Ayam dan angsa hitam

Ery Arifullah
Deviasi
Published in
2 min readMar 20, 2021
https://images.app.goo.gl/6thFhRdY2VJtdSm49

Seekor ayam ternak diberi makan setiap hari. Sang ayam percaya bahwa dia diberi makan oleh manusia adalah hal yang lumrah “untuk memeliharanya.” Dengan berjalannya waktu, kepercayaan sang ayam terus meningkat kepada manusia yang memeliharanya. Sang ayam merasa semakin aman. Pada suatu hari, peristiwa tak terduga terjadi pada sang ayam, suatu peristiwa yang akan membuatnya harus meninjau ulang kepercayaannya kepada manusia yang memeliharanya. Ya, suatu peristiwa dimana sang ayam disembelih. Suatu peristiwa yang telah merubah jalan sejarah sang ayam.

Kalimat kunci paragraf di atas adalah “peristiwa tak terduga.” Sang ayam telah “terbuai” oleh rasa aman berdasarkan “apa yang teramati!” Seolah-olah persahabatan manusia dengan ayam itu benar-benar “persahabatan.” Sang ayam terlena dengan pengalaman masa lalu, tidak menduga suatu hal akan terjadi. Pada satu sisi perasaan aman sang ayam berada di puncak tertinggi sesaat sebelum sang ayam disembelih!

https://images.app.goo.gl/eYfTX3DXHmkQ5rtk8

Sebelum benua Australia ditemukan, semua orang percaya (merasa aman) bahwa “semua angsa berwarna putih”. Anggapan ini muncul karena jutaan kali pengamatan terhadap angsa selama berpuluh abad adalah memang berwarna putih. Kepercayaan bahwa “semua angsa berwarna putih” benar-benar tak dapat digugat. Namun kepercayaan “semua angsa berwarna putih” tiba-tiba runtuh hanya karena satu temuan angsa hitam di benua Australia.

kepercayaan “semua angsa berwarna putih” tiba-tiba runtuh hanya karena satu temuan angsa hitam di benua Australia

Sekali lagi, perasaan “aman” orang-orang bahwa “semua angsa berwarna putih” berada di puncak tertinggi sesaat sebelum ditemukannya angsa hitam. Penemuan angsa hitam ini menegaskan bahwa pengamatan-pengamatan atau pengalaman-pengalaman begitu rapuh. Dapat dirasakan pula bahwa sejarah tidak saja merangkak tapi (juga) melompat.

Referensi:

Taleb, N.N, 2007, The Black Swan, The Impact of The Highly Improbable. Random House Trade Paperbacks, 444 hal.

--

--

Ery Arifullah
Deviasi
Editor for

I am a geology specialist in the fields of ichnology, sedimentology and paleoecology, I also enjoy history, politics and life sciences.