Agile dan Scrum | Pengenalan

Muhammad Saidul Umam
DOT Intern
Published in
4 min readMar 11, 2019

Sebuah masalah jika tidak di selesaikan akan berdampak buruk pada kehidupan sehari-hari, masalah yang tidak terselesaikan akan membebani pekerjaan lain sehingga mengganggu fokus saat bekerja, sehingga dapat memicu sifat negatif yang lain, seperti; stressed, depressed, dan lain-lain.

Dalam menyelesaikan suatu masalah, terkadang solusi yang sedang kita lakukan tidak berjalan sesuai rencana yang kita rancang bersama atau sendiri secara rinci, sehingga sulit untuk mencari jalan keluar karena hal yang kita perkirakan ternyata tidak dapat dilakukan, lalu apa yang harus kita lakukan ? menyusun rencana dari awal

Oleh karena itu terdapat sebuah metode berupa guide-line(panduan) untuk membantu suatu organisasi maupun individu dalam menyelesaikan suatu masalah, salah satunya ialah Agile & Scrum.

Apa itu Agile ?

Agile adalah suatu metode pola pikir untuk menyelesaikan permasalahan yang bersifat flexible terhadap perubahan suatu masalah, sehingga pola penyelesaian masalah menggunakan metode agile menyesuaikan perubahan. Dalam Agile kita harus selalu siap pada perubahan yang akan terjadi, banyak hal yang dapat merubah suatu langkah dalam menyelesaikan suatu masalah, bisa jadi rencana yang kita bangun tidak sesuai saat eksekusi ataupun ketika ada perubahan ide pada saat menjalankan event dalam suatu organisasi.

Berikut adalah bagaimana cara agile menghadapi suatu perubahan

sumber : https://www.mendix.com/blog/agile-process-why-you-need-feedback-loops-both-during-and-after-sprints/

Berdasarkan gambar diatas terdapat beberapa section sprint process dalam mengerjakan suatu tujuan, setiap sprint process menghasilkan feedback dari client apabila kita belum mencapai apa yang diinginkan client, kita berusaha mendapatkan feedback dan mengulangi proses sprint secepat mungkin sampai keinginan client terpenuhi.

Terdapat beberapa model pengembangan yang mengadaptasi sifat Agile, salah satunya ialah Scrum,

Apa itu Scrum ?

Definisi dari Scrum sendiri ialah sebuah metode yang mengimplementasikan Agile sebagai pengembangan sebuah proyek, event, dan lain-lain.

lalu kenapa kita harus memakai Scrum ?

Karena Agile hanyalah sebuah framework yang berisi sebuah prinsip/sifat untuk mewujudkan penyelesaian masalah secara adaptive, dan Scrum merupakan pencapaian terbesar dalam menerapkan metode Agile, dengan Scrum sifat-sifat itu diwujudkan menjadi sebuah langkah-langkah.

Sebelum melakukan Scrum terdapat bagian-bagian yang berperan agar Scrum dapat berjalan.

Scrum Team:

  1. Product Owner
    Product owner merupakan individu yang dipilih untuk bertanggung jawab atas proyek yang di kembangkan, dan membangun bisnis proses proyek tersebut, lalu menjelaskan Product Backlog kepada Development team.
  2. Scrum Master
    Scrum master berperan untuk memantau jalannya pengembangan Scrum Team untuk memberikan arahan-arahan yang sesuai dengan metode Scrum sehingga nilai Scrum dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin
  3. Development Team
    Development team dapat beranggotakan designer, programmer, dan lain-lain, setiap individu harus memiliki to-do list masing-masing untuk mengerjakan Product backlog dan menyelesaikan Product backlog.

bagaimana cara menerapkan Scrum ?

Setelah team terbentuk hal yang akan dilakukan ialah Sprint, Sprint ialah kegiatan yang memiliki durasi maksimal 30 hari yang terdiri dari beberapa aktifitas, yaitu; Sprint planning, Daily scrum, Pengembangan produk, Sprint review, Sprint retrospective. Berikut penjelasannya;

Sprint Planning, kegiatan ini merupakan hal pertama yang dilakukan pada masa Sprint, pada kegiatan ini Development team memperkirakan fungsionalitas dari sistem berdasarkan product backlog yang dijelaskan oleh Product Owner setelah itu Scrum team membangun sebuah Sprint goal.

pada aktifitas ini kita diharuskan mempunyai 2 hal: Sprint goals beserta rencana untuk mencapainya

Planning →Product Backlog →Sprint goal

untuk mencapai sprint goal kita membangun sebuah rencana untuk menyelesaikan semua Product backlog

Daily Scrum, Setiap awal pertemuan hari, diadakan meeting dengan waktu maksimal 15 menit untuk sinkronisasi tugas seluruh tim, dengan begitu progres project dapat dipantau, dari daily scrum juga kita dapat menargetkan poin apa yang akan diselesaikan hari itu.

Pengembangan, setelah meeting daily scrum dan poin-poin tercatat, maka tugas selanjutnya ialah mencapai poin-poin itu untuk diselesaikan pada hari itu juga, ketika poin itu lebih dari satu hari pengerjaan maka poin itu menjadi epic story yang akan dipecah menjadi subs-poin.

Sprint Review Meeting, Pada waktu tenggat Sprint akan ada waktu untuk mempresentasikan pencapaian pada masa sprint, pencapaian tersebut bisa berupa Product backlog yang sudah diselesaikan dan keadaan Product backlog. setelah itu Scrum team dan tim berkepentingan berdiskusi tentang apa yang akan membuat sprint planning berikutnya menjadi lebih optimal.

Sprint Retropective Meeting, Setelah sprint review akan ada pengambilan keputusan apakah ada sistem yang perlu diperbaiki atau diubah pada apa yang dilakukan di sprint sebelumnya, sebelum melangkah pada sprint yang berikutnya.

Artefak Scrum

kumpulan-kumpulan informasi seputar keadaan proyek yang dikerjakan

  1. Product Backlog
    Informasi urutan-urutan yang bertujuan untuk mencapai sprint goal, product backlog tidak akan pernah hilang selama product belum mencapai kata selesai
  2. Sprint Backlog
    Sprint backlog adalah daftar dari product backlog yang terpilih untuk dikerjakan pada masa sprint dimulai, biasanya dibagi menjadi 3 tahapan: To-do, In-Progress, Done.
  3. Product Increment
    Product increment merupakan sebuah hasil dari Sprint yang dikembangkan oleh Development team yang dapat dirasakan secara langsung oleh pengguna

kesimpulan

hubungan antara Agile dan Scrum seperti sebuah sifat dan sebuah tindakan, dimana Agile merupakan aturan-aturan yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu masalah secara adaptive dan di implementasikan pada Scrum yang berisi kegiatan-kegiatan yang menerapkan sifat Agile.

Referensi

--

--