Eco Luxury, Paduan Kemewahan dan Kesadaran Lingkungan
Kesuksesan sektor pariwisata disebut-sebut berdampak buruk terhadap kerusakan lingkungan. Kondisi tersebut membangkitkan gerakan kesadaran sejumlah pelaku usaha dalam mengelola bisnis wisata yang ramah lingkungan: Eco Luxury.
Tak terelakkan lagi, tingginya animo pengunjung ke sebuah destinasi wisata berpengaruh banyak terhadap kesehatan lingkungan. Pasalnya, tidak semua wisatawan atau turis punya kesadaran sama dalam menjaga lingkungan. Green traveler pun hadir sebagai gerakan kesadaran para traveler untuk menjaga keseimbangan lingkungan.
Di sisi lain, fenomena tersebut diimbangi munculnya kesadaran sama dari para pelaku bisnis wisata. Mereka dihinggapi kegelisahan menyaksikan keberlangsungan ekosistem dan segala sesuatu terkait lingkungan sekitar destinasi wisata yang kian terancam. Eco Luxury, paduan kemewahan (luxury) dan kelestarian lingkungan (ecosystem), pun jadi terobosan aksi para bisnisman ini untuk menghadirkan penunjang pariwisata yang lebih bertanggung jawab.
Hotel atau penginapan adalah salah satu sektor penunjang wisata yang paling besar menyumbang masalah lingkungan. Malangnya, makin sukses sebuah destinasi wisata makin bertumbuh hotel dan penginapan di sekitarnya. So, selamat datang segala bentuk pencemaran lingkungan.
Hotel Peduli Lingkungan
Mengapa hotel disebut-sebut menjadi penyumbang terbesar kerusakan lingkungan? Gambaran paling sederhana, sebagai bisnis hunian hotel bak bejana raksasa tempat segala limbah bertemu. Belum lagi jika pembangunan hotel dari awal memang tidak memerhatikan unsur penyelamatan lingkungan.
Untungnya, kini makin banyak hotel mengusung konsep Eco-Friendly Green Hotel atau hotel peduli lingkungan. Akomodasi yang ditawarkan benar-benar mengacu kepada keselamatan lingkungan. Bahkan, bisnis yang dijalankan mengusung misi pemberdayaan ekonomi dan sosial bagi penduduk sekitar.
Selain memiliki ketergantungan terhadap lingkungan alam, hotel-hotel yang mengusung misi Eco-Friendly Green Hotel biasanya care terhadap keberlanjutan ekologi. Bisnis yang dikembangkan juga memberikan kontribusi terhadap upaya-upaya konservasi lingkungan dengan tetap mengedepankan kearifan budaya lokal. Selain itu, mereka tak segan menggelar program pelatihan lingkungan kepada penduduk lokal berikut peluang pengembangan ekonomi masyarakat setempat.
Fasilitas Mewah Bersahabat
Gerakan eco luxury marak di berbagai belahan dunia seiring dengan berbagai problem lingkungan dan ekonomi. Seperti diungkapkan Albert Aaron Pramono, CEO Arumdalu Private Resort (APR), kepada Destinasi Indonesia, solusi selalu muncul dari masalah yang ada. Faktanya, APR adalah pionir dalam bisnis hunian yang menggabungkan teknologi dan penerapan eco luxury di Belitung.
Hasilnya, kini APR mampu memenuhi seluruh biaya operasional resort kendati hanya mengoperasikan 10 villa. Konsep hijau yang diterapkan meski sangat terbatas nyatanya makin banyak diminati.
Penggabungan teknologi dan eco luxury menghadirkan hunian dengan fasilitas mewah dan nyaman, namun tetap bersahabat dengan alam. Tak hanya fasilitas untuk tinggal, pemenuhan bahan-bahan makanan pun sangat menyesuaikan fenomena alam.
“Teknologi memungkinkan padi, buah, dan sayur tumbuh di tepi pantai. Limbah musiman dari tanaman hingga kotoran ikan bisa dijadikan pupuk,” jelas Albert.
Singkat kata, pemenuhan bahan makanan sangat menyesuaikan apa kata alam. Jadi, jangan berharap para tamu akan mendapatkan menu sama jika berkunjung pada waktu berbeda. Sebab, menu-menu di resort peduli lingkungan ini sangat menyesuaikan musim panen, ikan, dan apa yang disediakan oleh alam.
Namun, di sinilah justru kemewahan itu terhidang. Menikmati hidup dalam ketenangan, melakukan segala aktivitas yang dekat dengan alam, dan mengonsumsi makanan kaya nutrisi langsung dari sumbernya, kemewahan apalagi yang melebihi ini?
Selamatkan Indonesia
Tak terhitung kekayaan wisata yang tersebar di berbagai sudut Indonesia. Itulah sebabnya Indonesia adalah surga bagi para pebisnis wisata. Termasuk, bisnis perhotelan. Wajar pula jika Indonesia memiliki sederet masalah lingkungan terkait hal ini.
Hotel-hotel yang menerapkan konsep eco luxury memang makin bertambah. Namun, jumlahnya jauh tak sebanding dengan tumbuh suburnya hotel-hotel dan penginapan.
Itulah sebabnya kampanye eco luxury ini harus makin digaungkan untuk menyelamatkan lingkungan wisata Nusantara. Jangan sampai, kekayaan wisata Indonesia justru jadi bumerang. Apalagi, sudah banyak contoh pemilik bisnis perhotelan yang menerapkan konsep eco luxury tetap bisa menangguk keuntungan dalam waktu cepat. (Divdit)
Originally published at Destinasi Indonesia.