Kakawin Wrttasancaya Bisa Dibaca di Perpusnas RI
Publikasi #1
Awan mendung sudah menutupi ibukota sejak kemarin sore, padahal pagi harinya nampak cerah. Sebuah notifikasi pendek muncul di gawaiku, memecah lamunku saat menunggu kereta. Naskah terjemahanku ternyata ditanggapi oleh Perpustakaan Nasional RI dan siap dipublikasikan secara daring.
Tulisan itu adalah Kakawin Wrttasancaya, yang aslinya ditulis oleh Mpu Tanakung, seorang pujangga dari Jawa Timur (entah sejak Kediri atau Majapahit). Kakawin itu saya salin dan terjemahkan ke Bahasa Indonesia dengan judul “Cerita Si Belibis yang Diutus”.
Adapun yang saya lakukan adalah melakukan penyalinan dari naskah cetak terbitan Kern, kemudian dialihaksarakan dan diterjemahkan ke Bahasa Indonesia. Setelah diterjemahkan, saya baca berulang-ulang tak kurang dari delapan kali agar sekiranya mendekati “rasa” yang diharapkan. Proses ini memakan waktu kurang lebih dua bulan.
Syahdan saya menghubungi Perpusnas — barangkali tulisan ini bisa diterbitkan melaluinya. Waktu itu saya mendaftarkan diri melalui situs e-publishing Perpusnas. Setelah itu, barulah saya mengunggah naskah tersebut dengan mengikuti petunjuk teknis di sistem. Setelah beberapa saat, saya dihubungi oleh pihak Perpusnas untuk melanjutkan prosesnya.
Bagi yang ingin membacanya, Anda dapat mengunduh versi e-book melalui tautan berikut: Cerita Si Belibis yang Diutus.
Saya menyadari bahwa tulisan tersebut masih banyak sekali kekurangannya. Kritik dan saran dari para pembaca tentu sangat berarti untuk perbaikan-perbaikan di kemudian hari. (Silakan tinggalkan saran dan kritik di bagian komentar di halaman ini).
Semoga bermanfaat, rahayu.