Bagaimana memulai visualisasi data?

grace malia
Digilife Mandirian
Published in
4 min readJun 11, 2020

Dituliskan oleh Grace Winnee Malia Sitompul dan Geza Widya

Pernahkan Anda merasa kesal kepada user yang meminta tambahan requirement ketika proses pembuatan visualisasi dalam tahap testing atau bahkan sebelum live sehingga memerlukan pekerjaan tambahan yang akan menambah waktu pengerjaan. Atau mengalami kebingungan dalam memulai sebuah pembuatan visualisasi data ketika diberikan tugas untuk membuat sebuah visualisasi data?

Saat Hara mendapatkan assignment pertama untuk membuat dashboard KPI perusahaan, yang dia lakukan adalah berdiskusi dengan user untuk menanyakan beberapa hal terkait permintaan tersebut seperti tampilannya yang diinginkan, sumber data yang digunakan, visualisasi serupa yang pernah diminta. Selain diskusi dengan user, memahami standar dan best practice pun dilakukan dengan bertanya kepada atasan atau rekan kerja untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.

Tantangan yang dihadapi oleh Hara saat melakukan diskusi dengan user adalah ketika user tidak memahami dan menjelaskan kebutuhannya dengan baik sehingga memerlukan proses diskusi yang cukup panjang untuk dapat menentukan data apa yang akan ditampilkan. Hal tersebut dapat diperburuk ketika tidak terdapat standar yang dapat digunakan oleh Hara dalam membentuk sebuah visualisasi dan ini bisa terjadi dimanapun.

Visualisasi Data merupakan sebuah proses

Banyak user belum memahami bahwa proses pembuatan visualisasi data tidak terbatas pada bagaimana data tersebut ditampilkan dalam grafis namun juga dapat dengan cepat dan mudah dipahami oleh user. Terdapat beberapa tahapan proses yang perlu dilakukan sehingga visualisasi data dapat tersampaikan dengan baik. Pada dashboard berikut ini, terdapat beberapa informasi yang dapat dibaca dengan cepat oleh pembaca yaitu jumlah penjualan, pendapatan, profit dan biaya. Pembuatan dashboard ini tentu membutuhkan proses yang melibatkan user sejak awal sehingga informasi yang disajikan bisa sesuai dengan kebutuhan user.

Contoh visualisasi data berupa dashboard dari https://www.datapine.com/blog/dashboard-design-principles-and-best-practices/

Pendekatan dalam pembuatan visualisasi data yang efektif

Salah satu cara dalam pembuatan visualisasi data seperti dashboard atau laporan adalah menggunakan pendekatan dalam problem-solving seperti metode Kipling atau dikenal dengan metode 5W1H. Metode ini dapat mempermudah dalam pembuatan visualisasi ataupun analisa. Pendekatan Kipling ini di mulai dengan mulai menanyakan what, why, who, where, when dan how

Metode ini masih sangat efektif untuk dapat mengefesiensikan proses serta memastikan proses pembuatan visualisasi data dapat berjalan lebih mudah. Berikut merupakan beberapa langkah yang dapat digunakan yakni :

What — Apa

Pertanyaan akan fokus pada permasalahan yang melatarbelakangi permintaan tersebut seperti penurunan penjualan, proses pencapaian target, monitoring kinerja perusahaan, monitoring kegiatan operasional melalui pertanyaan. Perumusan masalah tersebut diharapkan dapat memperkecil objek yang akan menjadi perhatian kita.

Pertanyaan ini juga dapat digunakan untuk menjawab bagaimana kita akan menentukan tata letak data yang akan disampaikan sehingga visualisasi yang terbentuk dapat menjawab pertanyaan dari user maupun analisa lebih lanjut.

Why — Kenapa

Pertanyaan berikutnya adalah mengapa isu tersebut penting, mengapa user perlu memonitor kinerja setiap minggu, jika sudah ada dashboard yang sejenis mengapa perlu dibuat dashboard lain.

Pertanyaan ini bertujuan untuk menggali objektif dari pembuatan dashboard, keputusan apa yang bisa didapat dari dashboard, berikutnya rencana apa yang perlu dipersiapkan sesuai informasi dari dashboard tersebut.

Who — Siapa

Hal berikutnya yang perlu dilakukan adalah memastikan kepada siapakah visualiasi tersebut akan disajikan. Apakah data dan informasi tersebut dapat dikonsumsi secara umum atau hanya pihak pihak tertentu? Penentuan tersebut akan menentukan kedalaman dan cakupan dari visualisasi data yang ditampilkan.

Tentu saja visualisasi di tingkat manajemen akan berbeda dengan user yang berada di depan. Terlalu banyak informasi yang perlu dicerna oleh pengguna visualisasi tersebut justru akan mempersulit user dalam memahami pesan yang akan disampaikan.

Where — Kapan

Visualisasi data saat ini dapat disampaikan ke dalam berbagai media. Tidak hanya pada layar komputer Anda, saat ini visualisasi dapat diakses melalui ponsel, tablet, bahkan TV atau layar dengan ukuran besar. Proses pembuatan visualisasi data banyak dilakukan di dalam layar komputer sehingga ketika terdapat perubahan media maka perlu dilakukan penyesuaiaan.

Pertanyaan ini diperlukan untuk mendapatkan informasi dimana visualisasi tersebut akan disampaikan sehingga dapat menyesuaikan dengan media yang digunakan. Melalui pertanyaan ini opsi untuk dapat menampilkan di berbagai media sudah dapat diakomodasi dari awal.

When — Dimana

Informasi yang disampaikan melalui visualisasi juga harus disampaikan pada waktu yang tepat sehingga menjadi relevan. Monitoring operasional contohnya harus dilakukan secara real-time sehingga jika diperlukan tindakan secara cepat dan tepat. Beberapa visualisasi data disampaikan dan diperbaharui pada berbagai periode seperti bulanan, mingguan maupun harian untuk memenuhi kebutuhan analisa user.

Pertanyaan ini digunakan untuk menentukan rentang waktu data yang digunakan dalam proses pembentukan sebuah visualisasi. Tentu saja jika akan menampilkan tren dari sebuah analisa data yang diproses tidak bisa hanya pada satu posisi, data yang diproses dapat bersifat harian, mingguan,bulanan atau bahkan tahunan.

How — Bagaimana

Pertanyaan terakhir ini digunakan untuk menyimpulkan langkah berikut yang akan dilakukan dalam pembuatan data visualisasi. Selain itu untuk menyampaikan kepada user mengenai tantangan yang akan dihadapi ketika pembuatan visualisasi. Seberapa kompleks visualisasi yang akan dihasilkan, kemudian berapa lama proses yang dibutuhkan.

Pada proses ini, akan ada kesepahaman bahwa dalam proses pembuatan visualisasi data user dapat memahami bagaimana pengembangan berikutnya akan dilakukan dan hal apa saja yang dapat diperbaiki kedepannya untuk percepatan dari proses pembuatan visualisasi.

Penggunaan metode Kipling tidak terbatas dalam pembuatan visualisasi data namun juga dapat digunakan untuk hal lainnya seperti analisa bisnis. Kunci utama dari proses ini adalah memilih dan mempersiapkan pertanyaan yang tepat kepada users.

--

--