Bingung! Empat Pilihan Karir Setelah Startup Saya Berhenti

Jume Analyes
djume
Published in
2 min readJun 6, 2018
Photo by Nik Shuliahin on Unsplash

Setelah startup saya berhenti beroperasi di akhir April tentunya saya harus memilih langkah berikutnya apa yang akan dilakukan. Memang pada sebulan pertama yaitu di bulan Mei saya masih melakukan safari pitching ke beberapa investor potensial terkait pivot startup saya. Namun, sejak memasuki bulan Juni saya mulai mengambil istirahat sejenak di kampung halaman Bukittinggi sembari menanti Lebaran.

Pada dasarnya saya sedang mencari inspirasi untuk menentukan langkah apa berikutnya. Langkah yang menentukan jalan atau cara saya mewujudkan visi utama, yaitu: delivering flexible life for everyone. Saya berkesimpulan ada empat pilihan karir yang bisa dilakukan sebagai berikut:

  1. Building the new startup. Membangun kembali startup yang totally baru atau pivot startup sebelumnya. Sebenarnya hal ini telah saya persiapkan sebelum kami berhenti. Namun, untuk mengerjakannya secara fulltime, saya harus memastikan sumber daya terpenuhi untuk operasionalnya. Tantangannya, hal itu mungkin akan memakan waktu sekitar 2–3 bulan lagi untuk pitching ke berbagai investor potensial dengan resiko gagal yang tinggi pula.
  2. Selling profesional services. Pada masa lalu saya pernah berjualan jasa profesional, tentunya hal ini juga bisa menjadi pilihan. Menjadi Software House, Business Consultant, Digital Marketer atau Startup Coach pernah saya lakukan. Berbeda dengan diatas, tantangannya saya harus memperbanyak pitching ke klien potensial untuk mendapatkan deal project-nya, resikonya terbilang lebih rendah tetapi akan memakan waktu setiap harinya yang luar biasa.
  3. Becoming blogger or vlogger. Pilihan lainnya adalah menjadi blogger atau vlogger dengan tema Startup / Blockchain / Food / Travel, empat hal yang saya sangat sukai. Profesi yang menarik untuk difokuskan sebab tahun lalu saya juga sudah sempat membuat vlog tentang blockchain, tetapi sayangnya akun saya di blokir oleh Google kala itu. Tantangan dalam menjadi blogger atau vlogger adalah konsistensi dalam membuat konten dengan rutin.
  4. Working for other startup. Pilihan ini mungkin sedikit realitis, tetapi saya belum pernah bekerja secara formal untuk orang lain. Hal ini akan menjadi tantangan baru buat saya. Memang sebelumnya beberapa teman sudah menawarkan untuk bergabung dengan startup mereka, tetapi saya masih mempertimbangkan. Secara minat, saya ada keinginan lebih bergabung dengan startup deep tech, seperti Blockchain, AI, atau Big Data. Bidang-bidang yang saya mulai kuasai secara bisnisnya dan paham teknologinya.

Sebenarnya, ada satu lagi pesan mama saya, berkarir menjadi ustaz, tetapi apa daya anaknya ini bandel (haha).

Nah, itu semua pilihan karir yang ingin saya jalani. Menurut teman-teman mana yang lebih menarik? Apakah kombinasi dari empat itu?

Oya, mungkin ada yang bilang kenapa gak coba semuanya? Benar, pada dasarnya semuanya bisa dilakukan, cuma saya memiliki pandangan bahwa “Kita bisa lakukan semua yang kita mau, tetapi tidak pada waktu yang sama”.

Connect with me on LinkedIn or Facebook

--

--