Macam Macam Kode Status HTTP

Dimas Rizky
DOT Intern
Published in
5 min readNov 7, 2019

Hallo teman-teman, kali ini saya akan membagikan artikel yang membahas tentang macam-macam kode status http dan penjelasannya.

Kode Status HTTP (HTTP Status Codes) adalah suatu standarisasi stasus kode web server ketika memberikan informasi mengenai keadaan halaman pada website anda. Secara umum kode status http dibagi menjadi 5 bagian dan dengan memahami ke 5 status itu maka anda dapat mengetahui setidaknya website error yang tampil pada browser jika ada kesalahan ketika mengunjungi suatu situs web. Berikut ini adalah klasifikasi dari 5 bagian kode status dan macam-macam kode statusnya.

1. Kode Status HTTP Informasional

Kode status http yang pertama menunjukkan respons sementara, hanya terdiri dari baris status dan header opsional.

  1. Kode Status 100 (Melanjutkan)
    Kode status 100 berarti bahwa bagian awal dari permintaan sudah diterima tanpa masalah, selanjutnya sisanya harus dikirimkan(lanjutan pemrosesan).
  2. Kode Status 101 (Switching Protocols)
    Kode status 101 berarti server beralih menggunakan protokol yang berbeda, sesuai permintaan client pada header “Upgrade”

2. Kode Status HTTP Sukses

Kode statusyang kedua menunjukkan bahwa permintaan berhasil diterima, dipahami, dan dimengerti.

  1. 200 Ok (Sucessful)
    Permintaan sudah diterima dan dipahami kemudian sedang diproses.
  2. 201 Permintaan Berhasil Dibuat (Created)
    Permintaan berhasil dan server membuat sumber/resource baru.
  3. 203 Bukan informasi otoritas (Non-authoritative information)
    Server berhasil memroses permintaan, tetapi menampilkan informasi yang mungkin berasal dari sumber lain.
  4. 204 Tanpa Konten (No content)
    Server berhasil memroses permintaan, akan tetapi tidak menampilkan konten apa pun.
  5. 205 Konten di Reset (Reset content)
    Server berhasil memroses permintaan, tetapi tidak menampilkan konten apa pun. Berbeda dengan respon 204, respons ini mengharuskan pemohon mereset tampilan dokumen.
  6. 206 Konten Parsial (Partial content)
    Kode status 206 adalah menanggapi permintaan bagian dari dokumen. Ini digunakan oleh alat caching canggih, ketika agen pengguna meminta hanya sebagian kecil dari halaman, dan hanya sebagian yang diberikan.

3. Kode Status HTTP Pengalihan (Redirection)

Kelas kode status yang ketiga ini menunjukkan bahwa tindakan lebih lanjut perlu dilakukan oleh agen pengguna untuk memenuhi permintaan tersebut. Kode status ini digunakan untuk pengalihan (redirect) URL.

  1. 300 Banyak Pilihan (Multiple Choice)
    Permintaan tersebut (300) memiliki lebih dari satu respon yang dapat dipilih. Pengguna harus memilih salah satunya. Tidak ada cara standar untuk memilih salah satu tanggapan.
  2. 301 Pengalihan Permanen (Moved Permanently)
    Kode tanggapan ini berarti bahwa URI sumber daya yang diminta telah diubah. Kemudian, URI baru akan diberikan sebagai tanggapan.
  3. 302 Ditemukan (Found)
    Berbeda dengan 301 yang permanrn, kode status 302 ini berarti bahwa URI sumber daya yang diminta telah diubah untuk sementara.
  4. 303 Lihat Lainnya (See Other)
    Server mengembalikan kode ini ketika pemohon membuat permintaan GET terpisah ke lokasi yang berbeda untuk menerima respon. Untuk semua permintaan selain permintaan HEAD, server secara otomatis mengarahkan ke lokasi lain.
  5. 304 Belum Dirubah (Not Modified)
    Halaman yang diminta belum dimodifikasi sejak permintaan terakhir. Ketika server menampilkan respons ini, tidak mengembalikan isi halaman.
  6. 305 Menggunakan Proxy (Use proxy)
    Pemohon hanya dapat mengakses halaman yang diminta dengan menggunakan proxy. Ketika server menampilkan respons ini, juga menunjukkan proxy yang harus digunakan pemohon.
  7. 307 (Temporary redirect)
    Server sedang merespons permintaan dengan halaman dari lokasi yang berbeda, tetapi pemohon harus terus menggunakan lokasi asli untuk permintaan di masa depan. Kode ini mirip dengan 302, namun tidak sepenuhnya. Untuk pengalihan bersifat sementara sebaiknya gunakan 302.

4. Kode Status HTTP Kesalahan Klien(Client Error)

Kode status http ini menunjukan bahwa ada kemungkinan kesalahan dalam permintaan pada klien / pengguna yang mencegah server untuk memprosesnya.

  1. 400 Permintaan Tidak Layak (Bad request)
    Server tidak memahami sintaks/syntax permintaan dari klien.
  2. 401 Tidak Terotentikasi (Not authorized)
    Permintaan membutuhkan otentikasi. Server biasanya menampilkan respon ini untuk halaman setelah login (page behind a login).
  3. 403 Terlarang (Forbiden)
    Server menolak permintaan tersebut. itu mungkin bahwa server atau host memblokir pengaksesan.
  4. 404 Tidak Ditemukan (Not found)
    Server tidak dapat menemukan halaman yang diminta. Misalnya, server akan menampilkan kode ini jika permintaan untuk halaman tersebut tidak ada di server.
  5. 405 Metode Tidak Diperbolehkan (Method not allowed)
    Metode yang ditentukan dalam permintaan tidak diperbolehkan.
  6. 406 Tidak Dapat Diterima (Not acceptable)
    Halaman yang diminta tidak dapat merespons dengan karakteristik konten yang diminta.
  7. 407 Meminta Otentikasi Proxy (Proxy authentication required)
    Mirip dengan 401 (not authorized), tetapi menetapkan agar pemohon harus mengotentikasi menggunakan proxy. Ketika server mengembalikan respons ini, juga menunjukkan proxy yang harus digunakan pemohon.
  8. 408 Melampaui Batas Waktu Permintaan (Request timeout)
    Server kehabisan waktu pada saat menunggu permintaan.
  9. 409 Terjadi Konflik (Conflict)
    Server mengalami konflik saat memenuhi permintaan. Server menampilkan kode ini dalam menanggapi permintaan yang bertentangan dengan permintaan sebelumnya, bersama dengan daftar perbedaan antara permintaan.
  10. 410 Permintaan Hilang (Gone)
    Server menampilkan respon ini ketika sumber yang diminta telah dihapus secara permanen. Hal ini mirip dengan kode 404 (Not found). Jika sumber telah dipindahkan secara permanen, Anda harus menggunakan kode 301 untuk menentukan lokasi baru sumber.
  11. 411 Syarat Panjang (Length required)
    Server tidak akan menerima permintaan tanpa Content-Length header field yang sah.
  12. 413 Permintaan Terlalu Besar(Request entity too large)
    Server tidak dapat memproses permintaan karena terlalu besar untuk server tangani.
  13. 414 URL Terlalu Panjang (Requested URI is too long)
    URI yang diminta (biasanya, URL) terlalu panjang untuk diproses oleh server.
  14. 415 Tidak Mendukung Format Media Tertentu (Unsupported media type)
    Permintaan tersebut dalam format yang tidak didukung oleh halaman yang diminta.
  15. 416 Rentang Tidak Tersedia (Requested range not satisfiable)
    Server menampilkan kode status ini jika permintaan untuk rentang/range tidak tersedia untuk halaman tersebut.
  16. 417 Harapan Tidak Terpenuhi (Expectation failed)
    Server tidak dapat memenuhi persyaratan Expect request-header field.

5. Kode Status HTTP Permasalahan Server (Server Error)

Kode status yang terakhir menunjukkan bahwa server mengalami galat/error internal saat mencoba untuk memproses permintaan klien. Kesalahan ini cenderung dari server sendiri, tidak berkaitan dengan permintaan.

  1. 500 Permasalahan Internal Server (Internal server error)
    Server mengalami galat/error dan tidak dapat memenuhi permintaan.
  2. 501 Tidak Terimplementasi (Not implemented)
    Server tidak memiliki fungsi untuk memenuhi permintaan. Misalnya, server akan menampilkan kode ini ketika tidak mengenali metode permintaan.
  3. 502 Gateway yang Buruk (Bad gateway)
    Server bertindak sebagai gateway atau proxy dan menerima respon tidak valid dari upstream server.
  4. 503 Server Tidak Tersedia (Service unavailable)
    Server saat ini tidak tersedia (karena kelebihan beban atau dalam proses maintenance ). Umumnya, ini bersfiat sementara.
  5. 504 Melebihi Batas Waktu Gateway (Gateway timeout)
    Server bertindak sebagai gateway atau proxy dan tidak menerima permintaan tepat waktu dari server upstream.
  6. 505 Tidak Mendukung Versi HTTP (HTTP version not supported)
    Server tidak mendukung versi protokol HTTP yang digunakan dalam permintaan

Dengan mempelajari sedikit kode http sedikitnya anda menjadi mengetahui jika suatu saat error terjadi pada browser anda. Setidaknya mengetahui penyebabnya berdasarkan status dari jenis error yang terlihat. Hal ini juga seringkali menjadi acuan fokus perbaikin bagi teknisi website.

Referensi :

--

--