Lebaran, Bandara-bandara Indonesia Antisipasi Arus Mudik 2016
Jumlah penumpang menjelang & sesudah lebaran meningkat, tidak terkecuali lalulintas lebaran bandara. Berikut beberapa langkah Angkasa Pura dalam mengantisipasi hal ini.
LEBARAN sebentar lagi, dan pastinya bandara-bandara di Indonesia sudah bersiap-siap menghadapi lonjakan penumpang di musim liburan ini. Sama seperti metode-metode transportasi lain seperti bis antar kota, kereta, dan kapal laut penumpang, bandara-bandara di Indonesia berkoordinasi di bawah PT. Angkasa Pura untuk menghadapi peningkatan volume penumpang. Berikut sebagian dari langkah-langkah tersebut.
Posko-posko Lebaran Bandara
Pertama adalah didirikannya beberapa posko, atau pos koordinasi, di bandara-bandara untuk melayani kebutuhan pemudik. Posko Lebaran di Bandara ini berfungsi untuk peningkatan layanan, informasi mudik, keamanan, serta keselamatan penerbangan. Posko lebaran dibagi dalam dua jenis, yakni tingkat pusat (posko monitoring) dan tingkat cabang (posko terpadu). Setiap posko juga terhubung ke kamera CCTV, dengan semua video terkoneksi di pusat kendali di Kementrian Perhubungan.
Kerjasama Dengan Polri dan TNI
Untuk pengamanan, Angkasa Pura secara khusus bekerjasama dengan TNI dan Polri. Posko monitoring akan berkoordinasi langsung oleh pihak-pihak eksternal, seperti otoritas bandara, TNI, Polri, pihak groundhandling, dan maskapai. Sedangkan di tingkat cabang, atau posko terpadu pada bandara.
Penambahan Jumlah Penerbangan
Penambahan jumlah penerbangan juga dilakukan untuk melayani jumlah penumpang yang bertambah. Contohnya di Bandara Adisucipto, Yogyakarta. Maskapai yang sudah bersedia menambah jadwal penerbangan menuju Yogyakarta adalah Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air. “Masing-masing berkapasitas 180 orang dengan rute Jakarta-Yogya,” ujar Edwin Wibowo, Kepala Seksi Humas Angkasa Pura I Adisutjipto.
Peningkatan jumlah penumpang telah terlihat sejak H-15, dengan perkiraan puncak lalulintas pada H-4.
Originally published at Destinasi Indonesia.