Hore! Indonesia Maju Dengan AI, Blockchain, dan IoT di Era Industri 4.0

Jume Analyes
djume
Published in
2 min readNov 14, 2018
“aerial view of industrial factory” by chuttersnap on Unsplash

Industri 4.0 telah menjadi buzzword and gimmick bagi para politisi dan pejabat. Layaknya istilah Millennial, istilah Industri 4.0 terkesan digunakan berlebihan sebagai gimmick saja. Pemahaman dan penerapan oleh para stakeholder masih tanda tanya. Namun, tetap saja kita harus memahami dan melakukan sesuatu di momentum demi menuju Indonesia maju. Nah, sebenarnya seperti apa Industri 4.0 ini? Seberapa penting untuk membuat Indonesia maju.

Jika kita menilik secara harfiah, Industri 4.0 merupakan gelombang industri keempat yang didalamnya terdapat unsur-unsur otomasi, konektivitas, dan desentralisasi. Dari pengertian tersebut kita sekilas ingat bahwa teknologi yang paling relevan untuk menggerakan Industri 4.0, yaitu AI, Blockchain, dan IoT. Teknologi ini memiliki value yang sama dengan unsur-unsur dari era Industri 4.0.

Sepuluh tahun ke belakang kita dihadapkan pada teknologi seperti Cloud Computing, Social Media, dan Mobile yang mana telah melahirkan berbagai raksasa di dunia teknologi sebut saja Google, Apple, Amazon dan lain-lain, serta di Indonesia sendiri seperti Go-jek, Traveloka, Bukalapak, dll.

Source: Slideshare

Jika kita berbicara tentang program Industri 4.0 yang dicanangkan pemerintah sudah sepatutnya lebih memfokuskan diri pada teknologi AI, Blockchain, dan IoT yang berpotensi melahirkan sesuatu yang lebih besar.

Source: Slideshare

Ketiga teknologi itu merupakan pondasi dalam menyongsong Indonesia maju. Namun, sayangnya kendala utama di tiga teknologi tersebut adalah masih minimnya talenta yang mumpuni untuk mengembangkannya. Talenta-talenta dengan kualitas baik masih sedikit jumlahnya. Sudah saatnya hal ini menjadi prioritas pemerintah dalam menjalankan program Industri 4.0. Berinvestasi lah pada SDM di bidang AI, Blockchain, dan IoT serta riset-riset dan fasilitas di bidang AI, Blockchain, dan IoT harus didukung penuh. Demi Indonesia Maju 2030.

Connect with me on LinkedIn or Facebook

--

--