment SIT_UAT. SIT_UAT adalah System Integration Testing — User Acceptance Testing. Pada SIT_UAT tiap anggota dapat menggabungkan setiap task yang mereka kerjakan. Jadi SIT_UAT juga berfungsi untuk melakukan test sistem yang sudah digabungkan (diintegrasi). Selain itu pada SIT_UAT juga dilakukan deployment, sehingga dapat dilihat terlebih dahulu oleh user dan product owner. Oleh karena itulah disebut juga User Acceptance Testing. Untuk kemudian ketika mendapat dari product owner dan user dapat dilanjutkan ke tahap production.

Dan yang terakhir adalah production environment berfungsi untuk melakukan produksi terhadap program yang sudah dibuat hingga program tersebut “mengudara”.

--

--