Opini! Perlunya Ekonomi Syariah Menggunakan Blockchain

Jume Analyes
djume
Published in
3 min readJul 8, 2018
“Lanterns at a stand in the souk in Marrakech” by Florian Bernhardt on Unsplash

Beberapa tahun belakangan saya cukup sering menambah wawasan terkait ekonomi syariah. Baik itu dari perspektif agama, kemanusiaan, ekonomi, dan terakhir sisi teknologi. Banyak hal yang saya pelajari dan saya akan coba sampaikan sedikit disini.

Dari sisi agama terutama Islam, uang dapat dianggap sebagai alat tukar tetapi tidak boleh sebagai aset yang digunakan untuk menghasilkan uang lagi. Sederhananya kita tidak boleh menghasilkan uang dari menjual uang, misal meminjamkan uang dengan nilai 100 terus meminta balik lebih dari 100.

Terus bagaimana ketika mau berbisnis? Cara yang dibolehkan adalah jual beli dan investasi. Contoh sederhana ketika memulai bisnis apalagi startup carilah dana dari modal ventura atau investor yang bentuknya berbagi kepemilikan usaha bukan berupa pinjaman.

Selain itu, alasan kemanusiaannya sederhana yaitu demi menghindari eksploitasi si kaya terhadap si miskin. Hal ini juga telah diungkapkan di ajaran agama selain Islam, untuk detilnya terkait itu silakan eksplor masing-masing. Kali ini mungkin saya akan lebih memaparkan pandangan saya dari sisi ekonomi dan teknologi terutama Blockchain.

Sistem ekonomi yang dominan seperti sekarang telah berabad-abad digunakan. Uang telah diposisikan sebagai alat tukar dan juga aset. Dalam perjalanan berabad-abad mungkin sudah banyak krisis yang terjadi. Para peminjam dibebani dengan tagihan utang yang menumpuk sehingga seiring bertambahnya waktu terdapat titik gagal bayar yang luar biasa. Pada titik tersebut akan lahir krisis ekonomi, entah di sebuah negara, regional ataupun global.

Tak seperti sistem ekonomi umum sekarang, sistem ekonomi syariah atau saya sebut saja sistem ekonomi moral. Dia menawarkan prinsip keadilan, saling percaya, dan transparansi. Sistem ekonomi yang sebenarnya lebih adil dalam hal resiko, cuma sering kali ada masalah disisi kepercayaan antar manusia. Manusia sering tidak transparan dan melanggar kepercayaan atas sebuah kerja sama pada sistem ekonomi syariah. Hal ini membuat ekonomi syariah ini terhambat kemajuannya, apalagi di Indonesia.

Terakhir dari sisi teknologi, hadirnya teknologi Blockchain merupakan angin segar untuk pengembangan ekonomi syariah lebih lanjut. Pada prinsipnya ekonomi syariah memegang teguh nilai saling percaya dan transparasi. Nilai-nilai yang juga ditawarkan oleh Blockchain. Menggunakan Blockchain akan memperkuat sistem kepercayaan dan transparansi yang diharapkan selalu hadir pada ekonomi syariah.

Sebagai langkah awal tentunya diperlukan sebuah Blockchain Protocol sebagai fondasi dari ekonomi syariah ini. Sebuah protocol yang dapat memfasililtasi hadirnya sistem ekonomi syariah ini. Adapun setelah protocol hadir pada level aplikasi dapat dibangun hal-hal seperti berikut:

  1. System Digital Identity: Identitas salah satu hal yang krusial dalam menjalankan ekonomi syariah, kita mesti tahu siapa yang terlibat. Data-data keuangan seseorang yang dapat memuat status apakah dia si kaya yang wajib membayar zakat atau termasuk penerima zakat.
  2. System Zakat Global: Setelah hadirnya sistem diatas kita dapat menghadirkan sistem pemberian zakat yang terpercaya dan transparan menggunakan Blockchain secara global. Kita dapat membayar zakat dan memastikan siapa yang berhak menerimanya.
  3. System Business Investment: Dalam ekonomi syariah pinjam meminjam dengan bunga dilarang. Akibatnya, agar pihak-pihak yang terlibat dapat mengambil keuntungan secara ekonomi, mekanisme yang diizinkan adalah investasi dimana resiko yang akan terjadi dibagi secara adil. Ketika berbagi resiko tentunya diperlukan transparansi.
  4. Smart Contract Akad Syariah: Ketika berbicara transaksi dalam ekonomi syariah tentunya ada akad atau penjanjian yang disepakati dalam bertransaksi. Demi dipastikannya setiap melakukan transaksi sesuai syariah diperlukan smart contract yang sudah terstandarisasi.
  5. System Point-of Sales and Payment: Perputaran uang yang transparan dapat menjadi landasan dalam menentukan kerja sama yang sesuai dengan ekonomi syariah. Kerja sama investasi atau jual beli dapat berlandaskan pada data-data pada POS dan transaksi yang ada.

Selain hal diatas, mungkin masih banyak lagi yang bisa dibangun nantinya setelah protocol hadir. Bagi saya ekonomi syariah ini menarik, mungkin kita bisa memasyarakatkan dengan nama ekonomi kita (our economy). Tujuannya agar tidak terjebak pada dikotomi ini sebatas ekonomi agama Islam saja. Namun, tetap mengambil prinsip-prinsip agama, kemanusiaan, ekonomi, dan teknologi yang rasional.

Saya rasa saat ini adalah waktu yang tepat untuk menghadirkan sebuah blockchain project pada level protocol yang fokus sebagai fondasi dari ekonomi syariah atau our economy ini. Project yang dapat membantu menghadirkan aplikasi-aplikasi yang dapat bermanfaat pada sistem ekonomi ini nanti.

Demikian, tulisan ini hanya berupa pendapat pribadi saya, jika ada masukan, kekeliruan, atau pandangan yang berbeda mari berdiskusi.

Connect with me on LinkedIn or Facebook

--

--