Kuliner Khas Bangka Populer

Destinasi Indonesia
Destinasi Indonesia
4 min readOct 10, 2016

Menyusuri ragam keindahan pantai, budaya, sejarah di Pulau Bangka tidak afdol bisa tak mencicip kulinernya.

TANPA disadari sebetulnya banyak masyarakat Indonesia yang telah akrab dengan kuliner khas dari Pulau Timah ini. Sebut saja mulai dari otak-otak, mi bangka, martabak manis atau kue bulan, dan lainnya. Campuran pengaruh Tionghoa dan Mlelayu banyak dtemui dalam ragam hidangan dan camilan di pulau yang juga dikenal sebagai penghasil lada. Berikut ini beberapa makanan khas yang wajib dicoba:

Bangka Tradisional Snack (BTS)

edisi-27-kuliner-oleh-oleh-BTS

Bangka memiliki beberapa toko oleh-oleh, di antaranya yang menjadi favorit wisatawan adalah Bangka Tradisional Snack atau kerap disebut BTS. Di tempat itu, beragam makanan dan minuman khas Pulau Bangka tersedia lengkap. Mulai dari kemplang, terasi, sirup jeruk kunci, madu, manisan kelubi, lada, sambal,hingga beragam kue kering. Juga aneka suvenir, termasuk batu satam yang terkenal itu.

“Usaha ini sudah berusia 16 tahun. Dulu tempatnya kecil, sekarang sudah berkembang lebih baik,” papar Yeni, pemilik BTS.Di BTS, pengunjung akan merasa nyaman karena dilengkapi ruangan pendingin (AC). Berbagai jenis produk khas Bangka ditata rapi memenuhi etalase. BTS menyediakan packing kardus agar wisatawan lebih mudah membawa ketika bepergian dengan pesawat mau pun kendaraan jenis lain.

Warung Kopi Tung Tao

edisi-27-kuliner-bangka-warung-kopi-tung-tao-2

Masyarakat Bangka senang menyantap martabak dan mengunjungi warung opi. Salah satu yang harus didatangi adalah Warung Kopi Tung Tao. Berdiri sejak 1938, menyediakan kopi, roti panggang, dan aneka makanan dengan cita rasa khas Bangka. Roti panggang dan mi ikan-nya wajib dicoba. Roti dibuat sendiri, lembut, empuk dengan isian beragam. Mi-nya juga lembut dan gurih, disukai anak-anak hingga orangtua.

Lempah

edisi-27-kuliner-bangka-lempah

Lempah merupakan makanan yang wajib dicoba. Warnanya kekuningan dengan rasa asam gurih dan pedas yang segar. Menu ini mudah didapat di tempat makan, dari restoran hingga warung pinggir jalan.

Mie Koba

edisi-27-kuliner-bangka-mie-koba-warung

Koba merupakan nama kecamatan di Kabupaten Bangka Tengah, tempat asal kuliner ini diciptakan. Mi Koba menyajikan mi dengan kuah yang terbuat dari kaldu ikan tenggiri. Di Koba, banyak rumah makan yang menjual menu ini.

Mi Kuday (non-halal)

edisi-27-kuliner-bangka-mi-kuday

Saat melakukan perjalanan ke arah Parai, wisatawan non-Muslim bisa mampir di Mi kudai. Warung sederhana dengan bangunan terbuka dari kayu dan kursi serta meja di bawah pohon itu selalu ramai dikunjungi wisatawan. Bus dan mobil parkir di pinggir jalan untuk menikmati mi kuday dan lempah bakut yang segar.

Martabak Ayung

edisi-27-kuliner-bangka-martawabak-ayung

Tentu saja martabak merupakan penganan paling populer yang dikenal banyak orang. Tak afdol juga rasanya bila tak mencicip makanan khas di tempat asalnya. Salah satunya adalah Martabak Bangka Ayung, berlokasi di Jalan Jendral Sudirman, Sungailiat, Bangka. Tempatnya sederhana dengan gerorak di depan pertokoan. Sejak dibuka sore hari terlihat banyak pelanggan yang sudah mengantre. Sebetulnya di Bangka ini martabak original hanya memiliki rasa gula dan wijen yang rasanya begitu lembut dan lezat. Namun begitu, di sini juga dapat dipesan dengan berbagai variasi sesuai selera.

Otak-otak

edisi-27-kuliner-bangka-otak-otak

Salah satu makanan khas di Bangka adalah otak-otak. Bila di Jakarta otak-otak disajikan dengan sambal kacang, namun di Belinyu menggunakan sambal cuka tauco. Aromanya khas dengan rasa sedikit asam dan terasa lezat saat dipadu otak-otak. Harga satu otak-otak Rp1.000. Selain otak-otak ikan juga tersedia otak-otak terbuat udang. Rasanya gurih dan lezat.

Warung Kopi Kutub Utara

edisi-27-kuliner-bangka-kutub-utara-belinyu

Mirip di Belitung, kebiasaan minum kopi di warung sambil ngobrol juga dijumpai di Belinyu. Salah satunya ada di Warung Kopi Kutub Utara atau kerap disebut Warung Gepe, terletak di Jl Veteran No 89 B, Belinyu. Sekitar pukul 16.00 warung kopi itu terlihat ramai. Di satu meja terlihat beberapa pria bermain kartu gaple. Di sisi lain ada yang sedang seru bercakap-cakap. Melayu dan Tionghoa larut dalam percakapan dan keakraban. Sebuah pemandangan menyejukkan hati.

Tersedia kopi hitam tubruk dan kopi susu.Juga beragam minuman es seperti es tapai, es kacang merah, es kacang hijau, es campur, dan lainnya. Dari sinilah muncul nama Kutub Utara karena menjadi semacam tempat dingin laiknya di kutub utara saat matahari terik. Warung Kopi Kutub Utara sudah buka sejak 1952, dan kini bisnis dipegang generasi kedua. (D1) Foto-foto : Lintang Rowe & Aryani Indrastati

Originally published at Destinasi Indonesia.

--

--