Jelajah Wisata Sungailiat Bangka

Kabupaten Bangka berambisi menjadi the next Indonesia sport tourism lewat Sungailiat Triathlon.

PELAKSANAAN Sungailiat Triathlon kian menggairahkan parwisisata Kabupaten Bangka. Pembenahan dilakukan, mulai dari bandara, jalan, objek wisata, hotel, hingga pasokan listrik yang sekarang masih sering byar pet. Menjelajah wisata di Sungailiat wisatawan akan menemukan beragam wisata unik mulai dari wisata alam, sejarah, agama, hingga kuliner.

Berikut beberapa objek wisata dan kuliner Sungailiat.

Vihara Dewi Kwan Im

Vihara ini berada di kaki bukit, dekat dengan aliran sungai di Desa Jelitik, Kecamatan Sungailiat, sekitar 15 km dari pusat kota. Ada satu sumur yang airnya dipercaya masyarakat dapat membantu menyembuhkan penyakit dan membuat awet muda. Mata air itu ditemukan lewat mimpi, dan berdasarkan penelitian kaya akan mineral. Airnya jernih, tanpa rasa, tidak berembun meski disimpan dalam botol, dan bisa langsung diminum tanpa dimasak. Konon, banyak artis yang datang ke tempat ini untuk mengambil dan memanfaatkan airnya.

Pemandian Air Panas Tirta Tapta Pemali

Terletak di Kecamatan Pemali, sekitar 20 km dari Kota Sungailiat. Berupa tempat pemandian (kolam renang) yang dialiri air panas alami. Unik, karena daerah itu tidak memiliki gunung berapi. Sumber air panas di Pemali ditemukan sejak zaman colonial Belanda, yakni masa eksplorasi timah oleh perusahaan BTW (Bangka Tin Winning Bedrijt).

“Air panas ini berasal dari air tanah aktif yang mengeluarkan belerang yang sangat cocok bagi wisataan yang datang untuk kesehatan atau menghilangkan pegal-pegal dengan cara berendam di kolam air yang disediakan,” ungkap Undang selaku pengelola.

Usai berendam, badan akan terasa segar. Untuk bersantai dan menenangkan perut lapar, tersedia beragam jajanan, termasuk restoran yang menyediakan beragam makanan. Mulai dari pisang dan singkong goreng, hingga lempah ikan khas Bangka.

Museum Timah

Museum Timah Indonesia yang terdapat di kota Pangkal Pinang Pulau Bangka merupakan catatan penyimpanan sejarah panjang perjalanan pertimahan, khususnya di Bangka dan Belitung.
Museum Timah dibuka 2 Agustus 1997 oleh PT Timah Tbk dan telah banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun dari luar daerah wilayah Pulau Bangka.

Di sini pengunjung dapat melihat beragam tentang penambangan timah dengan cara tradisional hingga modern. Di beberapa etalase terdapat berbagai peralatan untuk menggali tanah, dan sebagainya yang digunakan untuk menambang. Pengunjung dapat mengetahui sejarah dan melihat beragam cara penambangan timah tradisional hingga modern. Tiket masuk museum Rp5.000.

Kuil Puri Tri Agung

Masyarakat sekitar kerap juga menyebut dengan nama Kuil Shaolin. Pembangunan yang dilakukan selama 12 tahun itu, akhirnya diresmikan Desember 2015. Berdiri megah di atas bukit, dilatari pemandangan Pantai Tikus atau Pantai Nirwana. Di dalam ruang sembahyang terdapat tiga patung batu besar dari masing-masing agama yang dibawa langsung dari Tiongkok.

Terdiri dari tiga lantai, tempat bersembahyang agama Budha, Tao, dan Kong Hu Cu. Terlihat banyak umat Islam yang masuk untuk melihat ke dalam kuil dan berfoto di luar kuil. (Aryani/D-1) Foto: Aryani Indrastati & Lintang Rowe

Originally published at Destinasi Indonesia.