Badak Bercula Satu Suaka Langka Yang Kini Sulit Ditemukan Kembali

Destinasi Indonesia
Destinasi Indonesia
3 min readAug 28, 2016

Badak bercula satu atau lebih banyak dikenal dengan sebutan badak jawa adalah jenis mamalia yang masih ada di dunia. Namun kini populasinya semakin lama semakin berkurang.

Di ujung barat pulau Jawa, tepatnya daerah Ujung Kulon yang terletak pada Provinsi Banten mempunyai cerita dan keajaiban yang harus kita ketahui, terutama tentang populasi Badak Bercula Satu. Mungkin saat ini kita tidak bisa melihat kumpulan badak bercula satu berlarian kembali. Setelah ditelusuri ternyata, statistik tingkat populasinya menurun drastis dari tahun ke tahun.

Badak bercula satu menjadi hewan yang sangat langka di antara lima spesies badak yang ada di dunia dan masuk dalam daftar merah badan konservasi dunia (IUCN), yaitu dalam kategori sangat terancam atau critically endangered.

Macam-macam spesies badak yang masih bertahan hidup yaitu:

  • Badak Sumatera(Sumatran rhino) bercula dua atau Dicerorhinus sumatrensis. Terdapat di Pulau Sumatera (Indonesia) dan Kalimantan (Indonesia dan Malaysia).
  • Badak Jawa (Javan rhino) bercula satu atau Rhinocerus sondaicus. Terdapat di Pulau Jawa (Indonesia) dan Vietnam
  • Badak India (Indian rhino) bercula satu atau Rhinocerus unicornis. Tedapat di India dan Nepal.
  • Badak HitamAfrika bercula cula (Black Rhino) atau Diceros bicormis. Terdapat di Kenya, Tanzania, Kamerun, Afrika Selatan, Namibia dan Zimbabwe.
  • Badak Putih Afrika bercula dua (White Rhino) atau Cerathoterium simum. Terdapat di Kongo.

Indonesia meresmikan kawasan suaka badak berada di daerah Ujung Kulon, karena menurut data yang terkumpul, jumlah badak bercula satu kini hanya sekitar 20 ekor. Tentu saja angka yang sangat memprihatinkan dan dianggap dalam kategori sangat terancam. Maka dari itu, pemerintah membuka suaka badak yang mencakup sekitar 5.100 hektar hutan. Yang mana pada tempat itu terdapat sungai dan kubangan lumpur di Taman Nasional Ujung Kulon.

Semenjak tahun 1992 telah diresmikan menjadi sebuah cagar alam dunia oleh UNESCO. Kini Taman Nasional tersebut berada di bawah pengelolaan Direktorat Jendral Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam.

Seperti yang terjadi di seluruh dunia, badak Jawa juga mengalami nasib yang serupa. Semua cula badak dibandrol dengan harga tinggi di pasar gelap. Untuk alasan ekonomi banyak para pemburu badak yang kejam dan hanya mengambil cula badak tersebut. Hal inilah yang menjadi alasan utama kenapa badak Jawa mengalami angka kepunahan yang meningkat.

Padahal, cula yang tajam tersebut dimanfaatkan sang hewan untuk menyerang musuh. Selain itu, juga digunakan untuk mencari makanan bagi dirinya sendiri. Adapun makanan Badak Bercula Satu, yakni tumbuh-tumbuhan.

badak bercula satu - image

Ciri-ciri dan sifat Badak Bercula Satu (Badak Jawa) :

  • Badak Jawa memiliki kulit yang sangat keras dan berguna untuk pertahanan diri
  • Badak Jawa memiliki panjang sekitar 3 meter dan mempunyai tinggi sekitar 1,7 meter
  • Badak Jawa memilik berat sekitat 2.300 kilogram
  • Badak Jawa memiliki cula sepanjang 20 centimeter

Badak Jawa betina mencapai tingkat kematangan seksual pada usia sekitar tiga sampai empat tahun, sedangkan badak jantan mencapai tingkat kematangan seksual pada usia 6 tahun. Badak Jawa penyebarannya tidak hanya di pulau Jawa saja, penyebaran badak Jawa ada di seluruh kawasan Nusantara dan juga beberapa tempat di Asia Tenggara. Namun populasi terbesarnya berada di pulau jawa.

Badak bercula satu mepunyai habitat di kawasan padang rumput basah, hutan hujan dataran rendah, dan juga daerah dataran banjir besar. Di alam bebas, badak Jawa mampu bertahan hidup sampai usia sekitar 45 tahun.

Saat ini banyak pakar konservasi bahkan kita semua berharap besar pada mamalia bercula satu ini. Agar diminimalisir angka kepunahannya dan jumlah populasinya ditambah agar semakin meningkat. Karena mengingat beberapa tahun silam makhluk kekar bercula yang menggunakan jubah besi mempunyai ribuan populasi di Asia. (Alb.)

Originally published at Destinasi Indonesia.

--

--