Mengenal Prototyping

Dimas Rizky
DOT Intern
Published in
2 min readJan 15, 2019

Prototyping perangkat lunak adalah salah satu metode siklus hidup sistem yang didasarkan pada konsep model bekerja (working model). Tujuannya adalah mengembangkan model menjadi sistem final. Artinya sistem akan dikembangkan lebih cepat dari pada metode tradisional dan biayanya menjadi lebih rendah. Ada banyak cara untuk melakukan prototyping, begitu pula dengan penggunaannya.

Ciri dari metode ini adalah pengembang dan pelanggan dapat melihat dan melakukan pengerjaan dengan bagian dari sistem komputer dari sejak awal proses pengembangan.

Fase Fase Metode Prototyping

Fase fase dalam Prototyping adalah sebagai berikut.

  1. Analisa kebutuhan
    Di tahap ini pengembang melakukan identifikasi software dan semua kebutuhan sistem yang akan dibuat.
  2. Membangun prototyping
    Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).
  3. Evaluasi prototyping
    Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah prototyping sudah sesuai dengan harapan pelanggan.
  4. Mengkodekan sistem
    Pada tahap ini prototyping yang sudah disetujui akan diubah ke dalam bahasa pemrograman.
  5. Menguji sistem
    Di tahap ini dilakukan untuk menguji sistem perangkat lunak yang sudah dibuat.Pengujian
  6. Evaluasi Sistem
    Perangkat lunak yang sudah siap jadi akan dievaluasi oleh pelanggan untuk mengetahui apakah sistem sesuai dengan yang diharapkan.
  7. Menggunakan sistem
    Perangkat lunak yang sudah diuji dan disetujui oleh pelanggan siap digunakan.

Kelebihan Metode Prototyping :

1.Pelanggan ikut dalam pengembangan sistem yang akan memudahkan pengembang mengetahui produk yang diharapkan pelanggan.

2.Analisa kebutuhan lebih mudah diwujudkan.

3.Mempersingkat waktu pengembangan produk perangkat lunak.

4.Komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.

5.Pengembang akan lebih mudah dalam menentukan kebutuhan pelanggan.

6.Penerapan menjadi lebih mudah karena pelanggan mengetahui apa yang diharapkannya.

Kekurangan Metode Prototyping :

1.Proses yang dilakukan untuk analisis dan perancangan terlalu singkat.

2.Kurang fleksibel jika terjadi perubahan.

3.Walaupun pemakai melihat berbagai perbaikan dari setiap versi prototype, tetapi pemakai mungkin tidak menyadari bahwa versi tersebut dibuat tanpa memperhatikan kualitas dan pemeliharaan jangka panjang.

Mungkin ini yang bisa saya sampaikan mengenai protyping , semoga bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan terimakasih.

Referensi:

http://rizalloa.ilearning.me/?p=132

--

--